Senin, 20 Mei 2024

Dinkes Jatim : Germas Adalah Upaya Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

Diunggah pada : 25 November 2022 12:18:54 285
Dinkes Jatim beri edukasi germas di OPD

Jatim Newsroom - Gerakan masyarakat hidup sehat (germas) sebagai upaya mewujudkan gizi seimbang di semua tatanan guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Demikian dikatakan Sub Koordinator Promkes dan Pemberdayaan Dinkes Prov Jatim, Lestari Rahajoe, saat webinar keseimbangan di semua tatanan serta mendukung peningkatan peran upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM), Jumat (25/11/2022).

Lebih lanjut dikatakannya, permasalahan di Indonesia yaitu salah satunya masalah stunting, yang harus diselesaikan secara bersama-sama oleh semua komponen yang ada. Prevalensi stunting di Jatim saat ini menunjukkan pada angka 23,5 persen, sesuai hasil survei SSGBI tahun 2021 dengan target penurunan 21,1 persen. 

Selain masalah stunting, kondisi proporsi penduduk Jatim yang mengalami obesitas sentral sebanyak 30,4 persen dan Proporsi Obesitas sebanyak 22,4 persen (Riskesdas, 2018). "Oleh karena itu perlu adanya upaya bersama untuk mengatasi kondisi tersebut dengan menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Edukasi Penerapan Gizi seimbang di semua tatanan," katanya.

Dikatakannya, Germas ini bertujuan untuk menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan, menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit, dan menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk, serta menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan.

Dikatakan Lestari, pada kondisi penyakit tidak menular saat ini, prevalensinya yang mengalami kenaikan adalah pada beberapa penyakit berikut kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi. "Masyarakat sangat dianjurkan untuk lakukan germas, karena berhubungan dengan pola hidup, seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur," ujarnya.

Sementara Lini Anisfatus Sholihah, Dosen dari UNESA, dalam paparannya dengan topik Gizi seimbang dan gaya hidup menuju keluarga sehat. Dikatakannya, definisi kesehatan menurut WHO, yakni keadaan sempurna secara fisik mental dan sosial serta tidak hanya terbatas dari penyakit dan kecacatan. 

"Selain itu, tubuh yang bugar juga penting. Kebugaran merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh energi, dan setelah menyelesaikan kegiatan masih memiliki semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggang dan kegiatan mendadak atau tidak terduga," katanya 

Dikatakannya, masyarakat yang sehat dimulai dari lingkungan yang terkecil yaitu keluarga. Keluarga harus sehat, karena keluarga merupakan unit dasar suatu masyarakat dan produser awal dari terciptanya kesehatan individu dan masyarakat. "Riwayat penyakit keluarga dapat dicek sebagai acuan apakah ada kemungkinan penurunan penyakit ke generasi dibawahnya, maka ini pentingnya menjaga pola hidup sehat demi keturunan kita," ujarnya.

Menurutnya, pembelajaran gizi seimbang, dimulai dari ketersediaan dan akses makanan, familirity terhadap suatu makanan, modelling atau percontohan pola makan orang tua kepada anak, dan Food Experience atau pengalaman terhadap suatu makanan. "Dalam pola makan dan pemenuhan Gizi juga diajarkan agar tetap seimbang karena jika berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan jika kekurangan dapat memicu gangguan kesehatan ataupun stunting," pungkasnya. (ern,Uinsa/s)

 

#Dinkes Prov Jatim