Kamis, 2 Mei 2024

Webinar ASN Belajar Jatim, KemenPAN RB Sampaikan Strategi Baru Pengembangan Kompetensi ASN

Diunggah pada : 6 April 2023 12:28:06 112

Jatim Newsroom – Guna mewujudkan birokrasi yang berdampak, lincah, cepat, dan langsung dirasakan masyarakat, KemenPAN RB memiliki beberapa strategi baru dalam model pengembangan kompetensi ASN.

Hal tersebut disampaikan Plt. Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas SDMA KemenPAN RB, Agus Yudi Wicaksono, pada saat menjadi keynote speaker di webinar Aparatur Sipil Negara (ASN) Belajar seri ke-12 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Kamis (6/4/2023). Webinar ASN belajar kali ini mengusung tema ‘Experiental Learning Menuju ASN Profesional dan World Class Bureaucracy’.

“Berdasarkan data, sisi training rate ASN yang tidak terpenuhi 54,26 % dan yang terpenuhi 45,74 %. Lalu, kesetaraan pengembangan kompetensi antara kompetensi yang wajib  dimiliki oleh ASN ini juga banyak adanya ketidak setaraan yakni sekitar 84,76%. Data-data ini menunjukkan bahwa kita perlu strategi baru dalam model pengembangan kompetensi kita,” jelas Agus.  

Oleh karena itu, Agus menerangkan, Kementerian PAN RB memiliki enam strategi yang dielaborasi dari tiga transformasi, yakni Transformasi Organisasi, Transformasi SDMA, dan Transformasi Sistem Kerja.

“Dalam kaitannya dengan sistem transformasi SDMA, kita memiliki enam pendekatan  holistik yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kalau kita mau ASN itu cepat belajar maka kita harus membuat model agar percepatan kapasitas SDMA segera dilaksanakan oleh KemenPAN RB,” terangnya.

Agus menilai, pegawai yang kompeten adalah pegawai yang selalu ingin belajar, membantu rekannya belajar, dan ketika belajar pekerjaannya bisa diselesaikan dengan lebih cepat, tepat dan berkualitas.

“Namun demikian, meski kita sudah punya semangat untuk belajar jika tidak diimbangi dengan kualitas hasil kerja maka belum bisa dibilang sebagai ASN yang kompeten. Untuk itu kita mendorong implementasi sistem pembelajaran terintegrasi. Dan saat ini sedang kita susun rancangan peraturan pemerintah tentang manajemen ASN yang menggabungkan antara PP Manajemen ASN dan PP Manajemen PPPK,” ungkapnya.

Selain itu, untuk mewujudkan sistem pembelajaran yang terintegrasi bagi ASN, kata Agus, ada empat pendekatan yang harus ditingkatkan. Yaitu, pertama mengintegrasikan pembelajaran dengan pekerjaan. “Maksudnya, bekerja itu adalah sebagian dari belajarnya kita, karena pada saat kita bekerja itu kita juga sambil belajar,” ucap Agus.

Lebih lanjut dikatakannya, pendekatan yang kedua, yakni mengintegrasikan belajar dengan praktek-praktek human capital service. “Pembelajaran itu sebaiknya diintegrasikan dengan talent management sehingga ketahuan mana pegawai yang cepat belajarnya mana pegawai yang terus menerus meningkatkan kapasitasnya,” tuturnya.

Selanjutnya, yang ketiga Agus menjelaskan bahwa pendekatan untuk mewujudkan pembelajaran yang terintegrasi bagi ASN ialah dengan mengintegrasikan pembelajaran lintas lembaga (learning cross) antar Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah (K/L/D). Lalu, yang keempat, mengintegrasikan belajar people to people atau antar pegawai di lintas lembaga tersebut.

“Artinya adanya pembelajaran cross kementerian, lembaga dan daerah. Jadi kita ingin mendorong pegawai untuk belajar antar sesama pegawai lain di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah,” bebernya. 

Agus berharap, nantinya pengembangan kompetensi atau karir melalui uji kompetensi pejabat fungsional ASN itu tidak lagi dilakukan hanya melalui klasikal, tetapi didorong agar uji kompetensi berbasis platform digital.

“Harapannya kita akan mengonsolidasikan learning-learning profider yang ada saat ini. Kami akan bekerja sama dengan lembaga administrasi Negara untuk menspesialisasikan technical institute di masing-masing kementerian lembaga. Sehingga penyelenggara pengembangan kompetensi yang ada di instansi akan terspesialisasi supaya lebih optimal,” harapnya.

Sebagai informasi, dalam webinar kali ini yang menjadi narasumber ialah dua orang yakni  Rektor Universitas Negeri Malang Prof. Hariyono, serta CEO dan Co-Founder UX Indonesia Adj. Assoc Prof. Eunice Sari. (vin/s)

#webinar #BPSDM Jatim #ASN Belajar