Sabtu, 27 April 2024

Warga Sapeken Madura dapat Layanan THT dari Tim Yankes Bergerak Jatim

Diunggah pada : 12 Desember 2023 19:53:26 55
Proses operasi amandel yang dilakukan tim Pelayanan Kesehatan Bergerak spesialis THT di Kapal Gandha Nusantara, di Kepulauan Sapeken

Jatim Newsroom – Koordinator Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT), Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Jawa Timur di Pulau Sapeken Madura, Alfarika menerangkan penyakit yang banyak ditangani pihaknya adalah infeksi telinga tengah , gangguan pendengaran, dan amandel. 

Alfarika menerangkan, ada sebanyak 29 pasien rawat jalan dan 5 tindakan operasi yang ditangani. Tindakan operasi dilakukan di dua tempat, yaitu kapal Gandha Nusantara fasilitas dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan puskesmas. “Untuk tindakan operasi yang membutuhkan pembiusan umum dikerjakan di kapal, sedangkan tindakan dengan anestesi local dikerjakan dipuskesmas,” terangnya. 

Ia pun menjelaskan, ada beberapa kendala yang dihadapi. Pertama, ada kesulitan memindahkan pasien, membawa alat dan oksigen yang dibutuhkan ke kapal juga memerlukan usaha yang luar biasa, karena perbedaan ketinggian kapal dengan daratan.

Kendala lainnya adalah cuaca dan gelombang. Melakukan operasi di kapal memiliki tantangan tersendiri.  Selain mual, gelombang ombak yang tinggi akan mempengaruhi untuk pelayanan, sehingga untuk operasi itu harus benar-benar hati-hati, di saat gelombang tinggi kita berhenti sejenak,” katanya. 

Edukasi terhadap penanganan awal infeksi telinga Tengah juga digencarkan. “Biasanya infeksi telinga tengah itu berawal dari keluhan batuk dan pilek. Jadi kita edukasi bahwa dengan terapi yang baik untuk penanganan awal, infeksi telinga tengah akan terhindari, dan komplikasi gangguan pendengaran akibat gendang telinga lubang dapat dicegah,” tuturnya. 

Ke depan, Ia juga berharap transfer knowledge untuk penanganan kegawat daruratan dibidang THT bisa disampaikan dalam Yankes Bergerak. “Jadi dengan adanya  transfer knowledge itu dokter umum di kepulauan sapeken dapat melakukan penanganan darurat sebelum dilakukan rujukan, serta bisa menangani kasus-kasus THT dasar,” kata Alfarika. 

Tak lupa, salah satu kasus yang unik di kesempatan ini, lanjutnya, adalah kasus seorang anak usia sekolah yang sama sekali tidak bisa mendengar. Dia hanya bisa berkomunikasi dengan membaca gerak bibir. “Nah di sini yang menjadi PR kita sebagai nakes untuk mendeteksi problemnya seperti apa dan penanganan awalnya bagaimana. Komplikasi itu bisa kita cegah, tapi untuk kasus yang sudah terjadi kita harus melakukan penanganan untuk lebih lanjut yaitu rujukan. Karena di baksos ini juga ada keterbatasan dalam penanganan, sehingga beberapa kasus perlu dirujuk,” jelasnya. 

Perlu diketahui, para pahlawan medis yang berasal Dari RSUD Dr. Soetomo, RSUD Haji, RS Mata Masyarakat Jawa Timur, RS M Noer Pamekasan, RS M. Anwar Sumenep, RS Gigi dan Mulut Unair, Dinkes Jatim, Dinkes Sumenep, dan Organisasi Profesi Tenaga Kesehatan Tradisional terjun membantu Pulau Sapeken, Madura selama empat hari, dari tanggal 7 s.d. 10 Desember 2023. 

Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak dengan jumlah 59 tenaga kesehatan ini melakukan pengabdian dalam bentuk pemeriksaan dan tindakan kepada beberapa kasus penyakit yang dialami oleh masyarakat Sapeken, serta pengobatan tradisional. 

Beberapa permasalahan kesehatan yang diberikan antara lain mata, bedah, obgyn, telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), gigi mulut, sanitasi, stunting, TB dan kusta. Program Pelayanan Kesehatan Bergerak ini sudah dilakukan di beberapa kepulauan di Madura, yaitu Kepulauan Kangean, Kepulauan Raas, dan Kepulauan Sapudi. Pada bulan Desember 2023 ini, Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak menuju ke kepulauan Sapeken. (mok/idc/hjr)

#dinkesjatim #dinaskesehatan #Madura #Sumenep #pelayanan kesehatan gratis #Kabupaten Sumenep #Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak #Yankes Bergerak