Jatim Newsroom - Tenis Lapangan Jawa Timur masih terlalu kuat sehingga bisa menyapu bersih tujuh emas yang diperebutkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Dengan ini, total tujuh emas, tiga perak dan satu perunggu berhasil dibawa pulang.
Setelah sebelumnya merebut dua emas di nomor beregu putra dan beregu putri. Kini, Jatim menyapu bersih lima emas dari nomor perorangan.
Dalam pertandingan yang digelar di lapangan tenis Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Kamis (19/9/2024) itu, lima emas itu diraih oleh M Rifqi Fitriadi dari nomor tunggal putra yang berhasil mengalahkan Tegar Abdi asal Kalimantan Selatan dengan skor 6-1 dan 6-0. Kemudian, dari nomor tunggal putri ada nama Janice Tjen yang mengalahkan Cylova Zuleyka asal Aceh dengan skor 6-1 dan 6-1.
Kemudian, di nomor ganda putra ada pasangan Christopher Rungkat/David Agung Susanto yang melawan rekannya sendiri M Rifqi Fitriadi/Anthony Susanto dengan skor 4-6 dan 6-3 (10-5).
Di sektor ganda putri, pasangan Janice Tjen/Aldila Sutjiadi juga sukses mengalahkan rekannya asal Jatim Beatrice Gumulya/Jessy Rompies dengan skor 7-6 dan 6-4. Terakhir emas disumbang pasangan Aldila Sutjiadi/Christopher Rungkat yang menang atas pasangan Beatrice Gumulya/David Agung dengan skor 6-3 dan 6-1.
Menyambut hasil tersebut, Pelatih Kepala Tenis Lapangan Jatim Irmantara Subagio mengatakan, keberhasilan tersebut tak lepas dari kerja keras para atlet untuk menjaga kualitasnya.
"Sesuai dengan prediksi, satu kualitas anak-anak kita meramal dapat tujuh emas. Mamang kami meramal ada Rifqi, ada Christo, ada Dila, ada Janice itu kami memastikan ingin membuat tetap target tujuh Alhamdulillah bisa terwujud target itu. Dengan komposisi itu dan kebetulan melihat kompetitor sejak awal kami optimis tujuh emas," ungkap pria yang akrab disapa Ibag itu.
Ia mengatakan, keberhasilan tersebut tak lepas pula dukungan KONI Jatim memfasilitasi para atlet untuk mengikuti tur-tur tenis internasional.
"Untuk kelas mereka ya sudah banyak mengikuti tur dan harus. Karena kami diskusi beberapa teman jatim kok bisa seperti itu karena tur. Itu bukan satu-satunya tetap intinya berlatih, tapi tour bagian penting dalam persiapan. Jadi secara mental sudah tidak diragukan karena terbiasa dengan turnamen kelas dunia," ujarnya.
Sementara itu, Aldila Sutjiadi mengaku bangga bisa kembali menyumbang tiga emas dan mengulang prestasi di PON Papua. Dengan kualitasnya yang sudah kelas dunia, Aldila mengaku, keterlibatannya kali ini tak lepas karena kepercayaan yang diberikan KONI Jatim.
"Pastinya saya dapat dukungan KONI Jatim sehingga itu membuat saya tetap ingin bermain untuk Jatim. Dan mungkin dengan adanya saya di sini bisa memotivasi adik-adik junior agar bisa menggantikan saya ke depan," ujarnya.
Terkait dengan kekuatan yang masih didominasi Jatim, ia mengaku, masih ada banyak yang harus dibenahi dari sisi pembinaan maupun pelatihan.
"Pastinya banyak yang harus dibenahi. Atlet junior gapnya masih jauh, tapi adanya Janice dan Priska semoga dibawahnya bisa naik. Mereka harus kerja keras, disiplin, pantang menyerah karena talent tanpa kerja keras itu gak ada artinya," pungkasnya. (red)