Jumat, 20 September 2024

Peragaan Busana Innofashion Show 2024, Pamerkan Karya Mahasiswa DFT UK Petra Surabaya

Diunggah pada : 15 Agustus 2024 18:50:35 144
Sebagian karya Tugas Akhir Mahasiswa DFT PCU di Innofashion Show 2024. Foto : Vivin

Jatim Newsroom - Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya atau Petra Christian University (PCU) kembali menggelar ajang peragaan busana Innofashion Show 2024 yang kali ini bertajuk 'Evolve'. Ajang tahunan tersebut, menjadi panggung bagi para mahasiswa semester akhir program Textile and Fashion Design (DFT) PCU untuk memamerkan karya-karya inovatifnya. 

 

Saat ditemui pada konferensi pers, Kamis (15/8/2024) di Gedung Q, Kampus UK Petra Surabaya, Ketua Program DFT PCU, Rika Febriani menyampaikan, tema 'Evolve', diangkat dalam peragaan busana kali ini untuk menunjukkan pertumbuhan ataupun perubahan yang telah dirasakan oleh mahasiswa dalam membentuk diri yang kompeten. Menurutnya, selain jadi ajang apresiasi akan pencapaian akademis para mahasiswa, Innofashion Show juga hadir sebagai wadah untuk berkreasi di bidang fashion.

 

"InnoFashion Show itu adalah semangat dari program desain fashion dan tekstil di PCU. Jadi dari pertama kami berdiri, sejak tahun 2018, itu memang kami menemukan istilah itu dan menemani kami sampai sekarang. Asal kata dari Innovate dan fashion, ya Jadi memang harapan kami itu Anak-anak yang kuliah di kami ketika mereka lulus, mereka punya edit value yang lebih dan mereka juga punya kepercayaan diri. Artinya, innovation dari kami pada akhirnya acara-acara kami, itu nama depannya Innovation, innovation fair. Innofashion show itu pun menjadi jargon kami di DFT," jelas Rika. 

 

Rika menyebutkan, hasil karya mahasiswa dalam Innofashion Show kali ini sangat bhinneka, yaitu tak cuma berupa desain busana, melainkan juga diperbolehkan menampilkan aspek fashion lainnya. Seperti, fashion photography dan fashion writing. Tema karyanya juga sangat kaya, yakni sustainable fashion, creative fabric, dan kampanye sosial lewat produk fashion. “Setiap karya yang ditampilkan merupakan perwujudan jati diri dan totalitas para mahasiswa,” sahut Rika. 

 

Sementara itu, Ketua Panitia Innofashion Show 2024, Sthefanie Natajaya menambahkan, dalam acara ini juga diadakan serangkaian acara menarik yang ikut memeriahkan. Yakni, Exhibition, Workshop, Competition, Talkshow, dan Fashion Show. Salah satunya adalah Color Analysis Workshop bertajuk “Radiate You!” oleh Arty Ardiwinata. "Workshop ini mengungkap cara memilih personal color yang sesuai dengan warna kulit, untuk menunjang penampilan," ujar Sthefanie.

 

Berikut adalah beberapa karya mahasiswa DFT PCU di Innofashion Show kali ini : 

Pertama, Sherly Sanjaya Lie, dengan karya berjudul 'Magnificent of Scarce'. Karya ini menonjolkan keindahan dari flora endemik Sumatera yang langka dan terancam punah. Namanya bunga Titan Arum. 

 

Sherly menampilkan bunga itu dalam balutan karya busana, dengan keunikan bentuknya yang raksasa, yang semakin mendukung style avant garde pada koleksi ini. Embellishment dari koleksi ini juga dibuat handmade agar tampak lebih unik dan berbeda dari yang lain.

 

“Perpaduan style avant garde dengan flora Indonesia ini memiliki konsep yang berani, mewah, namun tetap elegant. Avant Garde berarti eksperimental, sehingga dalam pengerjaannya, karya ini juga melalui beberapa eksperimen hingga menghasilkan bentuk yang unik dan siluet yang sesuai,” kata Sherly. 

 

Kedua, Valencia Lolita, karya desain busananya mengangkat konsep Daily Wear Anak dengan Motif Patchwork Ilustrasi, karya Valencia ini didesain dengan mempertimbangkan pengalaman sensori anak usia 3-5 tahun. “Pakaian ini memfasilitasi pengenalan anak terhadap beragam bentuk, tekstur, dan warna, di mana motif patchwork-nya dapat dimainkan, dilepas pasang, dan diputar,” rinci Valencia.

 

Mahasiswi DFT PCU ini pun mengaku, pihaknya terinspirasi dari sensory kids play book atau busy book. Dari elemen-elemen edukatif yang ada di buku itu, Valencia memasukkannya menjadi desain pakaian sehari-hari untuk menciptakan pengalaman sensory play yang berkelanjutan.

 

Para model peragaan busana beserta desainernya yang merupakan mahasiswa DFT PCU di Innofashion Show 2024. Foto ; Humas PCU

Ketiga, Gladys Christabel Anggomez, dengan karya desain busana berjudul 'Temu Hati'. yang disimbolkan sebagai jati diri. Setiap motif menggambarkan perjalanan untuk menemukan jati diri. Terinspirasi dari kisah beberapa perempuan Indonesia yang didiagnosa gangguan ADHD, atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder.“Diagnosa ini jadi kunci yang membukakan jalan bagi mereka menuju self-acceptance dan kedamaian yang sesungguhnya dengan diri sendiri,” cerita Gladys. 

 

Lewat karya ini, Gladys ingin menunjukkan pentingnya mental health awareness dan diagnosa terhadap kualitas hidup seseorang. Ia juga menerapkan konsep sensory friendly, dengan menggunakan bahan yang ramah indera. Seperti penggunaan kain yang lembut dan dingin, mengurangi ekspos jahitan, dan penyediaan kantong yang luas.

 

Keempat, Febe Lukmantio, mahasiswi DFT PCU satu ini membuat koleksi busana after party berjudul “Starlight”. Konsepnya dipadu padankan dengan detachable accessories yang dapat di-mix and match dengan after party attire lainnya, sehingga menghasilkan beberapa look.

 

Uniknya, bahan yang digunakan Febe dalam karya aksesorisnya itu merupakan hasil daur ulang. “Detachable accesories ini dibuat dari upcycle beberapa jenis gelas plastik, dengan menggunakan teknik makrame,” jelas Febe. 

 

Konsep'Starlight' sendiri punya arti sebagai cahaya bintang, dengan design yang memiliki kesan sexy, bold, tapi tetap elegan, koleksi ini ingin membuat setiap orang yang memakainya terlihat sebagai bintang yang bercahaya.

 

Kelima, Regina Kezia, koleksi bertajuk 'CANDELA" ini terinspirasi dari nama belakang sang desainer. "Memiliki arti lilin yang bersinar dan menyala. Menampilkan tiga macam busana haute couture dengan konsep rekayasa yang dibalut dengan sentuhan unik dan elegan,” ujar Regina.

 

Menariknya, menurut Regina, koleksi ini menampilkan busana 2 in 1 (two in one), yang didesain agar bagian di sekitar pinggang dan bahu dapat dibuka dan disampirkan ke bawah. Dari karya ini, Regina ingin menampilkan sosok perempuan yang menghargai keanggunan, keunikan, dan kemewahan. Dengan kain bermotif jacquard dan kain taffeta voile polos yang dijahit menjadi satu, busana ini menyajikan transformasi yang mencolok saat dilepas.

 

Keenam, Chavella Christensia, karyanya berjudul 'Beyond Tales', di mana konsepnya mencerminkan perancangan wedding dress yang mengangkat cerita rakyat khas Indonesia. Pengaplikasian hasil transformasi ke dalam detail busana dilakukan secara implisit dengan desain yang modern dan inovatif.

 

“Cerita rakyat yang diangkat adalah Asal Usul Burung Cendrawasih (Papua), Keong Mas (Jawa Timur), dan Joko Kendil (Jawa Tengah). Lewat karya ini, aku ingin mengenalkan cerita rakyat Nusantara kepada masyarakat luas, serta sebagai bukti bahwa kekayaan Indonesia yang kental akan budaya dapat dikemas menjadi wedding dress yang modern,” ungkap Chavella. 

 

Ia juga ingin karya ini dapat meningkatkan penggunaan busana sebagai media untuk bercerita (story telling). Selain enam karya tersebut di atas, diketahui juga ada total lebih dari 20 karya yang akan ditampilkan pada Malam Puncak Innofashion Show 2024 tanggal 22 Agustus 2024, di Convention Hall lantai 6 Tunjungan Plaza 3, Surabaya. 

 

Kepada masyarakat, jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan beragam karya unik dan menarik lainnya dari para mahasiswa DFT PCU di Innofashion Show 2024 nanti. (vin/hjr)

#Universitas Kristen Petra Surabaya #UK Petra Surabaya #Petra Christian University #PCU