Jumat, 20 September 2024

FHIK UK Petra Surabaya Adakan Kegiatan Diskusi Film Dokumenter 'Gesturing Notations'

Diunggah pada : 13 September 2024 20:02:17 28
Seluruh peserta Screening dan Diskusi Film Dokumenter "Gesturing Notations" di FHIKEPO PCU. Foto : Humas UK Petra Surabaya

Jatim Newsroom - Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK) atau Faculty of Humanities and Creative Industries Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya mengadakan kegiatan diskusi film dokumenter berjudul 'Gesturing Notations' yang mengangkat kisah inspiratif dari teater Koma. Acara ini digelar pada Jumat (13/9/2024) di Matthew Conference Room, Gedung Radius Prawiro lantai 10, Kampus UK Petra Surabaya.

 

Diskusi film tersebut termasuk dalam rangkaian kegiatan bertajuk FHIKEPO. FHIKEPO sendiri, adalah sebuah ruang dialog kreatif antara generasi muda mahasiswa UK Petra Surabaya atau yang biasa disebut Petra Christian University (PCU) dengan para pelaku dunia Seni Pertunjukan Indonesia.  

 

Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara, yang merupakan orang-orang yang berkaitan penting dalam pembuatan film dokumenter Gesturing Notations. Dua pembicara tersebut, yakni George Arief dan Rangga Riantiarno. 

 

George Arief, adalah seoranh pemilik Spins Productions, yang salah satu hasil karyanya adalah Gesturing Notation. Sedangkan Rangga Riantiarno, adalah putra dari pendiri Teater Koma, mendiang Nano Riantiarno, yang juga seorang penulis, sutradara, dan aktor. 

 

Dalam keterangannya, George Arif mengatakan pihaknya sangat senang bisa berkesempatan terlibat dalam acara ini.

 

"Saya sangat senang sekali karena mendapatkan apresiasi dari anak-anak muda disini, yang merupakan penerus dibidang seni teater," tuturnya.

 

Kepada para peserta yang merupakan siswa SMA Negeri 10 Surabaya, George Arief memaparkan tentang proses pembuatan film dokumenter.

George Arief (tengah), pemilik Spins Productions, saat bercerita tentang proses pembuatan film dokumenter “Gesturing Notations” yang memakan waktu selama 8 tahun. Foto : Humas UK Petra Surabaya

 

"Pembuatannya yang memakan waktu cukup lama ini, memperlihatkan Biar semakin banyak orang yang paham dan mengerti tentang aktor dan kehidupan berpesenian, khususnya berteater," ulas George Arief.

 

Sementara itu, pembicara lainnya, Rangga Riantiarno mengatakan, seni teater merupakan seni yang komplit, dari segi bersifat visual, audio, dan sastra juga yang bergabung. Sehingga menjadikan seni teater ini sebuah karya tidak ada di seni manapun. 

 

"Semoga dengan diputarnya film dokumenter tentang Teater Koma di hadapan 120 anak muda penerus bangsa ini, tetap ada seniman-seniman muda yang merasa ekspresi mereka bisa tersalurkan justru lewat teater," ujar Rangga. 

 

Diketahui, film 'Gesturing Notations' merupakan salah satu film dokumenter karya George Arif yang bercerita tentang Teater Koma, yang merupakan sebuah teater modern Indonesia dengan basis di Jakarta. Teater ini sudah berdiri 47 tahun, tetapi terus produktif, adaptif, dan kreatif. 

 

Di sisi lain, sebagai Ketua Panitia, Meilinda menjelaskan, jumlah teater yang aktif di Surabaya terbilang cukup minim. Padahal dunia film dan teater merupakan ladang subur untuk menumbuhkan kreativitas. 

 

"Selain diajak untuk berpikir out of the box, lewat kegiatan ini para mahasiswa juga diajari bagaimana mengeksplorasi ide baru yang kemudian dituangkan dalam bentuk karya visual dan pertunjukan. Sehingga ini sangat pas bagi para mahasiswa FHIK PCU,” kata Meilinda. (vin/hjr)

#UK Petra Surabaya #Petra Christian University #PCU