Senin, 6 Mei 2024

Pemilu 2024, Dinsos Jatim Fasilitasi Kaum Rentan Ikut Tentukan Nasib Bangsa

Diunggah pada : 15 Februari 2024 11:43:26 28
Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani bersama penerima manfaat (PM)

Jatim Newsroom- Pemilu menjadi pesta demokrasi yang harus dirayakan seluruh warga Indonesia. Tak terkecuali kaum rentan seperti penyandang disabilitas dan lansia.

Menyemarakkan pesta demokrasi tahun 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim memastikan semua kaum rentan atau pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang menjadi binaan Dinsos Jatim bisa menyalurkan hak pilih mereka. Bahkan, 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah naungan Dinsos Jatim terpilih sebagai tempat pemungutan suara (TPS), baik yang diperuntukkan khusus bagi penerima manfaat (PM) atau juga masyarakat sekitar. 

Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani  mengaku bangga karena 10 UPT Dinsos Jatim menjadi TPS. Karena sejak jauh hari sebelum hari pencoblosan, pihaknya mengikuti sosialisasi Pemilu dan melakukan advokasi untuk memastikan semua PM ikut menentukan nasib bangsa dengan menggunakan hak pilih mereka.

“Dinsos Jatim beserta seluruh UPT ikut menggerakkan semua PM untuk ikut dalam pesta demokrasi,” kata Novi saat meninjau TPS Disabilitas di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (RSBD) Pasuruan, Rabu (14/2/2024). 

Novi menjelaskan, TPS yang ada di UPT RSBD Pasuruan menjadi tempat pencoblosan bagi 135 pemilih. Rinciannya, PM UPT RSBD Pasuruan sejumlah 50 orang, pendamping dan keluarga PM UPT RSBD Pasuruan sebanyak 57 orang, PM UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (RSBRW) Pasuruan sejumlah 23 orang, serta pendamping PM sebanyak 5 orang. 

“Selain itu, ada 2 PM UPT RSBD Pasuruan dan 32 UPT RSBRW Pasuruan yang memilih di TPS luar,” sambung Novi.

Selanjutnya, Novi juga meninjau TPS yang berlokasi di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Pasuruan. Jumlah pemilih di TPS ini berjumlah 75 orang lansia. Mereka merupakan PM lansia yang memang sehari-hari tinggal dan dilayani di UPT PSTW Pasuruan.

“Kami saksikan langsung bahwa di kedua TPS ini PM sangat antusias memberikan suara. Hari ini sangat bermanfaat bagi pemilih pemula, namun juga sangat mengharukan terutama bagi para lansia,” tutur orang nomor satu di lingkungan Dinsos Jatim itu.

Selain di kedua TPS tersebut, Novi memastikan semua PM binaan Dinsos Jatim sudah memberikan hak suaranya di TPS yang tersedia, baik di TPS yang ada di UPT maupun di luar UPT. 

“Kami berterima kasih kepada pemerintah karena sudah dipercaya untuk menjadi TPS. Pesta demokrasi ini menunjukkan bahwa kita dan penyandang disabilitas atau kaum rentan lainnya setara dalam menggunakan hak pilih. Aku, Kamu, Kita Setara. Itu tagline kami. Mudah-mudahan semua jadi gembira dan Indonesia tetap jaya luar biasa,” ungkapnya

Sementara itu, Moh. Irfan Hidayatullah (23), salah satu PM disabilitas daksa UPT RSBD Pasuruan merasa nyaman mengikuti Pemilu tahun ini. Dia merupakan 1 dari 135 pemilih yang mencoblos di TPS Disabilitas UPT RSBD Pasuruan. 

Ini merupakan kali keduanya mengikuti Pemilu. Sebelumnya, dia mengikuti Pemilu di kampung halamannya, Jember. “Lebih nyaman di sini. Kalau di rumah dulu akses untuk disabilitas masih kurang. Kalau di sini alhamdulillah saya akui jempol,” pujinya. 

Irfan mengaku tidak ada kendala dalam menggunakan hak pilihnya. “Di sini ada pendamping. Misalnya, waktu nyoblos kesulitan ada pendamping, terus waktu memasukkan hasil coblosan ke kotak suara juga ada pendamping. Jadi, tidak ada kesulitan sama sekali,” tuturnya.

Dengan keikutsertaannya dalam pesta demokrasi tahun ini, Irfan berdoa agar Indonesia terus maju, berkembang, dan adil. “Untuk pemimpin selanjutnya, kami berharap untuk ditambah akses untuk disabilitas, seperti akses pekerjaan, pendidikan, dan mobilitas,” harapnya.

Senada, Julifah, salah satu PM lansia binaan UPT PSTW Pasuruan mengaku senang difasilitasi untuk bisa mencoblos di UPT tempatnya tinggal. Namun, dia mengaku sedih karena ini pertama kalinya dia mengikuti pemilu tanpa kedua orang tuanya. 

“Waktu Pemilu dulu saya mencoblos di Tanggulangin, Sidoarjo. Masih sama ibu dan bapak,” kata Julifah sambil menghapus air matanya.

Dalam momen lima tahunan ini, Julifah memiliki harapan yang cukup sederhana. “Mudah-mudahan Indonesia terus merdeka dan pemimpinnya baik kepada rakyat,” pungkasnya.(her/hjr)

#dinsos jatim