Jumat, 3 Mei 2024

Pelatih Bridge Jatim Optimis Raih Dua Medali Emas pada PON 2024

Diunggah pada : 24 November 2023 11:37:00 98
Tangkapan layar gambar pelatih olahraga bridge Jatim, Sentot Brahmantyo Darmo (paling kanan) saat menjadi pembicara dalam dialog interaktif program siaran Surabaya Pagi Ini, di RRI Surabaya, Jumat (24/11/2023).

Jatim Newsroom – Pelatih Olahraga Bridge Jawa Timur, Sentot Brahmantyo Darmo, berkesempatan hadir menjadi pembicara dalam dialog interaktif program siaran Surabaya Pagi Ini, bertajuk ‘Bridge Jatim Siap Hadapi PON 2024’ di Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya, Jumat (24/11/2023). Pada kesempatan itu, Sentot mengungkapkan, bridge Jawa Timur optimis dapat meraih dua medali emas pada PON 2024.

“Target kami pada olahraga bridge di PON 2024, saya optimis akan dapat dua medali emas, dan pesimis dapat tiga medali emas. Nah, optimis itu dari dua tim putra dan pasangan putra. Sedangkan, pesimisnya dari tim putri dan pasangan putri. Karena saya juga mengukur pesaing di tim putri itu merupakan tim nasional,”  tutur Sentot. 

Lebih lanjut, Sentot mengungkapkan, pesaing pemain tim putri bridge itu berasal dari DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Tengah. “Secara nasional Jawa Timur menempati posisi ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Ada kemungkinan tim putri bisa mencuri kemenangan dalam permainan karena pertandingan bridge ini juga mengandung faktor keberuntungan,” ungkapnya. 

Terkait persiapan untuk menghadapi PON 2024, Sentot meminta maaf karena tidak dapat meloloskan atlet bridge dari tim campuran. Namun Ia tetap bersyukur karena bisa meloloskan empat nomor untuk memperebutkan empat medali emas. 

“Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Jawa Timur karena tidak meloloskan tim campuran bridge. Namun Alhamdulillah, pada pra PON kemarin, dari lima nomor kategori yang diperebutkan bisa mengikutkan untuk memperebutkan empat nomor atau empat emas kecuali tim campuran. Empat itu tim putra atau pasangan putra, dan tim putri atau pasangan putri,” jelas Sentot. 

“Karena pra PON itu seleksinya by tim bukan by number atau by name. Saya meloloskan hanya di dua nomor, yakni tim putra dan tim putri. Karena yang dipertandingkan tiga nomor tim putra, tim putri dan campuran. Di pra PON tim putra dapat medali emas, tim putri dapat medali perak,” sambung Sentot. 

Sentot menerangkan, saat ini olahraga bridge dibagi menjadi dua kategori, yakni open dan senior. Dikatakannya, orang yang sudah berusia 65 tahun ke atas boleh bermain di senior dan open, sedangkan yang berusia di bawah 65 tahun tidak boleh bermain di senior. 

“Perkembangan pemain open itu bagus, rata-rata banyak yang berusia sekitar 50 tahunan. Yang akan bermain di PON, itu rata-rata akan bermain di usia 50. Kecuali Jawa Timur, di Jawa Timur, masih ada 3 pemain yang di bawah 50 bahkan 40 tahun. Kami dari Pemprov menyiapkan itu, agar di tahun 2028 kita bisa bermain dengan usia-usia yang di bawah 40 tahun dengan kualitas yang sangat bagus,” terangnya. 

Untuk stok atlet yang bermain bridge di Jawa Timur, Sentot menyebutkan, kurang lebih ada sekitar 3 ribu sampai 4 ribu orang. “Tapi dalam pantauan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia atau GABSI, ada sekitar 100 atlet dari seluruh Jawa Timur,” sebut Sentot. 

Sentot menilai, olahraga bridge adalah olahraga yang bisa mendidik karakter atlet, karena bermain bridge itu berpasangan, sehingga dibutuhkan saling menghargai pasangan dan tim. “Jadi pasangan dan dengan tim minimal empat orang, saling membangun pengertian diantara pasangan dengan pasangan yang lain di dalam tim. Paling penting dalam bridge itu logika, karena olahraga otak,” tukasnya. 

Karena olahraga bridge itu menggunakan media kartu remi, Sentot mengatakan, banyak orang menilai olahraga bridge seperti berjudi. Sehingga, aplikasi permainan bridge pun dikira permainan judi. 

“Memang ada aplikasi online bridge tapi itu tidak ada judinya. Saya pun sekarang ini memanfaatkan aplikasi tersebut untuk melatih seluruh pemain bridge yang akan bermain PON. Karena pemain tidak semua berada di Jawa Timur, nah, untuk mempermudah dan menyatukan para pemain berlatih bridge kami lakukan dengan memakai aplikasi itu,” ujar Sentot.  

Kepada para atlet, Sentot berharap, supaya menjaga kekompakan dan agar bersabar dalam bermain bridge terlebih saat menjelang PON 2024. “Supaya mereka juga memahami kesulitan Pemprov Jatim dalam menyediakan fasilitas bagi mereka,” pungkas Sentot. (vin/s) 

#PON #bridge #PON 2024 #olahraga bridge