Selasa, 7 Mei 2024

Pantau Daya Adaptasi PM, Pemprov Jatim-UPT PSBR Jombang Monitoring ke Tempat PBK

Diunggah pada : 1 Desember 2023 10:15:45 33
Pantau Daya Adaptasi PM, Pemprov Jatim-UPT PSBR Jombang Monitoring ke Tempat PBK

Jatim Newsroom - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja (UPT PSBR) Jombang Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melaksanakan monitoring ke empat tempat praktik belajar kerja (PBK) atau magang.

Monitoring dilakukan di empat titik bengkel sepeda motor, yaitu bengkel Surya, bengkel Karya Mandiri, bengkel Buldozer, dan bengkel Balok. Semua bengkel tersebut ada di wilayah Jombang. 

PM yang dimonitoring sebanyak 12 orang yang terbagi ke dalam empat bengkel. Sementara monitoring dilakukan dua orang pejabat pengawas, yakni Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Pelayanan Sosial.

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan monitoring tersebut cukup memuaskan. Pertama, menurut para pemilik bengkel, penguasaan dasar sepeda motor PM saat pertama PBK ada pada kisaran 50 hingga 70, dari skala 0 sampai dengan 100. Kedua, mayoritas PM melakukan PBK dengan semangat dan cepat tanggap. Jika ada yang dinilai kurang inisiatif, persentasenya sangat kecil sekali. Ketiga, ada satu PM yang sakit pusing ringan, namun tak mau diajak berobat ke Puskesmas atau beristirahat di UPT. Alasannya, ketika pusing yang dirasakannya hilang, dia bisa langsung praktik perbaikan di tempat magang.

Kepala UPT PSBR Jombang, Nenti Sarjanti, Jumat (1/12/2023) berpendapat, dalam melaksanakan PBK PM cukup antusias. Sebab, PM dihadapkan pada tantangan langsung dengan konsumen. Maka persepsi simulasi perbaikan tak ada lagi dalam benak mereka. Yang ada hanyalah mereka harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan magang. Sebab saat ini mereka telah dihadapkan pada untung dan ruginya pihak bengkel jika para PM salah dalam memperlakukan sepeda motor yang dititipkan konsumen ke pihak bengkel.

"Magang merupakan tahap krusial terhadap pendewasaan penguasaan keterampilan PM dalam memperbaiki sepeda motor, di samping pendewasaan psiko-sosial dalam menghadapi beragam lini individu. Di samping berhadapan dengan pemilik bengkel dan karyawan lainnya, yang tak kalah penting lagi adalah PM berhadapan dengan konsumen. PM belajar menempatkan kepuasan konsumen di atas segalanya, maka kualitas perbaikan motor sesuai dengan ekspektasi konsumen harus dinomorsatukan,” ujarnya. (her/s)

#dinsos jatim