Senin, 6 Mei 2024

Mentas, PM Pemprov Jartim-UPT RSBK Pasuruan Dinsos Jatim Kembangkan "Gelut DJ"

Diunggah pada : 16 Juni 2023 14:43:43 66
UPT RSBK Pasuruan Dinas Sosial (Dinsos) Jatim berupaya mengembangkan potensi penerima manfaat (PM)

Jatim Newsroom - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya (UPT RSBK) Pasuruan berupaya mengembangkan potensi penerima manfaat (PM) yang melakukan kegiatan Geliat Usaha Dagang/Jualan (Gelut DJ) dengan membuka usaha Waras (Warung Santai) dan Wareng (Warung Aneka Gorengan). 

Dalam kesempatan ini, turut hadir Kepala UPT RSBK Pasuruan, Saroni,  Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Sosial Irine Kusumadewi, dan Kasi Pelayanan Sosial, Eko Sumaryanto, pekerja sosial (peksos), dan staf Seksi Rehabilitasi Sosial.

Dengan bermodalkan kemampuan pelatihan keterampilan olahan pangan dari UPT RSBK Pasuruan, PM KS (53) dan RM (37) berinisiatif menerapkan ilmu dengan cara membuka usaha yang cepat dan mudah. Salah satunya dengan berjualan makanan dan minuman di sekitar lingkungan UPT. 

Pada pelaksanaannya, PM dilatih untuk mengelola Waras dan Wareng mulai dari pembelian bahan baku sampai proses produksi dan penjualan. Hasil penjualan tersebut mereka kelola secara mandiri, agar hasilnya bisa ditabung sebagai bekal jika mereka kembali ke keluarga asal (reunifikasi).

Waras dan Wareng ini berada di dalam lingkungan UPT RSBK Pasuruan, tepatnya di depan Kantor Seksi Rehabilitasi Sosial dan Seksi Pelayanan Sosial. Waras memusatkan penjualan pada minuman dan makanan ringan seperti kopi, teh, es teh, es sachet, dan snack. Sementara Wareng, menjual aneka gorengan seperti tahu isi, tempe goreng, weci, dan lumpia. Waktu jualan dimulai pukul 7 pagi sampai tutup pada pukul 4 sore (pada hari kerja). 

“PM yang jualan di sini dipercaya untuk mengelola sendiri mulai membeli bahan baku jualan di pasar terdekat, yaitu Pasar Warungdowo dan mempunyai simpanan atau tabungan hasil dari keuntungan jualan. Saya mengingatkan agar hasilnya ditabung," pesan Saroni, Jumat (16/6).

Dia menambahkan, agar PM KS dan RM terus didampingi dan dimotivasi oleh pekerja sosial dan staf pendamping. “Tidak hanya itu, peksos juga harus mengajarkan PM untuk berperilaku yang sopan dan ramah dalam melayani pembeli, baik yang berasal dari pegawai UPT, tamu luar UPT, maupun PM lainnya. Sekaligus menjaga kebersihan peralatan dan tempat jualan,” lanjut Saroni. 

Ia juga berharap semoga dengan adanya program ini, PM secara mandiri bisa menjadi contoh yang baik bagi PM lain untuk lebih mengembangkan potensi diri.

"Ini adalah kegiatan positif bagi PM. Tentunya besar harapan saya PM bisa berhasil dalam upayanya untuk Mentas (Menuju Mental Berkualitas) secara sosial dan ekonomi. Upaya yang terlihat kecil seperti berjualan gorengan, lambat laun bisa menjadi bekal bagi PM untuk masa depan yang lebih baik," pungkasnya. (her/s)

#dinsos jatim