Sabtu, 27 April 2024

Kadis Kominfo Jatim: Perlunya Penguatan Literasi Digital untuk Tangani Hoaks

Diunggah pada : 13 Juni 2022 12:05:04 269
Kadis Kominfo Jatim dalam acara Seminar Forum Masyarakat Peduli Penyiaran, Senin 13 Juni 2022 di Banyuwangi

Jatim Newsroom – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama Institut Agama Islam (IAI) Banyuwangi-Jawa Timur menggelar Seminar Forum Masyarakat Peduli Penyiaran (FMPP) bertajuk “Sinergi KPI dengan IAI Banyuwangi Mewujudkan Tujuan Penyiaran”, Senin (13/6/2022) di Banyuwangi. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Hudiyono, hadir mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam acara tersebut. Hudiyono mengawali sambutan dengan menjelaskan tentang perkembangan teknologi informasi saat ini. 

“Perkembangan teknologi informasi saat ini bagai pisau bermata dua. Satu sisi Ia sangat membantu kita untuk memperoleh informasi apapun, di mana pun, dan kapan pun juga. Namun di sisi lain, perkembangan teknologi informasi yang semakin masif melahirkan banyak dampak negatif khususnya berkenaan dengan validitas informasi yang kita terima,” ujar Hudiyono saat membacakan sambutan Gubernur Jatim. 

Ia menjelaskan bahwa informasi yang validitasnya rendah, sulit diverifikasi kebenarannya, bahkan tidak bisa dikonfirmasi ke sumber manapun dan ini dikenal sebagai informasi hoaks. 

“Dampak dari hoaks tentu sangat berbahaya, di antaranya adanya kerugian pada individu atau kelompok tertentu, pengalihan isu untuk melancarkan aksi kejahatan, penipuan publik, kepanikan publik, dan masih banyak lagi,” terangnya. 

Hudiyono melanjutkan, perkembangan media konvensional khususnya penyiaran, bukan tanpa tantangan. Perkembangan hoaks yang begitu masif di media sosial dan di aplikasi percakapan dengan mengutip beberapa media adalah hal pertama yang harus diselesaikan. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat literasi digital.   

“Semua orang kini bisa memproduksi dan menyebarkan informasi. Tugas itu bukan lagi milik media massa semata. Peran pemerintah, media massa dan semua elemen pemangku kepentingan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat, akurat dan terpercaya atau kredibel,” tutur Hudiyono. 

Kadis Kominfo Jatim pun menekankan bahwa literasi digital oleh masyarakat adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekedar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi, namun seorang pengguna yang juga memiliki kemampuan bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

Peran KPI ke depannya juga semakin berat. Tantangan pengelolaan informasi, semakin besar. Digitalisasi oleh banyak lembaga penyiaran akan semakin mempermudah masyarakat mengakses informasi.

“Pengawasan oleh KPI harus dilakukan secara berimbang. Kita harus sama-sama menjaga agar masyarakat bisa memperoleh informasi yang akurat, berkualitas dan edukatif. Kita juga perlu meningkatkan literasi informasi dan literasi digital kepada masyarakat dan mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif agar diminati masyarakat untuk memperoleh informasi yang sehat dan akurat,” pungkas Kadis Hudiyono. (idc/s)

#Banyuwangi #Kadis Kominfo Jatim #komisi informasi pusat