Minggu, 19 Mei 2024

Inovasi “Bombastis” Dinsos Jatim Raih Top 5 Kovablik 2023

Diunggah pada : 24 November 2023 12:37:31 51
Inovasi “Bombastis” Dinsos Jatim Raih Top 5 Kovablik 2023

Jatim Newsroom - Dinas Sosial (Dinsos) Jatim kembali mengukir prestasi membanggakan menjelang penghujung tahun 2023. Inovasi Bombastis (Belajar Orientasi Mobilitas bagi Distra dan Komunitas) yang digagas Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra (UPT RSBN) Malang Dinsos Jatim (Dinsos Jatim) berhasil meraih Top 5 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) kategori replikasi.

Prestasi membanggakan itu diumumkan dalam pembukaan pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023 yang digelar di halaman parkir Jatim Park 3, Kota Batu, Kamis (23/11/2023). Piagam penghargaan tersebut diserahkan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, bersama Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemen-PAN RB, Diah Natalisa, kepada Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani.

Ditemui usai menerima penghargaan, Novi mengungkapkan kebahagiaannya. “Alhamdulillah Dinsos Jatim meraih Kovablik empat tahun berturut-turut. Kali ini UPT RSBN Malang dengan inovasi Bombastis. Alhamdulillah karena ini perjuangannya tidak sederhana,” ungkap Novi penuh syukur.

Dia menjelaskan, inovasi ini merupakan replikasi dari inovasi Simulator Sirkuit Orientasi Mobilitas Terpadu (Sisir Rindu) yang digagas Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Penganthi Temanggung Dinsos Jawa Tengah. Bedanya, Sisir Rindu memiliki 1 model track dengan 15 mode simulator. Sementara Bombastis memiliki empat model track, yaitu permukiman, alam, perkotaan, dan lapangan olahraga, serta memiliki lebih dari 25 jenis mode simulator dan memiliki track olahraga atletik sebagai ciri khas. 

Selain itu, Sisir Rindu hanya ada satu lokasi di PPSDSN, sedangkan Bombastis ada di empat lokasi dalam satu UPT dan juga bisa mobile. “Bombastis bisa dilakukan mobile karena tujuan kami tidak hanya disabilitas netra saja, melainkan juga komunitas masyarakat yang diharapkan bisa menjadi instruktur disabilitas netra. Kenapa demikian? Masih banyak disabilitas netra di Jatim yang tidak berani keluar rumah. Mereka takut kehilangan arah atau takut kecelakaan karena mereka tidak mengetahui medan,” papar Novi. 

Orang nomor satu di Dinsos Jatim ini melanjutkan, dengan belajar orientasi mobilitas melalui Bombastis, diharapkan disabilitas netra bisa keluar rumah dengan aman, bahkan suatu saat mereka bisa berjalan-jalan tanpa pendamping. 

“Kelebihannya Bombastis yang dilakukan secara mobile, masyarakat juga bisa mencoba track yang disediakan sehingga bisa ikut merasakan bagaimana menjadi tunanetra. Tagline kami di Bombastis ini adalah ‘Aku, Kamu, Kita Setara’,” ungkapnya. 

Saat ini, lanjut Novi, telah banyak pihak yang mencoba Bombastis. Selain penerima manfaat disabilitas netra di UPT RSBN Malang, inovasi ini juga telah dicoba oleh komunitas disabilitas, sekolah, perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri, serta masyarakat umum.

“Ke depan kami akan memperluas jaringan Bombastis ke semua layanan umum, sehingga banyak masyarakat yang terbantu untuk menjadi instruktur dan banyak disabilitas netra lebih banyak keluar serta bisa bersosialisasi dengan masyarakat,” ujarnya.

Untuk Kovablik tahun depan, Novi menjelaskan, ada beberapa inovasi yang dia jagokan untuk maju dalam Kovablik. “Dari Bidang ada inovasi Sapa Bansos dan Simlontar Rek (Sistem Informasi Manajemen Pemulangan Orang Telantar yang Terintegrasi dan Teredukasi), dan proses percepatan adopsi. Kalau dari UPT, masing-masing UPT kami sudah punya inovasi. Satu UPT, satu inovasi. Tentunya akan kami lihat lagi mana yang akan kami ajukan untuk Kovablik 2024, karena target kami masuk Top 30 Kovablik,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala UPT RSBN Malang, Firdaus Sulistijawan, menambahkan, inovasi Bombastis ini adalah wujud untuk mengajarkan konsep orientasi mobilitas dengan melibatkan instruktur, pekerja sosial, care giver, keluarga, dan masyarakat. Inovasi ini juga sangat membantu dalam menumbuhkan kemandirian mobilitas dan kepercayaan diri penyandang disabilitas netra. 

“Bombastis juga bagian dari upaya membangun empati bagi masyarakat umum terhadap kaum difabel dan akselerasi pembelajaran orientasi mobilitas bagi disabilitas netra di seluruh Jatim. Inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi penyandang disabilitas netra, namun inklusif bagi semua kalangan masyarakat dan komunitas," jelasnya.

Firdaus sangat bersyukur inovasi Bombastis berhasil mewakili Dinsos Jatim meraih Top 5 Kovablik Jatim. Apalagi ini merupakan inovasi kedua UPT RSBN Malang yang berhasil masuk dalam Kovablik. Pada 2021 lalu, inovasi Jasa Layanan Netra (Janeta) Mobile Unit juga berhasil meraih Top 30 Kovablik. 

“Semoga inovasi ini mengilhami masyarakat Jatim untuk peduli terhadap sobat difabel dan semoga dengan pencapaian ini kami dapat terus menjalankan inovasi ini dengan penjangkauan yang lebih luas ke depannya. UPT RSBN Malang akan terus berinovasi,” tegasnya.(her/s)

#dinsos jatim