Sabtu, 4 Mei 2024

Dinsos Jatim Lepas 279 Penerima Manfaat

Diunggah pada : 22 Juni 2023 16:31:34 55
Sekretaris Daerah (Sekda) Jatim Adhy Karyono saat memberikan sambutan pelepasan Penerima Manfaat (PM) dari UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak (PPSAA) pengakhiran bimbingan penerima manfaat UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar (PSBR)

Jatim Newsroom - Pertama kalinya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim mengadakan pelepasan anak asuh Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak (UPT PPSAA) dan pengakhiran bimbingan UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) secara bersamaan, Kamis (22/6/2023).

Pelepasan gabungan UPT PPSAA dan PSBR seperti ini digelar perdana. Sebelumnya, pelepasan dilakukan di UPT masing-masing. Acara yang dihelat di Aula Gedung A Dinsos Jatim ini diikuti 79 penerima manfaat (PM) atau anak asuh dari empat UPT PPSAA, serta 200 PM dari empat UPT PSBR Jombang di lingkungan Dinsos Jatim, baik secara langsung maupun virtual.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono, berkesempatan untuk hadir langsung melepas PM. Turut hadir, Kepala Dinsos Provinsi Jatim, beberapa Kepala dan Sekretaris OPD Pemprov Jatim, Sekretaris Dinsos Jatim, Kepala Bidang dan seluruh Kepala UPT/Balai Dinsos Jatim, serta pegawai dan pembimbing/pengasuh UPT PPSAA dan UPT PSBR.

Melihat para anak asuh dan PM yang dilepas hari ini, Sekdaprov Jatim menyampaikan, karakter, keterampilan, hingga kepribadian mereka menunjukkan tolok ukur keberhasilan UPT dalam menghasilkan produk unggul. Salah satu contohnya, adanya 10 anak asuh UPT PPSAA yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN).

“Itu menunjukkan bahwa proses belajar di sebuah UPT dengan fasilitas yang terbatas sebetulnya punya standar yang bagus dan mampu menghasilkan sesuatu yang berharga bagi masyarakat, terutama untuk kelompok rentan dan terpinggirkan, seperti anak yatim, yatim piatu, anak terlantar, dan remaja putus sekolah. Ini khalayak perlu tahu,” tegasnya.

Sementara untuk PM UPT PSBR, Sekdaprov mengungkapkan, mereka juga mendapat bantuan stimulan sebesar Rp5 juta. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu PM untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan di UPT PSBR dan bisa menjadi modal usaha.

Lebih lanjut, Sekdaprov Adhy mendorong agar Dinsos Jatim memantau para alumni dan membentuk forum komunikasi untuk mengetahui sampai mana mereka bisa mandiri dan mampu membangun kehidupan yang lebih baik lagi.

“Secara spesifik, persoalan utama anak yatim atau yatim piatu adalah kurang asuhan dari keluarga. Maka, selepas dari UPT, pihak UPT harus menyampaikan kepada keluarga yang akan mengampu kembali baik keluarga inti atau keluarga besar untuk bisa menerima PM dan pada akhirnya bekal yang diberikan bisa dimanfaatkan agar jadi mandiri,” tandasnya.

Kepala Dinsos Provinsi Jatim,  Restu Novi Widiani,  menyampaikan, terminasi anak asuh UPT PPSAA sangat diperhatikan, baik ketika mereka berkeinginan melanjutkan kuliah, belajar keterampilan di PSBR atau Balai Latihan Kerja, atau langsung bekerja. 

“Ada 10 anak asuh yang berhasil masuk PTN. Dengan segala keterbatasan, berhasil masuk PTN adalah hal yang sangat luar biasa. Terima kasih telah mengangkat nama Dinsos Jatim dengan masuk PTN,” ujarnya bangga.

Novi yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Jatim ini melanjutkan, ke depan pihaknya akan menggagas program inovasi Double Track. Jadi, setiap anak asuh yang akan dilepas oleh PPSAA tidak hanya mendapatkan ijazah SMA/MA/SMK saja, tetapi mereka juga harus memiliki sertifikat keterampilan. 

“Kami harus punya nilai lebih karena kami adalah contoh panti yang diselenggarakan oleh pemerintah. Saya akan perintahkan teman-teman Kepala UPT dan pekerja sosial untuk memulai asesmen atau menelusuri bakat minat anak-anak asuh sehingga ketika kami bisa mengarahkan mereka sesuai minat dan bakat. Kami sediakan juga perangkat yang diperlukan, sehingga ketika keluar UPT mereka tidak hanya mendapatkan sertifikat lulus SMA/MA/SMK, tapi juga ada sertifikat keterampilan,” terangnya. 

Sementara untuk anak asuh yang berkeinginan melanjutkan kuliah, selain memanfaatkan KIP Kuliah, Novi juga mengungkapkan perlunya kolaborasi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui program 1 Keluarga 1 Sarjana.

Novi menambahkan, UPT PSBR Dinsos Jatim dalam satu tahun anggaran memberikan pelayanan terhadap 400 anak remaja putus sekolah yang berusia 15-21 tahun. Mereka diberikan bekal keterampilan sesuai dengan hasil asesment masing-masing anak. Pada angkatan pertama yang dimulai pada Januari sampai dengan Juni 2023, UPT PSBR Dinsos Jatim meluluskan sebanyak 200 anak. Selama di UPT mereka menekuni keterampilan otomotif las, menjahit, pertukangan kayu, bordir, dan tata rias. 

“Semua alumni PSBR mendapatkan bansos Rp5 juta dalam bentuk cash tranfers senilai dan telah dibelanjakan sesuai usulan mereka dengan didampingi instruktur,” tegasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Ferdi, perwakilan PM mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim khususnya Dinsos Jatim yang telah memberikan pengaruh besar kedua setelah orang tuanya, terlebih dalam pendidikan. 

“Kami yakin Dinsos memiliki tujuan mulia tersendiri dengan adanya lembaga ini, yaitu agar kami bisa terlindungi dari pergaulan negatif hingga menghasilkan karakter pemuda-pemudi berintelektual dengan jiwa spiritual yang tinggi hanya demi Indonesia maju,” ujar PM asal UPT PPSAA Sumenep tersebut.

Kepada teman-teman seperjuangannya, Ferdi mengajak saling berjanji untuk terus semangat belajar. “Semangat terus. Saya akan tunggu kalian di titik tertinggi sebuah kesuksesan,” pungkasnya.  (her/s)

#dinsos jatim