Kamis, 2 Mei 2024

30 Produsen UKM Jatim Belajar Cara Ekspansi ke Pasar Global

Diunggah pada : 7 September 2023 11:24:49 61
Sumber Foto: Diskop-UKM Jatim

Jatim Newsroom – Sebanyak 30 produsen usaha kecil dan menengah (UKM) di Jawa Timur mengikuti focus group discussion (FGD) Test Market atau Uji Pasar Luar Negeri untuk bisa melakukan ekspansi ke pasar global. 

Kegiatan yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop-UKM Jatim) bersama tenaga ahli ekspor center Surabaya ini berlangsung di Ruang Aria Wiriaatmadja, Diskop-UKM Jatim di Sidoarjo, Rabu (6/9/2023). Ini merupakan sebuah upaya dalam melakukan promosi dan meningkatkan volume ekspor produk KUKM Jawa Timur ke luar negeri khususnya Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. 

Selain itu, untuk meningkatkan daya saing dan inovasi produk yang relevan pada era saat ini, sehingga UMKM dapat berkembang dan memperluas produk tidak hanya pada jangkauan di dalam negeri. Test Market ini juga memberikan keterbukaan informasi yang memungkinkan untuk perluasan produk UMKM semakin terbuka dan tak mengenal adanya batasan negara.

Kepala Diskop-UKM Jatim, Andromeda Qomariah, menyampaikan, hal tersebut ketika menyampaikan sambutan. Ia pun mengatakan, untuk dapat mencapai ekspor pasar global, diperlukan adanya riset dan daya saing produk yang tinggi. 

“Keinginan untuk mengekspor dan ingin melayani pasar global hingga siapapun bisa masuk ke pasar manapun diperlukan kompetitif produk, sehingga perlu adanya riset untuk dapat menjangkau pasar luar negeri,” ujar Andromeda seperti dipublikasikan dalam laman resmi Diskop-UKM Jatim. 

Perluasan produk UMKM yang dilakukan di luar negeri, lanjutnya, dimaksudkan untuk menuju UMKM yang berorientasi global. Dengan adanya program perluasan melalui Test Market ini diharapkan bisa menjadi usaha yang mampu mendapatkan pembeli dari luar negeri serta dilaksanakan spesifikasi yang jelas, kualitas stabil, bermutu baik, dapat dipenuhi secara berkelanjutan, harga kompetitif, serta dapat merespons perkembangan teknologi yang menjadi kriteria produk untuk pelaku UMKM. 

Saat ini pula, kata Andromeda, inovasi perkembangan produk sangat dibutuhkan, mengingat dinamika perubahan yang sangat cepat, sehingga UMKM yang memiliki inovasi pada produknya akan dapat menangkap peluang dan berkesempatan untuk mengekspor produknya hingga luar negeri.

“Produk yang bisa masuk pasar Jepang akan mudah untuk masuk pasar-pasar lainnya karena Jepang negara yang sangat bersih, maka produk Jepang perlu kita ATM, Amati Tiru Modifikasi. Selain itu produk Jepang juga simple namun memiliki kemasan yang bagus dan sangat cantik karena mereka melihat suatu produk dari desain,” imbuhnya.

Sebagai informasi, kurasi produk pada Test Market hari ini sebagai proses penilaian dan verifikasi produk sesuai dengan standar tertentu yang telah ditetapkan untuk dipasarkan di pasar global dengan tujuan agar produk yang akan dieskpor memiliki standar dan dapat menyesuaikan dengan peraturan serta regulasi negara tujuan. 

Dalam ekspansi market yang dilakukan bersama produsen UKM, terkait biaya pengiriman produk ke luar negeri akan ditanggung oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur dan semua produk yang lolos kurasi akan terpajak di Toko Jawa Timur. Untuk produk yang tidak lolos kurasi akan mendapatkan mentoring ekspor praktis.

Dalam kesempatan ini, Tenaga Ahli Export Center Surabaya, Jalian Setiarsa atau kerap disapa Arso mengatakan, terdapat beberapa tahap yang harus dilalui oleh produsen UKM untuk dapat lolos ke pasar global. “Untuk dapat melakukan ekspor, maka perlu dilakukan tahapan yang dilalui, tahap pertama meliputi legalitas kemudian tahap kedua meliputi kualitas,” ujarnya.

Arso memaparkan, tahapan yang perlu dilalui produsen UKM baik produk makanan dan minuman maupun yang non-mamin agar dapat melakukan ekspansi market ke pasar global selain dari legalitas produk dan perusahaan, kualitas kemasan dan produk juga perlu diperhatikan. 

“Kualitas tidak hanya dari produk, namun juga kualitas Perusahaan. Hal ini juga berhubungan dengan bagaimana kapasitas perusahaan untuk mempertahankan konsistensi suatu produk dalam jumlah dan waktu serta standar atau regulasi negara tujuan,” terangnya. (idc/s) 

#UMKM #Diskop UKM Jatim #pasar global