Jumat, 17 Mei 2024

Wagub Jatim : Puskesmas Garda Terdepan Gerakan BIAN

Diunggah pada : 2 Agustus 2022 21:35:35 143
Pencanangan bulan imunisasi anak nasional

Jatim Newsroom - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan, bahwa Puskesmas merupakan garda terdepan pada gerakan Pencanagan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Oleh karenanya Puskesmas tidak hanya sebagai tempat mengobati orang yang sakit, namun yang paling utama adalah menyehatkan masyarakat.

"Ini adalah tugas Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten/kota yang mengelola Puskesmas menjadi penting. Program yang pelaksanaannya harus benar-benar sampai ke lini terdepan dalam hal ini Posyandu. Ingat namanya Puskesmas, pusat kesehatan masyarakat, jadi tugasnya itu selain mengobati orang yang sakit yang datang ke Puskesmas, juga yang paling utama justru menyehatkan masyarakat," ujar Wagub Emil, saat Rakor Program Prioritas Bidang Kesehatan, di Hotel Mercure Grand Mirama, Selasa (2/8/2022).

Saat bulan imunisasi anak nasional, kata Wagub, maka seharusnya gerakan ini bukan hanya ada di fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi juga di sekolah-sekolah dasar. Sebab sudah jelas kelompok usia yang mana yang perlu diimunisasi. Maka Pemprov Jatim akan menjadi koordinator dalam gerakan ini.

"BIAN diperlukan pendekatan secara psikologis. Hal ini supaya ada gebrakan, terkoordinir, terstruktur dan masif.  Supaya capaian kita bisa masif, kita laksanakan di paud-paud, kita laksanakan di TK, di Posyandu, Poskesdes, Puskesmas pembantu, Puskesmas Pembantu rumah sakit dan semuanya," terangnya.

BIAN di Jawa Timur ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 dengan pemberian imunisasi tambahan campak rubella (MR) kepada sasaran usia 9 bulan sampai dengan 59 bulan dan target sasaran sebanyak 2.399.159 anak. Kegiatan ini dilaksanakan secara gratis di seluruh sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), serta pos pelayanan imunisasi seperti posyandu, polindes, poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit, dll.

Dikatakannya, seiring dilaksanakannya BIAN, imunisasi lain juga harus tetap dilaksanakan, yaitu imunisasi rutin polio, DPT, HB-HIB (Imunisasi dasar lengkap,red). Menurutnya, pandemi covid-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan, yang cukup signifikan.

Oleh karena itu, Wagub berharap kepada orangtua yang bayinya belum lengkap mendapat imunisasi tersebut maka segera dilengkapi. Terutama bayi di bawah 2 tahun, sebab ini sudah dilaksanakan sejak bulan Mei 2022, dan akan diteruskan sampai semua anak lengkap imunisasinya.

“Mari di Bulan Imunisasi Anak Nasional ini kita kejar imunisasi anak-anak kita yang kemarin sempat tertunda karena pandemi. Karena dengan imunisasi maka kita bisa mengurangi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dan terjadinya kejadian luar biasa atau KLB PD3I seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah,” tuturnya.

Dikatakan Wagub Emil, pelaksanaan BIAN ini menjadi bukti komitmen Jatim dalam upaya mencapai target global yakni eliminasi Campak Rubela/Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2023. Serta ikut mempertahankan Indonesia Bebas Polio.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur, hasil imunisasi kejar Jawa Timur sampai dengan tanggal 25 juli 2022 adalah untuk polio tetes sebanyak 26.541 anak (18.68%), polio suntik sebanyak 53.611 (24.59%) anak, serta DPT-HB-HIB sebanyak 68.748.anak (29.23%).

Kegiatan imunisasi kejar polio dan DPT-HEB B-HIB ini akan berhasil memberikan perlindungan terhadap penyakit Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)  pada anak-anak jika tercapai target minimal ≥ 80% tinggi dan merata di seluruh desa.

Lebih lanjut Emil mengatakan, vaksin yang digunakan dalam pelaksanaan BIAN ini aman dan berkualitas serta telah mendapatkan rekomendasi dari WHO dan mendapatkan izin edar dari BPOM. 

Vaksin MR 95% efektif untuk mencegah Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti campak, rubella, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis, pneumonia serta polio serta telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.

Oleh karena itu, kata Wagub, untuk menyukseskan BIAN, perlu  dukungan penuh dari semua pihak yaitu pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat  dan media (Pentahelix) serta komitmen yang tinggi dari Bupati/Walikota,.

"Insyaallah tentunya dengan vaksinasi imunisasi ini, kita terus dengan ikhtiar doa berusaha melindungi anak-anak kita melalui Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I), dan berharap target-target yang mau kita kejar segera terwujud dengan mensukseskan gerakan imunisasi," pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Wagub Emil didampingi Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak juga turut menyerahkan Piagam Penghargaan sebagai Kabupaten/Kota Berpredikat BAIK dalam Kinerja Pencapaian Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) periode Bulan Januari-Mei 2022. Penghargaan ini diterima oleh Kab. Gresik, Kab. Lamongan, Kab. Sidoarjo, Kab. Banyuwangi, Kab. Jombang, Kab. Bojonegoro, Kota Surabaya, dan Kab. Mojokerto.(ern/s)

#dinkesjatim