Tingkatkan Layanan Sosial, PMI Jatim Jalin Kerjasama dengan Pramuka

Jatim Newsroom – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur bersama Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur mengadakan pertemuan di kantor PMI Jawa Timur, Jumat (8/7/2022). Pertemuan tersebut guna membahas nota kesepahaman kerjasama peningkatan layanan sosial bakti masyarakat dan peningkatan keterampilan pertolongan pertama gawat darurat bagi remaja Jawa Timur

Dalam pembahasan juga disebutkan bahwa penandatangan nota kesepahaman perjanjian akan dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, bertepatan dengan hari Pramuka tanggal 14 Agustus 2022. Sedangkan puncak acaranya akan dicanangkan pada tanggal 19 September 2022 bertempat di Kabupaten Jember bersamaan dengan Hari Ulang Tahun PMI.

Saat sambutan, Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, menyampaikan, Pramuka sudah ada di sekolah - sekolah dan harus mengikuti kebangsaan sedangkan PMI Memiliki relawan remaja yang Bernama Palang Merah Remaja (PMR) yang mulai dari SD hingga SMK. 

“Untuk itulah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa, saat menghadiri kegiatan Musprov menekankan bahwa PMR bisa dikembangkan terus menjadi bagian dari membina masa depan karakter bangsa yang sama. Kebersamaan inilah untuk mendapatkan kesepakatan dalam membina karakter bangsa dari keadaan ini maka perlu dikembangkan utamanya dalam kemanusiaan,” ujarnya.

Selain itu, perubahan generasi muda terhadap kemajuan teknologi menimbulkan dampak positif dan negatif sehingga perlu pembinaan bahwa kehidupan bermasyarakat atau sosialisasi kepada masyarakat sangat dibutuhkan.

“Pembinaan PMR di sekolah - sekolah yang nantinya dapat dievaluasi saat kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) yang diadakan setiap lima tahun sekali baik PMI Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat," jelas mantan Gubernur Jatim dua periode tersebut.

Ketua Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur, Arum Sabil, menambahkan sinergi antara PMI dengan Pramuka memiliki kesamaan. PMI memiliki binaan kekuatan di Palang Merah Remaja yang ada tiga fungsi, yaitu sebagai leadership, support dan educator.

Tiga fungsi ini juga diterapkan pada adik - adik pramuka, bukan sekedar sarana dan prasarana donor darah saja tapi kekuatan dengan Pramuka di bidang bencana pula," ujar Arum Sabil.

Dijelaskannya, beberapa kegiatan Pramuka lainnya adalah melestarikan lingkungan hidup serta ketahanan pangan. Oleh karenanya, Pramuka layak menjadi ekstra kurikuler yang wajib diikuti dari sekolah.

Ia berharap dengan adanya nota kesepahaman ini akan saling berhubungan dengan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, meskipun faktanya di lapangan cukup mengalami kesulitan ketika harus diterapkan di Kabupaten/Kota.

“ Kegiatan kami di pramuka adalah gugus depan. Pada tahun 2013 sudah terdapat MoU dari PMI Pusat (Bapak Jusuf Kalla) dengan perjanjian yang sama yaitu pengembangan karakter generasi muda,” terangnya. (aud/s)

#pmi