Jumat, 20 September 2024

Pakar Ilmu Kognitif Malaysia Paparkan Metode Foniks 'Pintar' Permudah Kemampuan Literasi Anak

Diunggah pada : 25 Agustus 2024 16:55:17 62
Pakar Ilmu Kognitif asal Malaysia, Prof. Ong Puay Hoon saat memaparkan materinya pada workshop atau lokakarya bertajuk 'Solusi Mudah Membaca dengan Metode Foniks Pintar' di Kantor Inspektorat Jatim, Sidoarjo, selama dua hari Sabtu dan Minggu (24-25/8/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom - Seorang pakar Ilmu Kognitif asal Malaysia, bernama Prof. Ong Puay Hoon berkesempatan menjadi pembicara dalam workshop atau lokakarya bertajuk 'Solusi Mudah Membaca dengan Metode Foniks Pintar' untuk mempermudah anak dalam mengembangkan kemampuan literasinya sejak dini terutama pada disleksia, di Kantor Inspektorat Jatim, Sidoarjo 24-25 Agustus 2024.

 

Kegiatan yang diikuti oleh masyarakat umum utamanya menyasar para orang tua, guru, dan terapis ini, diadakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Inspektorat Jatim bekerja sama dengan Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini Provinsi Jawa Timur (PP PAUD Jatim) dan lembaga konsultasi khusus pendidikan Athalia's Blessing Special Education. 

 

Dalam keterangannya, pakar ilmu kognitif Prof. Ong Puay Hoon menjelaskan, metode Foniks Pintar ialah satu program pengajaran dan pembelajaran untuk anak-anak yang sulit belajar membaca dan menulis. Menurutnya, kesulitan tersebut bisa disebabkan dari gangguan diseleksia yang berada pada otak.

 

"Nah, karena tulisan telah dicipta, sekarang manusia perlu membaca, dulu kita tidak perlu, karena tidak ada tulisan. Jadi, kita ada sekumpulan anak-anak yang belum diserasikan karena cara otak mereka belum diselaraskan untuk mengenali huruf. Merekalah anak-anak yang berdisleksia dan juga anak-anak yang tidak ada disleksia tapi otak mereka belum diserasikan. Sehingga, kalau guru di sekolah menggunakan nama huruf, untuk belajar membaca," jelas Prof. Ong.

 

Lebih lanjut, Prof. Ong menerangkan, anak dengan disleksia dalam proses belajar membacanya tidak paham kenapa nama huruf B dibaca BE, apabila digandeng dengan A jadi Ba. "Maka, dalam metode Foniks Pintar ini, anak-anak yang belajar membaca ini diucapkan bunyi hurufnya bukan nama hurufnya. 'Bèh' -A jadi BA," terangnya.

Pakar Ilmu Kognitif asal Malaysia, Prof. Ong Puay Hoon saat diwawancarai disela sela kegiatan. Foto : Vivin

 

Pelafalan bunyi huruf ini, menurut Prof. Ong sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bunyi setiap huruf berbeda setiap sifat asal keluarnya. "Jadi, metode foniks pintar ini kembali pada asal usul penggunaan bahasa lisan bunyinya. And it's natural," ujar Prof. Ong.

 

Prof. Ong yang juga diketahui sebagai pengembang, pemilik, dan pelatih utama program instruksional SMARTER phonics dan foniksPINTAR ini menuturkan, metode pembalajar foniks pintar sudah diciptakan sejak 20 tahun lalu. "Dan kita pun ada testimoni dari para pendidik yang menggunakan atau diterapkan langsung kepada anak-anak," tuturnya.

 

Prof. Ong menilai, metode foniks pintar ini selain efektif untuk diseleksia, juga bisa diterapkan atau diajarkan ke semua anak-anak. "Metode ini tidak hanya untuk budak berdisleksia, anak berdisleksia atau anak autis. No, metode ini bisa digunakan semua anak. Because it's logical, it's natural, untuk permudah anak dalam kemampuan baca dan tulisnya," pungkasnya. 

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DWP Inspektorat Jatim, Iis Hendro Gunawan, dan Owner atau Pemilik lembaga konsultasi khusus pendidikan Athalia's Blessing Special Education. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap kemampuan literasi pada anak, diharapkan setelah kegiatan ini banyak anak yang bisa membaca dan menulis dengan mudah. (vin/hjr)

#anak #Inspektorat Jatim #DWP Jatim #diselesksia #Athalia's Blessing #PP PAUD Jatim