Minggu, 19 Mei 2024

Menlu RI Sampaikan Tema Keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023

Diunggah pada : 11 Januari 2023 17:46:06 206

Jatim Newsroom – Pasca diterimanya estafet keketuaan ASEAN dari Kamboja kepada Indonesia di Upacara Penutupan KTT ASEAN pada November 2022 lalu, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi menyatakan, keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 ini bertema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Hal itu disampaikannya dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) tahun 2023 yang digelar di Ruang Nusantara, Gedung Kemenlu RI Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Dalam paparannya, Retno mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada Kamboja yang telah menjalankan keketuaan dengan baik sebelumnya, termasuk upaya mendorong pelaksanaan five pieces untuk Myanmar. “Indonesia terus mendorong implementasi five pieces. Antara  lain melalui inisiasi pertemuan para menteri luar negeri di Jakarta dan di Pnom Penh, dan pertemuan para tingkat leaders  di Pnom Penh di November tahun 2022 lalu,”jelasnya.

Retno menyampaikan, bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN Resilience dan menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi  bagi perdamaian stabilitas, dan kesejahteraan kawasan dunia.

“Dengan semangat ini, keketuaan ASEAN 2023 mengambil tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Melalui ASEAN Matters, Indonesia bertekad menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyat ASEAN dan beyond. Dalam kaitan ini maka masa depan ASEAN harus mulai disiapkan untuk menyongsong ASEAN 2025,”terangnya.  

Menurut Retno, sentralitas ASEAN harus diperkuat agar mampu menjaga perdamaian stabilitas kemakmuran di Asia Tenggara dan Indo – Pasifik. “Kerja sama penanganan kejahatan lintas batas penting diperkuat demikian juga dengan ASEAN human rights dialog,”tukasnya.

Lebih lanjut dikatakan Retno, bahwa melalui Sub tema ‘Epicentrum of Growth’, Indonesia bertekad untuk terus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. “Di tengah ancaman resesi, ekonomi Asia Tenggara diperkirakan masih lebih baik dari rata –rata pertumbuhan ekonomi dunia,”ujarnya.

Retno menuturkan, bahwa dengan ASEAN di bawah sub tema ‘Epicentrum of Growth’ beberapa kerja sama akan diperkuat. Diantaranya, ketahanan pangan kawasan, ketahanan energi, kesehatan dan kerja sama keuangan.

Untuk Indo Pasifik, Retno menyampaikan, Indonesia akan terus mendorong kerja sama konkret yang inklusif dalam implementasi ASEAN Outlook of Indo-Pasific (AOIP). “Implementasi AOIP harus diarus utamakan dalam semua kegiatan ASEAN, dalam konteks inilah atas inisiatif Indonesia telah disepakati ASEAN Leaders Declaration on Mainstreaming Four Priority Areas of the AOIP Within ASEAN – LED Mechanism,”kata Retno.

Dikatakan pula oleh Retno, bahwa sebagai bagian dari bangsa Pasifik, upaya dalam  meningkatkan kerja sama dengan Negara – Negara Pasifik Selatan juga terus dilakukan tahun 2022 lalu. Indonesia juga berusaha mendekatkan Pasifik dengan dunia.

“Dibawah presidensi Indonesia, untuk pertama kalinya wakil Pasifik Islands Forum diundang dalam rangkaian acara G20, terdapat sepuluh proyek kerja sama yang khusus didedikasikan untuk negara – Negara Pasifik Selatan yang dua diantaranya diinisiasi oleh Indonesia,”terang Retno.

Retno menilai, tantangan dunia di tahun 2023 akan semakin berat,  ketidak pastian global dan situasi geo politik yang sangat dinamis masih akan menjadi karakteristik dunia. Menurutnya, rivalitas antar kekuatan besar juga terus menanjak.

“IMF memprediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang sebesar 3,2 pada tahun 2022 lalu menjadi 2,7 untuk tahun 2023 ini. Managing Director IMF menyampaikan pandangannya bahwa sepertiga ekonomi dunia akan mengalami resesi pada tahun 2023 ini, bahkan di Negara yang tidak mengalami resesi, ratusan juta penduduknya akan merasa seperti berada dalam resesi,”bebernya.

Retno juga menilai, di tengah tantangan dunia yang semakin sulit ini cara pandang positif, kerja sama dan optimisme justru semakin diperlukan. Dikatakannya, bahwa cara pandang inilah yang akan digunakan Indonesia dalam menjalankan keketuaan di ASEAN tahun 2023.

“Kawasan Indo – Pasifik yang damai dan stabil, penghormatan terhadap hukum internasional dan kerja sama yang inklusif merupakan kunci bagi ASEAN untuk menjadi Epicentrum of Growth, untuk itu implementasi AOIP akan menjadi ruh besar pelaksanaan keketuaan Indonesia di ASEAN,”tutur Retno.

Retno pun mengungkapkan bahwa KTT ASEAN akan di lakukan dua kali di tahun ini, yaitu pada Mei dan September 2023.

Selain ASEAN, di tahun 2023 ini Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi ketua MIKTA. Yang mana, MIKTA ini sendiri merupakan neologisme sekaligus singkatan dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia. “Keketuaan Indonesian akan mengusung tiga prioritas besar penguatan multilateralism, pemulihan inklusif, serta transformasi digital,”kata Retno.

Retno pun menyampaikan bahwa, Indonesia akan mengupayakan visibilitas MIKTA sebagai jembatan pembangunan dalam penyelesaian berbagai isu global.“Berbekal peran keaktifan dan kontribusi Indonesia untuk dunia, maka Indonesia telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB untuk periode 2029 – 2030, semua persiapan akan dimulai dari sekarang dan Indonesia sangat berharap dukungan semua Negara terhadap rencana pencalonan tersebut,”pungkasnya. (vin/s)

#ASEAN #Menteri Luar Negeri