Kamis, 9 Mei 2024

Komnas Pendidikan Jatim Akan Gelar Penguatan Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda

Diunggah pada : 25 Mei 2022 16:32:35 263
Poster Webinar Komnasdik Jatim, 28 Mei 2022.

Jatim Newsroom - Paham anarkhisme yang dianut kelompok yang sering disebut anarko dipandang bertentangan dengan ideologi bangsa yakni Pancasila. Dalam perkembangannya, kelompok tersebut ternyata sudah mulai mempengaruhi kelompok anak muda ataupun pelajar, sehingga hal tersebut menurut Kunjung Wahyudi selaku Ketua Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan Jawa Timur supaya menjadi perhatian bersama untuk di antisipasi. Untuk itu pihaknya akan menggelar Webinar Penguatan Wawasan Bagi Generasi Muda Terhadap Bahaya Anarko, pada 28 Mei 2022, dengan mengundang Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi sebagai Opening Speech.

Ketua Komnas Pendidikan Jatim, Kunjung Wahyudi mengungkapkan, bahwa paham Anakhisme atau anarko pada intinya menginginkan kebebasan tanpa keterikatan hirarki apapun, termasuk negara. Oleh karena anarkhisme menganggap keberadaan negara harus dihapus atau dibubarkan.

"Dalam pandangan anarkhisme atau anarko, keberadaan negara dianggap bahaya sehingga harus dibubarkan, tentu bertentangan dengan jatidiri bangsa Indonesia sebagai sebuah negara dengan ideologi Pancasila," kata Kunjung, Rabu (25/05/2022).

Kunjung lalu memberikan contoh beberapa kasus vandalisme yang mencerminkan bagaimana paham anarko diwujudkan dalam bentuk corat coret dengan propaganda paham anarkhisme. 

"Kasus vandalisme, 9 april 2020 di Tangerang yang disebut pelakunya kelompok anarko, bahkan dua dari lima pelaku ternyata masih anak dibawah umur telah dijadikan tersangka dan vonis hukuman, ini perlu jadi perhatian kita semua," jelas Kunjung.

Pada kasus tersebut pelaku vandal membuat coretan di dinding pertokoan yang dinilai mengajak masyarakat melakukan kerusuhan diantaranya "sudah krisis saatnya membakar" dan "kill the rich".

Selain itu, Kunjung juga memberikan contoh lain kasus vandalisme yang di kaitkan dengan kelompok anarko lain yang hampir mirip terjadi di Malang Jatim. 

"Pada april 2020 di malang juga terdapat kasus vandalisme mereka membuat coretan difasilitas publik diantaranya, Bubarkan Negara dan Rakyat Tidak Butuh Negara," tambahnya.

Dengan demikian menurut Kunjung, gerakan kelompok anarko bisa saja berupa tindakan anarkis / kekerasan secara langsung pada aksi unjuk rasa, dan bisa juga mereka salurkan melalui aksi lain semisal vandalisme, yang pada intinya bentuk ekspresi anti terhadap keberadaan negara. Hal tersebut belum termasuk sebaran paham anarkhisme di wilayah sosial media yang tak sedikit ditemukan.

Oleh karena itu Kunjung Wahyudi berharap semua stakeholder peduli terhadap generasi muda termasuk para pelajar untuk memberikan wawasan dan edukasi sehingga mereka menjadi generasi gemilang serta tidak terpengaruh paham semisal anarkhisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia. (pno)

#komnasdik Jatim