Senin, 16 September 2024

KNCV dan Kemenkes RI Gelar Kampanye Pengobatan Baru TBC RO di Surabaya

Diunggah pada : 28 Agustus 2024 17:35:39 68
Associate Director YKI, dr. Yeremia PMR dan dinkes Jatim, dr. Farida Cahyani kampanye Pengobatan Baru TBC Resistan Obat sembuh lebih cepat di Surabaya

Jatim Newsroom - Yayasan KNCV Indonesia bersama Kementerian kesehatan (Kemenkes) RI menggelar menggelar workshop tentang Kampanye Pengobatan Baru TBC Resistan Obat selama 6 bulan di Surabaya, Rabu (28/8/2024). Dimana kampanye tersebut, dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Dinkes Kota Surabaya, RSUD dr. Soetomo, Diskominfo Jatim, dan juga organisasi pasien TBC RO yang sembuh dari Surabaya.

"Surabaya ini menjadi kota ke empat kampanye Pengobatan Baru TBC Resistan Obat selama 6 bulan. Dengan tema TBC RO kini sembuh lebih cepat. Maka itu kami ingin kabar baik tersebut bisa disampaikan ke masyarakat. Kita ingin masyarakat tahu bahwa penyakit TBC ini bahwa bisa diobati dan disembuhkan bukan penyakit guna - guna atau keturunan maka stigma  terhadap TBC harus dirubah,"kata Associate Director YKI, dr. Yeremia PMR di sela - sela pembukaan.

Lebih lanjut, kampanye TBC sembuh lebih cepat ini juga telah dilakukan di kota laiinya, yaitu Jakarta, Bandung, Malang. Dimana setelah kota Surabaya pihaknya juga akan kampanye di kota Semarang. "Alhamdulillah kabar baik ini sudah mulai dirasakan di Indonesia. dan Model kampanye ini boleh di replikasi Provinsi. Yang pertama kita ajak orang Dinas kesehatan dan komunitas kesehatan untuk menyebarkan informasi tersebut,"katanya.

Ia juga mencontohkan, di Jabar juga telah membuat konten sendiri kampanye TBC sembuh lebih cepat. "Secara nasional kampenye TBC sembuh lebih cepat juga sudah berjalan. Kita harapkan kabupaten/kota juga mulai kampanyekan TBC sembuh lebih cepat, kita hanya mensuport dan titipkan pesan tersebut.Karena ingin Indonesia bebas TBC di tahun 2030,"pungkasnya.

Sementara itu perwakilan Dinkes Jatim melalu Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular, dr. Farida Cahyani mengatakan pihak Dinkes telah melakukan penanganan TBC ini dengan skrining mandiri menggunakan aplikasi E-TIBI. Aplikasi ini telah diluncurkan sejak tahun 2022 lalu, dr. Erwin membeberkan, berdasarkan data hasil skrining TBC mandiri yang telah dilakukan masyarakat melalui aplikasi E-TIBI periode Maret 2023 hingga Maret 2024, total ada 4.199 orang di Jawa Timur yang telah melakukan skrining mandiri. "Aplikasi yang bukan hanya bermanfaat pada penemuan terduga TBC saja, namun bisa memonitor penanganan pasien sampai selesai pengobatannya selama enam bulan. Itu nanti kita siapkan aplikasinya, sehingga data yang dikumpulkan real time,"katanya.

Dengan pertemuan ini, diharapkan semua stakehplder ikut bersinergi dan mengkampanyekan TBC sembuh lebih cepat ke masyarakat. "Dan  yang terakhir, kita stop stigma diskriminasi karena pada prinsipnya TBC itu bisa dicegah dan bisa diobati,"pungkasnya. (pca/hjr)

#Dinkes Prov Jatim #TBC #Kemenkes RI