Jumat, 3 Mei 2024

Kendalikan Kasus PMK, Disnak Jatim Lakukan Penyemprotan Pasar Hewan di Wilayah Perbatasan Jawa Tengah

Diunggah pada : 20 Januari 2023 8:57:43 92
Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani dan Kepala BPBD Jatim, Gatot Soebroto lakukan pengamatan langsung dalam penyemprotan disejumlah pasar di Kabupaten Tuban dan wilayah perbatasan Jatim - Jateng guna cegah penyebaran PMK. Foto: Disnak Jatim

Jatim Newsroom - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur melakukan upaya pencegahan penyebaran dan pengendalian penyakit PMK dengan melaksanakan pengetatan biosecurity pada pasar hewan di wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Mengingat beberapa Kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur  pada satu bulan terakhir terjadi lonjakan kasus PMK yang berpotensi menularkan ke Jawa Timur.

Pelaksanakaan Biosecurity dan Pembatasan Lalu lintas Ternak dilaksanakan di benerapa Kabupaten yang telah mengalami peningkatan kasus PMK seperti Kabuapten Bojonegoro, Kabbupaten Ngawi, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Lamongan dan juga Kabupaten Probolinggo.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, Jumat (20/1/2023) mengatakan, mekanisme biosecurity di Pasar Hewan dilaksanakan dengan melaksanakan penyemprotan desinfektan di Pasar Hewan yang dilaksanakan pada saat kondisi pasar kosong, tidak ada ternak, bisa dilakukan pada saat akan dimulai pasar atau saat  pasar hewan selesai dilaksanakan.

Sebagai wujud nyata pengendalian penyakit PMK untuk melindungi masyarakat peternak  di Jawa Timur dari penyebaran penyakit PMK, maka pada, Kamis (19/1/2023) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, Muspida Daerah Tuban, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tuban telah melaksanakan Biosekuriti dengan melaksanakan penyemprotan disinfektan di pasar ternak hewan di Kabupaten Tuban yang merupakan wilayah perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Kegiatan Biosecurity pasar hewan ini dilaksanakan di tiga pasar hewan salah satunya adalah Pasar Hewan Kecamatan Semanding yang Berlokasi di Desa Kedungombo Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Pasar Hewan ini merupakan pasar ternak yang cukup besar yang memiliki kapasitas total pasar ternak dapat menampung 1.000 ekor sapi pertransaksi/pasaran ternak. 

“Aktivitas jual beli sapi di Pasar ini dilaksanakan setiap hari Minggu, dikarenakan tingginya transaksi jual beli dan sebagai salah satu sumber penularan PMK, maka pasar semanding ini sebaiknya rutin dilaksanakan biosecurity ketat,” terangnya.

Selain pasar hewan Semanding dilaksanakan juga giat pengendalian PMK di Pasar Hewan Kerek, Kecamatan Kerek dan Pasar Hewan Jatirogo yang berlokasi di Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban. Kedua pada hewan itu merupakan pasar hewan dengan kapasitas besar yang berpotensi besar sebagai sumber penyebaran dan penularan virus PMK.

Bentuk pengendalian PMK di Kabupaten tuban juga dilaksanakan pengambilan 150 sampel darah dan ulas/swab mucosa ternak yang diduga terjangkit penyakit PMK. Kegiatan ini dilaksanan setelah ditemukannya banyak sapi yang menunjukkan gejala PMK di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban pada awal bulan Januari 2023 ini.

Lebih lanjut Indyah Aryani menambahkan, guna mencegah penyebaran penyakit _lumpy skin desease (LSD)_  atau yang lebih dikenal dengan penyakit cacar sapi yang banyak melanda ternak sapi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, telah  dilaksanakan Vaksinasi LSD di UPT PT HMT Tuban sebanyak 400 ekor sapi. 

Kegiatan ini sebagai salah satu upaya Dinas Peternakan untuk menumbuhkan kekebalan pada ternak sapi, agar tidak terjangkit penyakit LSD dan sebagai percontohan bagi masyarakt tuban dan sekitarnya, bahwa vaksinasi ternak sangat bermanfaat bagi ternak agar lebih kebal dan tidak terserang penyakit.

Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit PMK dan LSD yang banyak melanda ternak yang berada di Provinsi Jawa Timur dilakukan melalui giat vaksinasi gratis, biosecurity pasar hewan dan pelaksanaan monitoring post Vaksinasi dan surveillans diberbagai wilayah. Upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kasus PMK dan LSD di Jawa Timur dan dapat segera memulihkan prekonomian masyarakat peternak di Jawa Timur. 

Saat ini, Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan capaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku atau lebih dikenal dengan PMK tertinggi di Indonesia dengan capaian vaksinsi hingga 19 Januari 2023 mencapai angka 2,8 Juta dosis pada hewan rentan PMK, seperti Sapi Potong, Sapi Perah, Kambing, Domba, Kerbau dan Babi. Namun, capain 2,8 Juta dosis ini baru memenuhi coverage vaksinasi sebesar 20% dari total populasi 10,5 juta hewan rentan PMK. 

Pertengahan Januari 2023 di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur terjadi  trend atau kecendrungan peningkatan kasus PMK yang banyak menyerang hewan rentan PMK yang belum pernah divaksinasi. Peningkatan kasus PMK yang meningkat, terutama pada daerah perbatasan seperti Kabupaten Bojonegoro, Ngawi, Tuban, Lamongan, Nganjuk serta Probolinggo. Hal ini disebabkan karena adanya  cuaca (curah hujan tinggi) yang berdampak pada kelembaban , kualitas pakan ternak, serta peningkatan lalu lintas ternak antar wilayah. (jal/hjr)

#disnakjatim