Jumat, 29 Maret 2024

Tangani PMK Ternak, Pemprov Jatim Dapat Dukungan Satgas Pangan Polda Jatim

Diunggah pada : 10 Mei 2022 19:46:30 373
Koordinasi Tim Satgas Pangan Polda Jatim dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Foto : Bidhumas Polda Jatim untuk Kominfo Jatim

Jatim Newsroom - Pemprov Jawa Timur kini tengah memberikan atensi khusus pada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di wilayah Jawa Timur. Penanganan intensif melalui Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur mendapatkan dukungan dari Tim Satgas Pangan Polda Jatim.

Dalam beberapa hari ini, tim dari Ditreskrimsus Polda Jatim tersebut melakukan koordinasi secara intensif. Sejak tanggal 6 - 9 Mei 2022 kemarin Tim Satgas Pangan Polda Jatim secara proaktif sudah mengambil langkah-langkah. Mulai koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Timur, Bea dan Cukai, Balai Karantina serta berkoordinasi dengan Pusat Veteranian Farma.

Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman, selaku Kasatgas Pangan Polda Jatim juga telah mengeluarkan telegram kepada jajaran Polres untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK pada hewan ternak.

"Hingga saat ini, diduga baru 4 kabupaten yang ada di Jawa Timur telah terpapar, antara lain Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Lamongan," kata Kombes Farman, Selasa (10/5/2022).

Seperti diketahui, virus PMK merupakan penyakit menular pada ternak. Namun tingkat kematiannya rendah dan dapat disembuhkan dengan masa inkubasi 14 hari, serta masa penyembuhan 14 hari.

Apabila sudah sembuh tidak ada masalah untuk dipotong, karena virus dalam PH tertentu tidak aktif dan akan mati pada suhu 60 derajat celcius.

"Secara klinis, penyakit  ini tidak masalah karena tidak menular ke manusia. Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi untuk masalah penanganan penyakit agar para peternak tidak panik, pemotongan ketika sakit dan ada beberapa bagian yang harus dipilah, namun pada suhu 60 sampai dengan 70 derajat, virus tersebut sudah mati," ungkapnya.

"Efek dari penyakit tersebut berat badan turun, sariawan dan kuku lepas sehingga menyebabkan nafsu makan sapi menurun. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi, Asosiasi Obat Indonesia untuk masalah PMK siap membantu dan sudah disediakan. Namun untuk vaksinnya yang belum ada dan harus impor," tandasnya.

Farman menjelaskan pula isi telegram kepada para Kapolres jajaran di wilayah Polda Jawa Timur. Antara lain memastikan ketersediaan obat-obatan dalam rangka melanjutkan pengobatan simtomatis pada hewan ternak yg terkena wabah PMK. Melakukan pembatasan lalu lintas pada hewan ternak dari dan menuju daerah wabah. Selain itu, melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang sehat. (sug/s)

#Jawa Timur #disnakjatim #penyakitmulutdankuku