Jumat, 26 April 2024

Kemenag Kabupaten Probolinggo Latih Penggerak Penguatan Moderasi Beragama

Diunggah pada : 19 Mei 2022 14:55:59 125
Suasana pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama di Aula Al Ikhlas Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo.

Jatim Newsroom - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolingo memberikan pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama, Selasa hingga Minggu (17 s/d 22 Mei 2022) di Aula Al Ikhlas Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo.

Pelatihan dibuka Sub Koordinator Pelatihan Tenaga Teknis Balai Diklat Keagamaan Surabaya H. Machzudi ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari 15 orang Penyuluh Agama Islam Fungsional, 13 Kepala KUA dan 2 Penghulu.

Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi Building Learniing Commitmen (BLC) dan overview. Selanjutnya untuk mengubah mind set menalar keberagaman juga ada materi udar asumsi peta bukan wilayah, tangga kesimpulan (ladder of inference), bias kognitif, wilayah tertutup dan terbuka serta tiga jenis suara yang memengaruhi pola pikir seseorang.

Selain itu juga ada materi sketsa kehidupan beragama di Indonesia oleh H. Wawan Djunaedi, konsep moderasi beragama Kementerian Agama oleh H. Nizar Ali, landasan teologis moderasi beragama, internalisasi moderasi beragama Kementerian Agama dan strategi penguatan moderasi beragama oleh H. Sholehudin dan H. Machzudi serta visi, misi dan nilai dasar Kementerian Agama oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Akhmad Sruji Bakhtiar.

Sub Koordinator Pelatihan Tenaga Teknis Balai Diklat Keagamaan Surabaya H. Machzudi mengungkapkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag harus paham moderasi beragama. “Yang tidak kalah penting dari kegiatan ini adalah sikap moderatnya para peserta. Karena itu sasaran pelatihan ini harus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Akhmad Sruji Bakhtiar mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai pemggerak Penguatan Moderasi Beragama (PMB).

“Output dari kegiatan ini semoga dapat melahirkan kader-kader moderat yang dapat membangun masyarakat Kabupaten Probolinggo dan masyarakat secara umum benar-benar paham, mengerti dan menerapkan dalam kehidupan berbangsa dan berbegara,” katanya.

Bakhtiar menegaskan kegiatan ini dilatarbelakangi karena mayoritas masyarakat yang masih punya paradigma keberagaman secara eksklusif dan legal formalitas, tertutup dan terstigma pada symbol-simbol. Tidak secara inklusif dan substantive.

“Serta merebaknya sifat ekslusif dalam beragama, yang bisa melahirkan sikap ekstrimisme dan intoleran yang bisa berujung pada paham-paham radikalisme dan tindakan-tindakan terorisme atas nama agama,” pungkasnya. (ghf/hjr)

 

 

 

#Probolinggo