Minggu, 5 Mei 2024

Kemen PAN RB RI Paparkan Cara Migrasi Data SIA SPBE Versi 1 ke Versi 2

Diunggah pada : 8 Maret 2024 21:17:05 116
Tenaga Ahli Kemen PAN RB, Fadila Nugraha (depan, dua dari kiri) saat sesi foto bersama pada kegiatan Forum Kolaborasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Jatim, di Surabaya, Jumat (8/3/2024). Foto : Ikrom / JNR

Jatim Newsroom – Seorang Tenaga Ahli Kementerian Pendahayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), Fadila Nugraha, berkesempatan hadir menjadi pembicara dalam kegiatan Forum Kolaborasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Jatim. Pada momen itu, Ia memaparkan cara migrasi data dari Sistem Informasi Arsitektur (SIA) SPBE Versi 1 (V1) ke SIA SPBE Versi 2 (V2). 

Kegiatan Forum Kolaborasi SPBE tersebut, diadakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur di Surabaya selama dua hari, Jumat dan Sabtu (8-9/3/2024). Saat ditemui usai memaparkan materinya, Fadil menjelaskan proses perubahan SIA SPBE V1 ke SIA SPBE V2 itu dimulai sejak Januari 2024 ini. 

“SIA SPBE Versi 1 itu digunakan oleh seluruh instansi pusat dan pemerintah daerah, dan mulai 1 januari kita mulai migrasi ke Versi 2 untuk Seluruh database instansi pusat dan pemerintah daerah, database ini adalah data yang sudah diinputkan pada versi 1, jadi  tidak akan hilang database versi 1 tapi hanya terparkir. Jadi ada beberapa kualifikasi database yang tidak bisa kita migrasikan,” jelasnya

Lebih lanjut, Fadila menerangkan, pada SIA SPBE V1 itu sebenarnya masih awal pembuatan sistem, yang tidak sesuai dengan keinginan banyak pemerintahan pusat maupun daerah. “Sedangkan yang versi dua ini lebih mudah. Cukup satu user, bisa langsung lima device dan sudah berbasis web. Bisa diakses mobile, kapanpun hanya membutuhkan jaringan,” terangnya. 

Penggunaan satu user bisa langsung ke lima device itu, Fadila menuturkan, hanya semantara saja karena tujuan awal hany untuk sosialisasi dan Bimtek kepada para perangkat daerah saja. “Karena untuk Bimtek sampai saat hanya bisa lima device. Ke depan, diusahakan bisa lebih dari lima device karena lisensinya juga dibatasi,” tutur Fadil. 

Fadil menjelaskan, kegiatan Forum Kolaborasi SPBE ini, sama seperti Bimtek, pihaknya melakukan  pendampingan sama seperti Bimtek pada umunhya. “Terkait pengintegrasian dari versi 1. Sekarang selama Bimtek itu, fokus kita lebih selama cara menggunakan versi dua mulai dari nol. Jadi benar-benar diajarkan cara pengisian SIA SPBE V2 mulai dari nol. Misal data mengenai domain proses bisnis yang belum diisi, jadi diajarkan cara bikin objek sampai idealnya ke tahap lima baik untuk indeks SPBE maupun RB,” paparnya. 

Karena diketahui Pemprov Jatim menjadi contoh nasional dalam Pemerintah Daerah (Pemda)pada SPBE, Fadila mengimbau supaya kerja sama maupun kolaborasi antar OPD ditingkatkan kembali. “Dengan adanya SIA SPBE V2 ini, sudah tidak perlu lagi Pemprov yang minta dimasukkan datanya, makanya Pemkab/Pemkot punya akses sendiri untuk menginputkan kebutuhan dan keinginan mereka karena idealnya seperti itu,” ujar Fadil. 

Setelah kegiatan Forum Kolaborasi SPBE ini, Fadil berharap, para peserta bisa menindak lanjuti dengan menginput data pada SIA SPBE V2. “Karena ini menyangkut nilai indeks SPBE dan nila indeks RB, kalau RB-nya tidak naik ya udah. Lebih baik dari sekarang dipetakan dan dibuat To Be, kemudaian dijelaskan kebutuhannya,” harapnya. 

Tak lupa, Fadil pun berpesan, setelah kegiatan ini supaya para peserta tidak berhenti di sini dalam menindak lanjuti pengisian SIA SPBE V2. 

“Jangan sampai berhenti dikegiatan hari ini dan besok saja. tapi yang didapatkan dari sini bisa dikembangkan, kalau ingin tahu, cari tahu, kalau tidak tahu isa bertanya ke lintas kota, kabupaten, maupuna provini atau langsung ke Kemen PAN RB. Karena Pemprov Jatim jadi acuan untuk seluruh Pemda di Indonesia, semangat jangan terlalu over thinking terkait nilai. Tapi memang harus membuktikan, kita bisa karena kalau dilihat nilai indeks SPBE tertinggi itu ada di Jawa Timur pada Indonesia, yang susah kan mempertahankan nilai terbaik,” pungkasnya. (vin/s)

#SPBE #SIA SPBE V2 #Kemen PAN RB #SIA SPBE #SIA SPBE V1