Kamis, 2 Mei 2024

Hulung, Lifter yang Ulung Pecahkan Rekor

Diunggah pada : 14 September 2023 11:57:10 147
Kharismahi Hulung asal Kabupaten Nganjuk peraih dua medali emas Cabor Angkat Berat Porprov Jatim VIII /2023/ Foto Deo JNR

Jatim Newsroom - Namanya Kharismahi Hulung, masih berusia  21 tahun. Akan tetapi pemuda asal Kabupaten Nganjuk ini mulai menunjukkan potensinya untuk jadi atlet penambang gelar juara di cabang olah raga angkat berat.

Kiprahnya di dunia angkat berat belum terlalu lama. Baru berlatih pada 2019 dan belum turun ke arena angkat berat. Saat itu ia masih duduk di bangku kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk. Namun pada debut pertamanya tahun lalu, Hulung mampu menunjukkan prestasi  membanggakan. 

Hingga saat ini, ia telah mengoleksi enam medali emas kejuaraan tingkat provinsi dan juara keempat sebuah kejuaraan nasional. 

“Saya mulai dapat medali emas pada Kejurprov di Surabaya pada 2021, dapat dua emas. Lalu pada 2022 saya dapat emas lagi, dua buah juga, itu di Porprov VII Situbondo. Dan sekarang dapat dua lagi di Porprov VIII Sidoarjo ini,” ungkapnya ke JNR, Rabu (13/9/2023) usai pengalungan medali Porprov VIII Cabor Angkat Berat di Ruang Serbaguna UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Jawa Timur. 

Pada Porprov kali ini, Hulung mampu merebut dua emas di kelas 66 kg putra. Yaitu pada subtotal atau akumulasi angkatan pada nomor squat dan benchpress, dan pada total angkatan pada semua nomor. Total dihitung dari angkatan terbaik pada squat, benchpress dan deadlift. 

Capaian medali emas ini dibarengi pemecahan rekor. Yaitu rekor pada angkatan benchpress dengan beban 140 kg yang memecahkan rekor atas namanya sendiri yang dicetak pada Porprov VII Situbondo 2022. Saat itu ia mampu mengangkat beban hingga 135 kg. 

Yang lebih menggembirakan adalah pemecahan rekor olehnya pada nomor deadlift. Pada percobaan kedua nomor ini, ia mampu mengangkat beban 225 kg. Ini memecahkan rekor atas rekor pada Porprov VI 2019 yang tercatat mencapai 220 kg. Rupanya pemecahan rekor ini tak berhenti di situ, ia melejitkan angkatannya menuju 250 kg. 

“Alhamdulillah saya pecah rekor tiga kali,” ulasnya. 

Resepnya, terang sulung tiga bersaudara ini, adalah berlatih keras. Ia memilih tidak menjadi generasi rebahan saat Covid-19 mewabah dan melambatkan tensi kehidupan. 

“Saat tidak ada kompetisi, banyak atlet yang nyantai, saya justru latihan ketat. Pas semua orang WFH, semua dibatasi, saya ya ikut di rumah saja. Tapi ya latihan dengan alat-alat yang saya punya,” ulasnya. 

Ia berharap ada pembinaan yang lebih baik setelah Porprov VIII ini. Termasuk di antaranya adalah pemakaian powersuit atau pakaian khusus pada cabang olah raga yang satu ini. Diterangkannya, pemakaian powersuit akan mampu meningkatkan performa lifter. Ada bagian-bagian tertentu pada tubuh atlet yang ‘dijaga’ pakaian tersebut sehingga lebih baik dari sisi keamanan atau terhindar dari cidera. 

“Umumnya, lifter bisa meningkat kekuatannya. Bahkan bisa mengangkat beban sampai 50 kg lebih berat dari kekuatan dia biasanya. Jadi, kalau di luar sana (lifter dari provinsi lain) sudah pakai powersuit sejak 2-3 tahun lalu, maka kita juga harus begitu. Dan itu ya dari pembina yang mengarahkan dan melatih kita pakai baju itu, selain melatih fisik kita,” katanya. 

Hulung yang terhitung ulung memecahkan rekor pada Porprov ini pun mengaku sangat siap bila dipercaya  untuk menjadi salah satu atlet pada kontingen Jawa Timur pada Pra-PON maupun PON 2024 mendatang. Tentu ia akan bersiap dengan lebih baik. “Tentu mau dan akan berlatih keras lah,” pungkasnya. (deo/hjr)

#PORPROV Jatim