Kamis, 2 Mei 2024

Hadiri DevFest Cloud Surabaya 2023, Wagub Emil Dorong Perkumpulan Developer Terus Dilakukan

Diunggah pada : 18 November 2023 17:39:30 91
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat memberikan sambutannya pada acara DevFest Cloud Surabaya 2023, di Ruang Auditorium iSTTS Surabaya, Sabtu (18/11/2023). Foto : Wahyu / JNR

Jatim Newsroom – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan, kata kunci dari perkembangan di Indonesia bukanlah dengan mengadakan pembangunan yang mahal, melainkan dengan terus mengumpulkan para developer untuk berbagi dan mengembangkan teknologi baru.

Pernyataan tersebut disampaikannya, saat berkesempatan menghadiri acara DevFest Cloud 2023 di Ruang Auditoritum Institut Sains dan Teknologi Terpadu (iSTTS), Surabaya, Sabtu (18/11/2023). 

“Sebenarnya kata kunci dari perkembangan di Indonesia, itu bukan diwujudkan dengan pembangunan yang paling keren, dan mahal. Tapi dengan mengumpulkan the geeks ini agar terus berbagi dan mengembangkan ilmu. Orang sering bicara di Indoneia akan dibangun seperti yang ada di Silicon Valley yang di dalamnya banyak perkumpulan developer gitu kan, sebenarnya esensinya adalah bukan pembangunan, melainkan mengumpulkan para developer-developer agar terus berbagi dan mengembangkan ilmu, itulah Silicon Valley yang sesungguhnya,” jelas Emil. 

Lebih lanjut, Emil menerangkan, perkembangan terhadap development terbaru yang muncul, banyaknya orang bilang itu berasal dari Silicon Valley. 

“Silicon valley itu apa sih? kos -kosan sebenernya banyak kos –kosan di sana, tapi model kos -kosan itu namanya hacker house jadi rumah, kamarnya mungkin ada 5, dan orang bela-belain pokoknya ingin ngekos di dalam rumah ini, karena disitu isinya developer semua. Nah, disitulah mereka bertukar ilmu, bertukar peluang, kolaborasi dan munculah kemudian kantor –kantor baru dalam mengembangkan inovasi teknologi mereka,” terang Emil. 

Apabila perkumpulan developer seperti ini terus dilakukan, Emil menekankan, maka tugas pemerintah selanjutnya adalah menangkap peluang, terhadap inovasi bisnis baru, start up dari para developer supaya tidak sulit mengadakan pembiayaan. 

“Nah, kadang-kadang pembiayaan untuk bisnis itu bukan pembiayaan beli mesin, tapi untuk programmer sendiri, karena banyak start up yang membutuhkan tenaga mereka. Begitu dapat pembiayaan bank itu, permodalnya bukan untuk beli bangunan, tapi untuk memberikan mereka energi.  Karena energi terbesar kan ya adalah pendapatan bagi para programmer,” ujar Emil. 

Emil menilai,  komponen human capital itu dominan di dalam produk digital, maka hal tersebut perlu didorong dan dibenahi ke depan. 

“Kredit Usaha Rakyat atau KUR yang sudah kita dorong pertama kali untuk animasi, itu memang masih berbasis agunan dan berbasis aset, jadi yang dibiayai adalah aset. Maka, ke depannya kita berharap mulai ada yang benar-benar bisa membiayai human capital. Karena semakin matang komunitas-komunitas ini, maka akan semakin matang juga, landasan untuk mengembangkan sistem-sistem keuangan baru,” tukasnya. 

Terkait dukungan pemerintah terhadap komunitas seperti ini, Emil mengungkapkan, selama ini Pemprov Jawa Timur hadir untuk memfasilitasi para developer tersebut. 

“Jadi karya mereka kita jembatani ke UMKM yang membutuhkan terobosan-terobosan baru, misalnya ada yang bikin aplikasi point of sales, aplikasi digital marketing dan lain sebagainya. Nah, ini yang masih perlu kita genjot lagi ke depannya,” ungkap Emil. 

“Apalagi telah ada kondisi pandemi Covid -19 selama dua tahun tentu cukup berdampak, walaupun di sisi lain, Covid -19 itu juga membuat masyarakat semakin berorientasi digital. Makanya mudah-mudahan ke depannya, acara ataupun kegiatan seperti ini terus berlanjut, sehingga bisa kita tingkatkan lagi,” sambung Emil. 

Menurut Emil, pihaknya selalu bilang pemerintah itu punya tiga peran dalam mendukung developer maupun teknologi digital. Yakni, anggaran, kebijakan atau peraturan yang tidak menghambat, dan kehadiran akan dukungan. 

“Yang pertama itu tentunya adalah anggaran, tapi terbatas anggarannya. Kalau mau banyak -banyak anggaran, nanti kita banyak -banyak majakin orang, kan? Nggak mungkin. Yang kedua adalah peraturan,  tentu peraturan itu bagus sebagai pendorong, tapi juga jangan menjadi penghambat. Yang ketiga, kehadiran, ini juga penting sebagai sebuah bukti bahwa pemerintah turut mendukung kegiatan ini. Sehingga siapapun yang dibenjalankan pemerintahan harus beri prioritas kepada kegiatan seperti ini ke depannya,” pungkasnya. 

Diketahui, acara DevFest Cloud Surabaya 2023 tersebut diinisiasi oleh komunitas Google Developer Group (GDG) Cloud Surabaya dan iSTTS Surabaya, dengan tujuan untuk belajar dan saling membangun koneksi bersama tentang teknologi baru sekaligus untuk menginspirasi masyarakat luas. Sehingga, dengan adanya acara ini diharapkan muncul calon speaker  baru berikutnya yang bisa membantu banyak orang dalam mempelajari sebuah teknologi. 

Selain Wagub Emil, turut hadir pula Kadiskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, Wakil Rektor III iSTTS Surabaya, Ferdinandus, dan Community Manager Indonesia dan Brunei Developer Relations Google, Danang Juffry. (vin/s) 

#Emil Elestianto Dardak #Google Developer Group (GDG) #Wakil Gubernur Jawa Timur #iSTTS