Kamis, 2 Mei 2024

Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Sukseskan BIAN

Diunggah pada : 3 Agustus 2022 15:18:08 61
Saat Penutupan rapat koordinasi prioritas pembangunan kesehatan Prov Jatim,

Jatim Newsroom - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah, menghadiri penutupan rapat koordinasi prioritas pembangunan kesehatan Provinsi Jatim, yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Jatim, di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Rabu (3/8/2022). Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah mengajak semua pihak untuk mensukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Mulai dari imunisasi dasar, lanjutan, lengkap, plus Campak Rubela. Hal itu bertujuan untuk menekankan percepatan penurunan angka stunting. 

“Di bulan di mana gerakan imunisasi anak nasional ini sedang digencarkan, masyarakat harus bersama ikut serta di dalam melakukan percepatan pencapaian imunisasi. Saya berharap bahwa peran serta dari semua lini,” pinta Gubernur Perempuan pertama di Jawa Timur ini.

BIAN di Jatim dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 dengan pemberian imunisasi tambahan campak rubella (MR) kepada sasaran usia 9 bulan sampai dengan 59 bulan dan target sasaran sebanyak 2.399.159 anak. 

Kegiatan ini dilaksanakan secara gratis di seluruh sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), serta pos pelayanan imunisasi seperti posyandu, polindes, poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit dan lain-lain.

Guna menyukseskan BIAN, Gubernur Khofifah juga mengingatkan pentingnya peran ayah untuk menjadi bagian penguat percepatan pencapaian imunisasi pada anak. Menurutnya, seorang ayah dapat berperan mulai mengingatkan waktu hingga mengantarkan anak untuk mendapatkan imunisasi. 

"Sangat besar harapan kepada seorang ayah yang berperan penting agar anak dapat mengikuti imunisasi dengan baik dan lengkap," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Prov Jatim, Erwin Ashta Triyono, mengatakan, salah satu sasaran kegiatan rakor yakni suksesnya program BIAN, yang akan dilaksanakan selama bulan Agustus, dengan target kurang lebih 2,3 juta anak.

Selanjutnya adalah dilakukan imunisasi kejar, dimana anak-anak yang usia satu tahun pertama belum mendapat imunisasi. “Kita akan kerjakan pada bulan ke 12 sampai umur bulan ke-59 bulan, sehingga dengan begitu tidak ada lagi anak-anak kita yang tidak terimunisasi. Kalau imunisasi bisa kita lakukan, kita bisa menghindari kejadian luar biasa (KLB) yang mungkin bisa dicegah dengan imunisasi,” kata Erwin. (ern/s)

#dinkesjatim