Rabu, 4 Desember 2024

Cegah Stanting, Bupati Mojokerto Kampanye Minum TTD Kepada Pelajar

Diunggah pada : 16 September 2022 21:53:23 54
Foto: dok.Diskominfo Kab. Mojokerto untuk JNR Diskominfo Jatim

Jatim Newsroom - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, terus mengkampanyekan pencegahan stunting melalui minum Tablet Tambah Darah (TTD) dengan menyasar para pelajar SMA di Kabupaten Mojokerto. Gerakan minum TTD itu sebagai upaya preventif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menanggulangi stunting untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Seperti pagi tadi, Bupati Mojokerto didampingi kepala Dinas Kesehatan melakukan senam dan minum TTD bersama para siswi SMAN 1 Dawarblandong, yang digelar di halaman sekolah SMAN 1 Dawarblandong. Gerakan minum TTD itu khusus siswi sebagai calon ibu untuk mencegah terjadinya stunting yang disebabkan faktor kurang darah atau anemia. Selepas acara itu, Ikfina juga mengunjungi stan double track SMAN 1 Dawarblandong, yang merupakan program pembekalan keterampilan siswa dalam berwirausaha.

"Saat ini bangsa Indonesia menghadapi masalah yang namanya stunting, ini adalah anak-anak balita yang gagal tumbuh, kenapa mereka gagal tumbuh, karena ketika ibunya mengandung ibunya ini kurang darah. Kenapa Ibu hamil kurang darah, karena ibu hamil ini menikah ternyata dia kurang darah dan dia tidak pernah menyadari kalau dia kurang darah," terang Ikfina, melalui rilis Diskominfo Kab. Mojokerto, Jum'at (16/9).

Ikfina menyebut, menstruasi menjadi salah satu penyebab wanita bisa kekurangan darah. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga mengimbau kepada seluruh siswi SMAN 1 Dawarblandong agar mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi karena zat besi menjadi pendukung utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh.

“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian udang dawu, dan kuning telur. Karena faktanya 1/3 sampai 2/3 remaja putri di Indonesia mengalami kekurangan darah,” katanya.

Ikfina menegaskan, remaja putri yang mengalami kekurangan zat besi tidak hanya menyebabkan kekurangan darah. Akan tetapi juga bisa menyebabkan otak tidak bisa berpikir dengan cepat dan tidak bisa konsentrasi. Menurutnya, menstruasi tidak bisa dihentikan setiap bulan, sehingga solusinya harus makan makanan yang mengandung zat besi.

“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” ujarnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini juga membeberkan, penyerapan zat besi dalam tubuh ada 2, bisa berbentuk Ferri dan Ferro. Bupati mengatakan ada zat asam di dalam perut yang bentuknya Ferro maka akan mudah diserap, namun jika bentuknya Ferri maka akan susah diserap.

"ada 2 yang menghalangi penyerapan zat besi cukup diingat dua saja yaitu teh dan kopi. Jadi anakku semuanya khususnya remaja putri ini kalau kalian sedang makan. tolong minumnya jangan teh atau kopi. boleh teh dan kopi tapi minumnya  nunggu 1 jam setelah makan. Karena jeda waktu itu makanan akan bisa terserap dengan baik," pungkasnya.(sti)

#Kabupaten Mojokerto