Minggu, 19 Mei 2024

Bupati Mojokerto Tegaskan Penanganan Karhutla Butuh Sinergitas Pentahelix

Diunggah pada : 21 September 2022 9:28:19 46
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, (dua dari kiri) saat sesi foto bersama dalam acara Apel Siaga dengan BPBD Mojokerto dan Dinas Kehutanan Provinsi Jatim di lapangan wisata Poetok Soeko, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (20/9/2022). Foto; Diskominfo Kabupaten Mojokerto

Jatim Newsroom - Pemkab Mojokerto melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebupaten Mojokerto bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur menggelar Apel Siaga Penangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Mojokerto, di lapangan wisata Poetok Soeko, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (20/9/2022).

Apel siaga ini diikuti unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, dunia usaha, insan pers media, dan para potensi relawan. Melalui pers rilis Diskominfo Kabupaten Mojokerto, dalam arahannya, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menegaskan penanganan karhutla membutuhkan sinergitas pentahelix. 

"Apel siaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan ini dilakukan sebagai bentuk langkah kesiapan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergisitas antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan rekan-rekan media, karena kami menyadari bahwa penanganan bencana khususnya kebakaran hutan dan lahan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja," ujar Bupati Ikfina. 

Bupati Ikfina berharap, kegiatan apel siaga ini harus menjadi kegiatan rutin dan tidak berhenti secara seremonial saja. Ia meminta, usai apel siaga digelar aksi nyata saat terjadi karhutla juga harus berjalan baik. 

"Kegiatan apel siaga ini harus menjadi kegiatan rutin dan tidak kalah pentingnya adalah aktualisasinya harus berjalan optimal pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan yang sesungguhnya," tegasnya. 

Sementara itu diketahui, Kabupaten Mojokerto memiliki kawasan hutan seluas 25.021,40 hektare yang terdiri dari 10.181.10 hektare hutan konservasi yang dikelola oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melalui UPT Taman Hutan Raya R. Soerjo, serta 10.656,70 hektare hutan produksi, 4.183,60 hektare hutan lindung yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Pasuruan, KPH Mojokerto dan KPH Jombang.

Kawasan hutan di Mojokerto terutama di wilayah bagian selatan merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan dengan populasi tanaman terdiri dari semak-semak serta tegakan hutan dengan dominasi pohon jenis pinus dan jenis rimba lainnya, sehingga menjadikan Mojokerto merupakan salah satu kabupaten yang memiliki daerah rawan kebakaran. 

Dalam sambutannya, Bupati Ikfina pun menyampaikan, diperlukan pemahaman teknis dan strategi dalam siaga kebakaran hutan dan lahan, baik dalam mitigasi maupun penanganan secara langsung. Dimana dengan kondisi dataran yang tidak rata, untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan, sulit menggunakan peralatan modern. 

"Salah satu upaya mitigasi yang dilakukan adalah dengan membuat pos pantau kebakaran hutan dan lahan dibeberapa titik rawan kebakaran dimana di masing-masing pos ada petugas piket yang berjaga 24 jam," tuturnya.

Menghadapi ancaman karhutla di wilayah Kabupaten Mojokerto ini, Bupati Ikfina berharap wilayah Kabupaten Mojokerto aman dari karhutla. 

"Saya sebagai masyarakat sekaligus kepala daerah Kabupaten Mojokerto berdoa dan berharap agar wilayah kita ini aman dari karhutla dan terhindar dari segala macam bencana dan tetap selalu siap siaga dalam mengatasi segala bentuk ancaman bencana demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Mojokerto yang aman, nyaman dan sejahtera," harapnya.(vin/s)

 

#Kabupaten Mojokerto