BPS Jatim Catat Kasus Harga Gabah terhadap Harga Pembelian Pemerintah

Jatim Newsroom - Dari keseluruhan observasi gabah yang diperjualbelikan dengan kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sepanjang tahun 2023 di Jawa Timur, sebanyak 2.027 observasi atau 88,44 persen adalah kasus harga di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). 

Mengutip laman Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Jumat (16/2/2024), 70 observasi gabah, harga gabah sama dengan HPP atau sebesar 3,05 persen. Sedangkan untuk kasus harga gabah di bawah HPP adalah sebanyak 195 observasi atau sama dengan 8,51 persen terhadap total observasi gabah dengan kualitas GKP di tingkat petani. 

“Sebagaimana tersebut dalam Perbapanas nomor 6 tahun 2023, HPP dengan kualitas GKP di tingkat petani adalah sebesar Rp5.000,-.,” ujar Kepala BPS Jatim, Zulkipli dalam laporan Statistik Harga Produsen Gabah Provinsi Jawa Timur 2023.

Fenomena ini, lanjutnya, sebagai salah satu indikasi bahwa pada kurun waktu sepanjang tahun 2023 kebijakan pemerintah melalui HPP belum efektif dalam mengendalikan tingkat harga gabah di Jawa Timur. 

Pengaruh cuaca yang ekstrem yang terjadi di pertengahan hingga akhir tahun 2023 membuat harga gabah melonjak tinggi melebihi HPP yang ditetapkan. Hal lain yang mempengaruhi perubahan harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan adalah permulaan musim tanam yang tidak sama bahkan petani menunda tanam atau mengubah komoditas ke tanaman hortikultura untuk mengurangi kerugian yang lebih besar akibat gagal panen. 

Di satu sisi, hal ini menjadi keuntungan bagi petani dengan harga jual gabah yang tinggi namun demikian perlu kebijakan dari pemerintah agar dapat mengendalikan harga beras hasil penggilingan gabah hingga ke konsumen sehingga inflasi dapat terkendali. (idc/hjr)

#pertanian #BPS Jatim #gabah