Sabtu, 4 Mei 2024

Body Coloring, Seni Memaksimalkan Tampilan Otot yang Tak Ada Kursusnya

Diunggah pada : 16 September 2023 10:49:29 597
Body coloring atau pewarnaan tubuh. Memberikan warna khusus pada kulit seorang atlet binaraga / Foto : Deo JNR

Jatim Newsroom -Pernah melihat penampilan binaragawan? Ya, yang ototnya sangat berisi dan berbentuk, dan juga kadang mengkilat seperti dilumuri minyak. Pakai minyak khusus? Bukan dong.

Itulah yang disebut body coloring atau pewarnaan tubuh. Memberikan warna khusus pada kulit seorang atlet binaraga untuk tampilan maksimal. “Binaraga ini kan sebenarnya seni ‘pahat tubuh’. Secara visual, ketika harus melakukan performance, tentu harus maksimal. Caranya dengan menunjukkan otot-otot sescara detail,” ungkap Gilang Aji Putra, seorang atlet binaraga yang piawai body coloring.

Gilang yang sudah 10 tahun menggeluti binaraga ini mengatakan, pewarnaan tidak bisa dilakukan sembarangan. Ketika mewarnai tubuh sendiri atau rekan sesama atlet, Gilang harus mempertimbangkan banyak hal. Mulai dari jenis kulit dan warna kulit atlet sampai warna lampu dan kondisi sekitar panggung perlombaan.

“Untuk lampu atau pencahayaan, kita lihat warna apa yang dominan. Untuk panggung yang lampunya putih tentu berbeda dengan yang warna kuning. Bisa digelapkan bisa diterangkan. Atet yang kulitnya hitam tentu beda warnanya dengan yang kulitnya coklat atau putih,” urainya saat ditemui di arena pertandingan Cabor Binaraga Fitness Porprov VIII Jtatim 2023 di Gedung Serbaguna UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian jawa Timur, Kamis (15/0/2023).

Dikatakannya, coloring bisa sangat menentukan nilai bagi seorang atlet binaraga. “Kadang ketika di gym itu sudah bagus, tetapi ketika tamppil warnya jelek, maka otot bisa seperti tidak terlihat. Lha itu bisa membuat nilai menjadi tidak sesuai harapan. Tentu kan ya rugi,” tuturnya.

Secara umum, lanjut Gilang, tone  dari body coloring adalah gelap dan mengkilat. Hal ini akan memberikan efek visual yang luar biasa bila penerapan warnanya tepat dengan kondisi panggung dan pencahayaan. 

“Lekuknya, tonjolannya, itu bisa terlihat,” cakapnya ambil menerangkan bahwa bahan yang dipakai biasanya adalah pewarna yang aman, tidak beracun dan secara klinis tidak bermasalah sebab telah mendapat izin dari BPOM.

Gilang mengaku sudah membantu banyak rekan sesama atlet binaraga sebelum tampil pada perlombaan. Tidak sedikit yang akhirnya menjadi juara, bahkan di tingkat nasional.

Dari mana Gilang mendapatkan keterampilan ini? Ia mengaku semua ini didapatkannya dari pengalaman bertahun-tahun mengamati dan mengaplikasikan body coloring di berbagai tempat, suasana dan perlombaan. Baik yang diikutinya sendiri ataupun yang diikuti oleh rekannya.

“Kita mempelajari sendiri sebagai atlet. Ya memang tidak semua atlet bisa melakukan. Bahkan untuk yang benar-benar profesional, ada official atau kru yang khusus melakukan body coloring ini. Kalau saya sebut, perlu sentuhan rasa seni dan mengingat-ingat dari berbagai event yang kita ikuti untuk bisa melakukan body coloring dengan baik. Kenapa begitu? Sebab di manapun, body coloring ini tidak ada kursusannya,” tutupnya. (deo/hjr)

#PORPROV Jatim