Sabtu, 18 Mei 2024

BMKG : Waspadai Gelombang Tinggi Air Laut di Perairan Jatim

Diunggah pada : 16 Februari 2023 17:34:18 514
Sumber foto : BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Kamis (16/2/2023).

Jatim Newsroom – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, memberi peringatan dini waspada tinggi gelombang air laut pasang melebihi 2.5 meter di Perairan Selatan Jawa Timur dan Samudera Hindia Selatan. Peringatan ini berlaku pada Jumat, (17/2/2023).

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, yang diwakili prakirawan M. Arif Wiyono, melalui grup informasi publik BMKG, Kamis (16/2/2023), menjelaskan, gelombang  air laut tinggi dapat terjadi di Perairan Selatan Jatim dan Samudera Hindia Selatan Jatim yakni sekitar 2.5 hingga 4.0 meter.

Sedangkan, untuk perairan dengan gelombang sedang, yakni sekitar 1.25 hingga 2.5 meter, Arif memaparkan dapat terjadi di Perairan Kalimantan Tengah Bagian Timur, Laut Jawa Utara Bawean, Laut Jawa Barat Masalembo, Laut Jawa Timur Masalembo, Perairan Tuban-Lamongan, Perairan Kepulauan Sapudi, dan Perairan Kepulauan Kangean.

“Spesifiknya, ketinggian gelombang laut di Selat Madura berada di antara 0.1 hingga 0.5 meter, Laut Jawa bagian timur di antara 1.0 hingga 2.3 meter, dan Samudera Hindia Selatan Jawa Timur berada di antara 1.3 hingga 3.0 meter,” jelas Arif.

Maka dari itu, Arif memberi saran keselamatan terhadap para nelayan yang berlayar di sekitar perairan tersebut. “Mohon diperhatikan risiko keselamatan pelayaran sesuai dengan ukuran kapal di perairan tersebut,” imbaunya.

Saran keselamatan tersebut diantaranya, Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dengan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dengan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), Kapal Fiber (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang 2.0 meter), dan Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dengan tinggi gelombang 2.5 meter).

“Keberadaan awan Cumulo Nimbus yang luas dan gelap bisa menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang. Ketinggian gelombang diperkirakan berdasarkan gelombang signifikan, gelombang maksimum dapat mencapai dua kali ketinggian gelombang signifikan,” terangnya.

Dijelaskan pula oleh Arif, bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut ke Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 – 30 knot. Dan wilayah Indonesia bagian selatan, Arif menjelaskan, angin bergerak dari Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan angin sekitar 5 sampai 25 knot.

“Arah angin didominasi dari Barat Daya ke arah Barat, dengan kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur sebesar 23 knots atau 42 kilometer per jam. Dan di Samudera Hindia Selatan Jatim, sebesar 15 knots atau 29 kilometer per jam,” paparnya.

Arif pun menjelaskan bahwa, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Laut Banda, Perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru dan Laut Arafuru.

Terkait cuaca di wilayah perairan Jawa Timur, Arif memprakirakan potensi terjadinya hujan intensitas ringan hingga sedang dapat terjadi di seluruh Wilayah Perairan Jawa Timur.

Sementara itu, BMKG Juanda juga memberi peringatan dini tentang cuaca. Yaitu, agar waspada terhadap potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat selama tiga hari ke depan di wilayah – wilayah tertentu di Jawa Timur.

Prakiraan cuaca hari pertama, pada Kamis (16/2/2023), wilayah yang termasuk dalam lingkup peringatan tersebut yakni, di pagi hari terjadi di wilayah Sidoarjo, Mojokerto, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Banyuwangi, dan Sumenep.

Siang hingga sore hari, terjadi di wilayah Surabaya, Kota Mojokerto, Lamongan, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Kota Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan, dan Sampang. Lalu pada dini hari, terjadi di wilayah Sumenep.

Hari kedua, pada Jumat (17/2/2023), wilayah yang termasuk dalam lingkup peringatan itu, meliputi, pagi hari di Sumenep. Siang hingga sore hari, terjadi di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo.

Hari ketiga, pada Sabtu (18/2/2023), pagi hari terjadi di wilayah Tuban, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Kabupaten Blitar, Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo.

Sedangkan di siang hingga sore hari, terjadi di wilayah Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. (vin/s)

#BMKG