Minggu, 28 April 2024

Asisten I Setdaprov Jatim Ingatkan TPPS Tingkatkan Kinerja Percepatan Penurunan Stunting

Diunggah pada : 13 Maret 2024 13:01:24 29
Asisten I Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto saat membuka kegiatan Rembuk Stunting TPPS Provinsi Jawa Timur, di Surabaya, Rabu (13/3/2024). Foto : Wahyu / JNR

Jatim Newsroom - Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur (Asisten I Setdaprov Jatim), Benny Sampirwanto, mengingatkan, hendaknya kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ditingkatkan lagi supaya angka prevalensi penurunan stunting lebih siginifikan. Demikian disampaikannya, saat Ia membuka kegiatan Rembuk Stunting TPPS Jatim mewakili Pj. Sekdaprov Jatim di Surabaya, pada Rabu (13/3/2024). 

"Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia atau SGGI, angka prevalensi stunting di Jatim yang semula 23,5%, turun 4,3% menjadi 19.20%, ini sebuah penurunan yang cukup signifikan. Namun, mengingatkan kembali meski ada penurunan, kita masih di atas target nasional 14%. Artinya, kita tahun ini harus bahu membahu, dan lebih banyak action untuk menurunkan stunting. Karena perlu penurunan lebih signifikan lagi," tutur Benny. 

Lebih lanjut, dalam upaya percepatan penurunan stunting, Benny menyebutkan, paling tidak ada tiga isu dan tantangan yang harus dihadapi TPPS Jatim. 

Tantangan tersebut, yakni Pertama, perlunya menjamin kelompok sasaran menerima dan memanfaatkan intervensi yang diberikan melalui penguatan kualitas data dan pendampingan keluarga. Kedua, perlunya peningkatan pemantauan pertumbuhan sebagai bentuk deteksi dini sehingga masalah gizi bisa dicegah secepat mungkin. 

"Ketiga, perlunya peran aktif TPPS dalam mengawal perencanaan hingga memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan," kata Benny. 

Menurut Benny, dalam percepatan penurunan stunting diperlukan adanya sinergi dan koordinasi antar stakeholder terkait baik tingkat pemerintah pusat maupun daerah. Sehingga, Benny menilai, kegiatan rembuk stunting ini merupakan sebuah momentum untuk memperkuat mekanisme perencanaan dan penganggaran pada TPPS dalam upaya penurunan stunting. 

"Melalui kegiatan ini diharapkan, dapat dilakukan identifikasi tantangan, evaluasi keberhasilan, dan rancangan langkah-langkah yang lebih efektif, untuk mencapai target penurunan stunting. Kita tahun 2024 ini minimal harus mencapai 5,6%, sehingga target nasional yang sebesar 14% tercapai," ujarnya. 

Dengan kegiatan ini, Benny mengajak seluruh anggota TPPS yang hadir, untuk berdiskusi secara terbuka, berbagi pengalaman, dan menyampaikan usulan-usulan konstruktif demi kemajuan program TPPS di Jawa Timur. 

"Semoga kegiatan rembuk stunting ini, dapat menjadi momentum untuk meningkatkan sinergi, kolaborasi dan inovasi dalam menanggulangi stunting di provinsi kita," pungkasnya. 

Diketahui, rembuk stunting yang diikuti sekitar 100 orang anggota TPPS Jatim ini, bertujuan supaya menjadi wadah evaluasi pelaksanaan program kerja TPPS Jatim. 

Usai membuka kegiatan, sebagai wujud komitmen dalam upaya penurunan stunting di Jawa Timur, Benny dengan didampingi Perwakilan Bappeda Jatim, Kadinkes Jatim, Kepala DP3AK Jatim, dan Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, melaksanakan penandatanganan berita acara, hasil kesepakatan rembuk stunting Provinsi Jawa Timur tahun 2024. (vin/s).

#pemprov jatim #stunting #TPPS #DP3AK Jatim #Tim Percepatan Penurunan Stunting