Jumat, 20 September 2024

Universitas Wijaya Putra Dampingi “Kebon Dolanan” BUMDes Subur Makmur Jombang

Diunggah pada : 21 Agustus 2023 14:24:17 293

Jatim Newsroom- Sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Wijaya Putra memberikan pendampingan kepada Kebon Dolanan di Dusun Santren, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM). 

Kebon Dolanan merupakan salah satu unit usaha BUMDes Subur Makmur yang dikelola remaja Karang Taruna Desa Pulorejo. Eduwisata ini berfokus pada pengenalan permainan tradisional lewat outbound yang bermanfaat bagi perkembangan anak dan menyasar siswa sekolah dasar maupun taman kanak-kanak. 

Aironi Zuroida SPSi MPSi Psikolog, dosen Universitas Wijaya Putra yang menjalankan, program PKM menjelaskan, selama ini Kebon Dolanan belum berkembang secara signifikan. Oleh karena itu, dia memberikan sejumlah pendampingan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Kebon Dolanan sehingga menjadi eduwisata yang lebih berdampak pada anak-anak maupun masyarakat.

Ada lima intervensi yang diberikan. Pertama, memberikan pelatihan training of trainer (ToT) kepada mitra terkait peningkatan kompetensi sebagai fasilitator outbound yang diharapkan dapat meningkatkan fasilitas pelayanan di Kebon Dolanan. “Pelatihan ToT dilaksanakan pada 5 Agustus 2023 dengan dua metode, yakni metode diskusi dan metode praktik dengan berbasis aktivitas luar ruang (outbound/experiential learning), yaitu di Balai Desa Pulorejo dan di Kebon Dolanan,” ungkap Aironi, Senin (21/8/2023).

Intervensi kedua, memberikan pelatihan pemasaran dan pendampingan pembuatan platform media sosial sebagai alat promosi sehingga Kebon Dolanan dapat dikenal oleh masyarakat luas. Ketiga, pendampingan penyusunan company profile untuk mempermudah proses pemasaran dan meningkatkan kualitas branding dari Kebon Dolanan. 

Keempat, penambahan produk layanan berupa permainan tradisional maupun alat outbound agar dapat menambah daya tarik masyarakat serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengunjung. Terakhir, menciptakan lingkungan yang menarik di Kebon Dolanan dengan spot-spot yang menarik.

Ketua Unit Kebon Dolanan di BUMDes Subur Makmur, Muhammad Sahrudin menyampaikan, Kebon Dolanan sebelumnya memang memiliki banyak kendala yang membuat tidak adanya perkembangan yang signifikan. Permasalahan tersebut berkaitan dengan manajemen usaha yang berupa manajemen SDM belum dijalankan mitra dengan baik, terutama dalam pembagian kerja. 

“Banyak yang kurang aktif berpartisipasi dalam menjalankan usaha mitra, salah satu kemungkinannya karena kurang termotivasinya mereka untuk mengembangkan unit ini karena dirasa tidak menghasilkan banyak uang serta kurangnya kejelasan dalam pembagian tugas dan tanggung jawab,” jelasnya. 

Selain itu, keterampilan SDM berkaitan dengan tugas sebagai fasilitator outbound masih minim, seperti pemahaman akan manfaat dari permainan. Selain itu, kemampuan public speaking SDM juga masih kurang, seperti saat harus menjadi fasilitator maupun saat melakukan promosi dalam pemasaran. “Sebelumnya kami belum memaksimalkan media teknologi informasi sebagai sarana promosi dalam pemasarannya, hanya menggunakan getok tular (sebar informasi dari mulut ke mulut) dan aplikasi WhatsApp saja untuk media promosi,” terangnya.

Intervensi yang dilakukan Universitas Wijaya Putra melalui program pengabdian ini memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan Kebon Dolanan. Hal itu diakui Sahrudin. "Setelah bertambahnya fasilitas permainan serta pelatihan dan pendampingan yang kami dapatkan, sejauh ini sudah terdapat beberapa sekolah yang melakukan reservasi untuk outbound di Kebon Dolanan,” ujarnya. 

Sahrudin menambahkan, sebelumnya unit Kebon Dolanan tidak memiliki fasilitas permainan yang sifatnya permanen. Jadi, jika ada sekolah yang membutuhkan jasa outbound, pihaknya baru membuat permainan tradisional dengan garis-garis dari semen putih dan sebagainya. “Tapi, sekarang sudah bertambah banyak fasilitas. Ini membuat kami yakin bahwa Kebon Dolanan akan bisa bersaing dengan wisata edukasi khususnya di Kabupaten Jombang,” katanya optimistis. (her/hjr) 

#DPMD