Jatim Newsroom - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menerima kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu (19/10/2022).
Dalam pertemuan ini, Wagub Emil menyoroti potensi kerjasama yang bisa terjalin antara Jawa Timur dan Selandia Baru. Salah satunya yaitu terkait dairy farming atau peternakan susu, khususnya melalui komoditas sapi perah.
"Kami mewakili Ibu Gubernur menerima kunjungan Duta Besr Selandia baru. Dari pertemuan ini kami melihat banyak sekali potensi kerjasama yang ditawarkan. New Zealand adalah daerah yang sangat maju di bidang pertanian termasuk dalam sapi perah," ungkap Emil.
Wagub Emil memaparkan, selama ini sudah terjalin kerjasama di bidang sapi perah antara peternakan di New Zealand dengan beberapa koperasi di Batu, seperti Koperasi Sekar Tanjung Batu.
Wagub Emil melanjutkan, bahwa Selandia Baru juga berkeinginan untuk semakin mengembangkan perdagangan sapi perah dan teknologi pengolahan produk susu mereka ke Jatim. Apalagi, Jatim merupakan salah satu provinsi dengan jumlah industri makanan minuman terbesar.
Wagub Emil optimis bahwa jalinan kerjasama ini juga dapat menjadi sarana pertukaran ilmu dan memperkaya teknologi pertanian Jatim dan industri dairy product-nya.
Wagub Jatim ini juga menambahkan, potensi kerjasama ini juga dapat memperluas lapangan kerja di Jawa Timur. Pabrik-pabrik pengolahan susu, keju, dan mentega di Jatim dapat melakukan perekrutan tenaga kerja untuk pengolahan bahan baku dari Selandia Baru dan pemasaran di dalam serta luar negeri.
"Mudah-mudahan melalui kerjasama ini, kita bisa semakin berkembang. Bukan semata tentang teknologi pengolahan dairy product tapi juga dengan terbukanya lebih banyak lapangan kerja," katanya.
"Parik-pabrik kita bisa menciptakan lapangan kerja dengan mengolah juga bahan baku yang kita dapatkan dari New Zealand dan dipasarkan ke negara-negara di Asia Tenggara," sambungnya.
Tak hanya di bidang peternakan, Jatim dan Selandia Baru juga menjalin kerjasama di bidang bahasa dan pendidikan. Salah satunya yaitu program penguatan kemampuan bahasa Inggris untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan beasiswa S2 untuk mahasiswa Jatim.
"Para ASN akan dikirim 3 sampai maksimal 6 bulan untuk bisa berkolaborasi juga di kantor-kantor pemerintahan di Selandia Baru sebagai bagian dari upaya penguatan dan pendidikan," paparnya.
"Tak cuma itu, program beasiswa untuk S2 juga terbuka untuk masyarakat Jawa Timur bagi lulusan S1," tambahnya.
Emil berharap kolaborasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Bumi Majapahit dan Selandia sendiri, baik di bidang ketahanan pangan, kesehatan dan nutrisi, pendidikan, hingga ekonomi.
"Mudah-mudahan Jatim dan New Zealand dapat lebih lanjut berkolaborasi dalam pengembangan ternak sapi perah susu dan peningkatan produksi industri berbasis susu, mentega, dan lain-lain yang ada di Jawa Timur," pungkasnya. (non)