Upgrade Ilmu Penanganan Stunting di Ponorogo, Datangkan Doktor Ahli Gizi

Jatim Newsroom - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, tidak ingin penanganan kasus stunting berlangsung setengah-setengah. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat akhirnya mendatangkan dokter Tan Shot Yen, seorang doktor ahli gizi komunitas, untuk meng-upgrade ilmu kader posyandu, tim penggerak PKK, dan tenaga kesehatan di Sasana Praja, Kamis (23/11/2023). 

“Mereka adalah garda terdepan penanganan stunting. Kader kesehatan, tim penggerak PKK, dan nakes (tenaga kesehatan) selalu terlibat dalam kegiatan posyandu dalam memantau tumbuh kembang balita,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti. 

Dyah berharap kehadiran dr Tan menambah wawasan tentang penanganan stunting. Kasus stunting ternyata bukan semata kondisi gagal tumbuh pada bayi. Melainkan gangguan gizi kronis yang dimulai dari semenjak ibu hamil, melahirkan, sampai anak usia dua tahun. “Ditekankan pentingnya makanan pendamping ASI, di mana seorang anak harus diperkenalkan dengan makanan padat setelah berusia enam bulan,” terang Kadinkes Ayu.

Menurut dia, perlu meningkatkan kompetensi kader kesehatan dan nakes dalam penanganan kasus stunting. Sebab, pemahaman calon ibu dan orang tua masih minim tentang kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama itu. “Kader posyandu dan nakes harus selalu mengedukasi masyarakat,  “ jelasnya.

Kadinkes mengungkapkan, Ponorogo sukses menangani stunting hingga prevalensinya turun drastis menjadi 14,2 persen pada 2022 dibandingkan tahun 2021 yang masih di angka 21 persen. Prevalensi stunting pada 2023 masih menunggu hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI). “Upaya percepatan penurunan stunting harus melibatkan pemerintah, pihak swasta, dan seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya. (why/s)

#jatim #kominfo jatim #kabupaten ponorogo