Senin, 6 Mei 2024

Ulas Korelasi Menyusui dengan Pencegahan Stunting, Bidan Ponorogo Undang Dokter Tan

Diunggah pada : 5 Agustus 2023 18:07:55 79
Bupati Sugiri Sancoko menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua IBI Cabang Ponorogo dalam acara HUT ke-72 IBI, Sabtu (5/8/2023). Foto : Insanul Fadhil

Jatim Newsroom - Ratusan  anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Ponorogo mendapat pengetahuan ganda dari  pakar gizi, dr Tan Shot Yen. Yakni, cara menyusui dengan benar dan upaya pencegahan stunting. Dokter Tan tampil sebagai pembicara dalam seminar sehari yang berlangsung di Expotorium Unmuh Ponorogo, Sabtu (5/8/2023). 

Seminar yang digelar bersamaan peringatan HUT ke-72 IBI itu juga dihadiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Menyusui ternyata berkontribusi besar terhadap pencegahan stunting.  Bayi sejak satu jam pertama lahir harus mulai berlajar menyusu setelah proses persalinan ibunya. Dokter Tan menekankan pentingnya air susu ibu (ASI) eksklusif itu bagi bayi hingga berusia enam bulan.

‘’Bayi akan mendapatkan gizi yang cukup untuk pertumbuhannya. ASI adalah asupan yang terbaik bagi bayi. Yang begitu ekslusif hanya ASI," tegas Dokter Tan.

Menurut dia, pemberian ASI sebaiknya dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun. Pemahaman calon ibu dan orang tua masih sangat minim soal menyusui. Menyusui pada manusia itu dibutuhkan edukasi, tidak otomatis, apalagi berdasarkan insting. ‘’Peran nakes (tenaga kesehatan) terutama bidan sangat krusial di sini. Mengajarkan hal alamiah tentang menyusui untuk mengoptimalkan kesehatan bayi dalam jangka panjang,’’ terangnya. 

Dokter Tan juga menjelaskan bahwa stunting bukan kasus gagal tumbuh pada bayi. Melainkan gangguan gizi kronis yang dimulai dari semenjak ibu hamil, melahirkan, sampai anak usia dua tahun. Dia mengingatkan pentingnya makanan pendamping ASI (MPASI), di mana seorang anak harus diperkenalkan dengan makanan padat setelah berusia enam bulan. ‘’Namun ASI harus tetap diberikan sampai anak berusia dua tahun. Para bidan juga berperan sebagai konselor dalam pemberian MPASI ini,’’ jelasnya. 

Sementara itu, Bupati Sugiri Sancoko, menyampaiakan, peran bidan dalam menekan angka stunting di Ponorogo yang turun drastis dari 21 persen pada 2021 menjadi 14,2 persen pada 2022. Capaian itu berbuah penghargaan dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—berani mematok target angka prevalensi stunting tinggal 7 persen dalam tahun ini.

‘’Para bidan berperan penting dalam menekan kasus stunting karena berinteraksi langsung dengan ibu dan bayi,’’ ungkapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua IBI Ponorogo Lis Suwarni, mengatakan, sudah menjadi tugas bidan mengedukasi pentingnya menyusui dan terlibat langsung dalam upaya pencegahan stunting. Anggota IBI Cabang Ponorogo berjumlah 1.029 orang. ‘’Kami siap  mengisi kekurangan tenaga bidan di lembaga pelayanan kesehatan yang ada termasuk puskesmas,’’ ujarnya. (why/s)

#jatim #kominfo jatim #kabupaten ponorogo