Jatim Newsroom – Pemerintah Kota Mojokerto menjelaskan beragam dampak positif dari penyelenggaraan smart city (kota cerdas). Salah satunya dalam dimensi smart living, yaitu membantu menurunkan angka stunting (E-PPBGM) dari 3,12 persen menjadi 2,26 persen per September 2023.
"Bahkan memiliki program Zero New Stunting Kota Mojokerto dengan integrasi dari beberapa program inovasi dan prioritas yang dibuat di masing-masing OPD pengampu," ujar Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari melalui rilis humas Pemerintah Kota Mojokerto (3/11/2023).
Wali Kota Mojokerto mengatakan, beragam capaian positif tersebut adalah buah dari sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak. Tidak hanya antar perangkat daerah di dalam Pemkot Mojokerto, melainkan juga unsur lain di luar Pemkot seperti Forum Komunikasi Masyarakat Sipil (FKMS), Forum Corporate Social Responsibility (CSR), BAZNAS, PLN, Polresta Mojokerto dan pihak akademisi/universitas.
Dalam Evaluasi Implementasi Program Kota Cerdas (Smart City) Tahap II yang dilaksanakan pada tanggal 2 November 2023, Ning Ita panggilan akrab Wali Kota Mojokerto juga memaparkan capaian kinerja Pemkot Mojokerto dalam mengimplementasikan kota cerdas 2023.
Sebagai informasi, pelaksanaan agenda yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini merupakan tindak lanjut dari Evaluasi Implementasi Tahap I di pertengahan tahun ini. Tujuannya, untuk menilai hasil implementasi program kota cerdas pada kota/kabupatenyang terpilih pada periode 2017-2022, termasuk Kota Mojokerto.
Ning Ita menyebutkan sejumlah regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan Program Smart City di Kota Mojokerto. Mulai dari Perwali Nomor 28 tahun 2023 tentang Masterplan Smart City Kota Mojokerto Tahun 2023-2032 serta SK Wali kota Mojokerto tentang Pembentukan Dewan dan Tim Pelaksana Smart City Kota Mojokerto.
Ia juga menjelaskan capaian dari masing-masing dimensi Smart City. Kota Mojokerto mengusung enam dimensi dalam Master Plan Smart City 2023, yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.
"Sudah ada 10 program yang dilaksanakan di Smart Governance ini dan seluruhnya telah berjalan sepenuhnya di tahun 2023. Hal yang menjadi quick win adalah Curhat Ning Ita, sebuah layanan pengaduan satu pintu," tuturnya.
Selain Smart Governance, Ning Ita juga menyebutkan jika program-program dalam dimensi lainnya telah terealisasi 100 persen. Kecuali Smart Environment yang memiliki presentase realisasi sebesar 85,71 persen. (idc/s)