Sabtu, 4 Mei 2024

Plt. Direktur Eksekutif KNEKS Sampaikan Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Tingkat Global

Diunggah pada : 14 November 2023 21:22:12 123
Plt. Direktur Eksekutif KNEKS, Taufik Hidayat (tengah) saat sesi foto bersama usai pembukaan Rakor Pengembangan dan Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jawa Timur, di Surabaya, Selasa (14/11/2023). Foto : Arya / JNR

Jatim Newsroom – Plt. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Taufik Hidayat berkesempatan menghadiri Rakor Pengembangan dan Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Jawa Timur, yang berlangsung di Surabaya, pada Selasa (14/11/2023). Dalam kesempatan tersebut, Ia memaparkan berbagai perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global. 

“Beberapa up date terkait dengan capaian ekonomi keuangan syariah baik tingkat nasional maupun tingkat global. Saat ini, Alhamdulillah berdasarkan The State of The Global Islamic Economic Report tahun 2021 dan 2022 peringkat Indonesia berada di nomor empat. Dan mudah-mudahan ke depan kita bisa dorong lagi,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Taufik memaparkan, berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI)  Tahun 2023 pariwisata ramah muslim Indonesia berada di peringkat satu. “Tentunya Jawa Timur bisa menjadi main driver untuk bisa mendapatkan peringkat pertama ini,” tutur Taufik. 

Selain itu, Taufik juga menyebutkan, berdasarkan ICD-REFINITIV Islamic Finance Development Report 2022, Indonesia berada pada peringkat ketiga. 

“Lalu, masih berdasarkan peringkat asing lagi, berdasarkan Global Islamic Fintech Report Index, tahun 2022 Indonesia juga berada pada peringkat ketiga,” sebutnya.

“Capaian-capaian tersebut, bisa menjadi salah satu acuan bagi kita semua dalam melakukan penyusunan program KNEKS maupun di tingkat daerah yakni Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah atau KDEKS ke depan. Peluang-peluang ini dapat kita manfaatkan untuk menjadi bagian dari pada rencana kerja KDEKS Provinsi Jawa Timur,” sambung Taufik. 

Taufik menjelaskan, pembentukan KDEKS merupakan arahan dan ketetapan dari rapat pleno pertama yang ditetapkan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, selaku Ketua Harian KNEKS. 

“Alhamdulillah pada rapat pleno yang pertama itu telah ditetapkan 13 program prioritas, dan 17 program regular. Dan Alhamdulillah semuanya dari 13 program prioritas saat ini telah terealisir yang menurut istilah Pak Wapres netes atau terimplementasi. Mudah-mudahan kita semua dapat bersinergi dengan KDEKS Jawa Timur untuk mengembangkan baik di tingkat Pemprovnya maupun Pemkab dan Pemkot yang menjadi ujung tombak program KNEKS,” jelasnya. 

Dari 17 program regular, Taufik mengatakan, 12 diantaranya sudah terimplementasi. Diungkapkan Taufik, saat ini akan menunggu rapat pleno berikutnya untuk mengoordinasikan rapat KDEKS Nasional tingkat pertama. “Alhamdulillah, di Indonesia ini, sudah ada 24 KDEKS di provinsi. Dan apresiasi untuk Jawa Timur yang masuk dalam kloter pertama bergabung dengan KDEKS,” ungkapnya. 

Taufik menilai, semangat maupun komitmen KDEKS Jawa Timur, tidak hanya menginspirasi namun juga terdepan dalam menciptakan pengembangan keuangan syariah dalam bentuk sinergi KDEKS Jawa Timur yang solid. “Sehingga menghasilkan capaian yang sangat signifikan sebagaimana tercermin dari event enugerah Adinata Syariah tahun 2023, yang menetapkan Provinsi Jawa Timur sebagai juara umum,” tukasnya.  

Dengan diraihnya juara umum pada event anugerah Adinata Syariah tahun 2023 itu, Taufik mengasumsikan, hal tersebut menunjukkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur memiliki potensi hampir sama besarnya. “Baik dari sisi keuangan syariah, keuangan sosial syariah, ziswaf, bisnis kewirausahaan syariah, industri halal, maupun program literasi, dan edukasi,” ucap Taufik. 

Menurut Taufik, tentu tidak semua provinsi mempunyai ekosistem sebagaimana yang sudah dimiliki Provinsi Jawa Timur. Maka, Ia mengimbau agar Jawa Timur terus mempertahankan prestasinya dalam hal pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. 

“Oleh karena itu, tidak berlebihan kalau dari provinsi lain, banyak yang menimba ilmu kepada Jawa Timur, dan mereka membentuk KDEKS kemudian menyusul. Tapi mungkin Jawa Timurnya, siap-siap untuk terus lebih lagi, sehingga juara umumnya masih tetap dipertahankan,” imbaunya. 

Sementara itu, Wakil Direktur Eksekutif II KDEKS Jatim, Abdul Mongid mengatakan, ada beberapa tantangan KDEKS di tahun 2023 ini dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. 

"Antara lain, pertama, terkait dengan masih rendahnya inklusi dan literasi keuangan syariah baik di regional maupun di nasional, dimana untuk level nasional inklusinya sudah mencapai 12% sementara tingkat lliterasinya baru 9%," kata Abdul Mongid. 

Selanjutnya, Abdul Mongid menjelaskan tantangan KDEKS yang kedua, yakni belum optimalnya ketersediaan data ekonomi syariah di Jawa Timur sebagai bahan untuk merumuskan kebijakan mengenai ekonomi syariah di Jawa Timur.

"Tantangan yang ketiga, yaitu perlunya kolaborasi dan sinergi antara anggota KDEKS beserta stakeholder lainnya guna mengoptimalkan potensi ekonomi syariah di Jawa Timur," ulas Abdul Mongid. 

Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi syariah di Jawa Timur, Abdul Mongid membeberkan, manajemen eksekutif telah merumuskan program prioritas untuk tahun 2024 guna mendukung optimalisasi dan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur

"Program tersebut, seperti pelatihan, khususnya kepada pelaku usaha bisnis syariah, penyusunan data ekonomi syariah, serta dorongan terhadap para pelaku usaha, untuk segera memiliki sertifikat halal. Selain itu, dorongan untuk mengembangkan akses pasar ekspor produk halal serta pemberian syariah bagi kabupaten dan kota di Jawa Timur," pungkas Abdul Mongid. 

Diketahui, Rakor Pengembangan dan Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah ini diinisiasi oleh KDEKS Jawa Timur dan dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.

Selain, Plt. Direktur Eksekutif KNEKS Taufik Hidayat, turut hadir pula dalam rakor Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, OJK, Direktur Eksekutif II KDEKS Jatim Abdul Mongid, segenap kepala OPD, seperti Kepala Bappeda, Biro Kesra, dan Biro Perekonomian, Sekjen OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin, serta perwakilan Kabupaten/kota di Jawa Timur. (vin/ ) 

#Jawa Timur #KNEKS #KDEKS #ekonomi dan keuangan syariah #KDEKS Jatim #Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah