Jumat, 20 September 2024

Pj. Sekdaprov Jatim : Permasalahan Stunting Tidak Hanya Soal Pemenuhan Gizi

Diunggah pada : 17 Juli 2024 21:32:57 86
Pj. Sekdaprov Jatim, Bobby Soemiarsono saat menyampaikan sambutannya pada serangkaian kegiatan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Timur (DWP Jatim) yang digelar menjelang peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024, di Gedung Islamic Center Surabaya, Rabu (17/7/2024). Foto : Yanu / JNR

Jatim Newsroom - Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Bobby Soemiarsono mengatakan, permasalahan stunting tidak hanya soal pemenuhan gizi saja melainkan juga pengetahuan orang tua dalam memberikan pendidikan pembentukan karakter pada anaknya. Demikian disampaikannya, saat Ia berkesempatan menghadiri serangkaian kegiatan yang digelar Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Timur (DWP Jatim) menjelang peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024, di Gedung Islamic Center Surabaya, Rabu (17/7/2024).

"Dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045, seringkali Pemprov Jatim dihadapkan dengan pekerjaan rumah yang penting, yaitu terkait permasalahan stunting dimana pada lima tahun pertama merupakan masa emas anak untuk tumbuh dan berkembang. Nah di dalam masalah stunting tidak hanya masalah gizi saja, tapi pengetahuan orang tua memberikan yang terbaik pada anak-anaknya," tutur Bobby dalam sambutannya. 

Lebih lanjut, Bobby menerangkan, sebelum para orang tua ini berkeluarga, atau sebelum menikah, gizi seorang ibu sebelum kemudian hamil dan melahirkan ini juga akan berpengaruh terhadap bayi yang akan dilahirkan. Barulah setelah itu pengetahuan seorang ibu juga akan menentukan mana-mana makanan, nutrisi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang seorang anak.

"Kita patut bersyukur karena berdasarkan data dari BPS menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Jawa Timur terus menurun. Mulai dari tahun 2021 sebesar 23,5 %. Tahun 2022 sebesar 19,2 %. Dan tahun 2023 berada pada angka 17,7 %. Angka ini berada di bawah rata-rata nasional yang lebih tinggi yaitu 21,5 %," sambung Bobby. 

Berbicara mengenai stunting, Bobby menyampaikan, hal yang menjadi fokus perhatian tidak hanya mengenai masalah gizi namun juga pola asuh yakni kedekatan dan cara berkomunikasi orang tua. "Mengasuh anak dengan baik dan benar harus dipelajari, dilatih, dan diimplementasikan oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya," kata Bobby. 

Oleh karena itu, kepada para orang tua Bobby mengajak, agar selalu ada untuk anak- anaknya. Membantu mereka meningkatkan keterampilan dan percaya diri, mengembangkan kontrol diri, serta memimpin mereka agar dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab. 

"Anak-anak agar dididik untuk mampu menyunjung sikap menghargai dan hormat anak kepada orang lain. Ini juga bagian penting dalam pendidikan karakter bagaimana budi pekerti luhur termasuk etika ini harus ditanamkan kepada anak sejak sini. Bagaimana menghormati orang tua, menghormati guru, menghormati teman-temannya, dan lain sebagainya," pesan Bobby. 

Pj. Sekdaprov Jatim, Bobby Soemiarsono (tengah) saat foto bersama dengan DWP Jatim pada serangkaiankegiatan DWP Jatim yang digelar menjelang peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024, di Gedung Islamic Center Surabaya, Rabu (17/7/2024). Foto : Yanu / JNR

Bobby menekankan, untuk membentuk karakter anak itu jangan muluk-muluk, namun bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana. Dalam hal ini, peran Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Timur juga sangat penting dalam pencegahan stunting di Jawa Timur, yang sejalan dengan visi-misinya untuk menyejahterahkan anggota keluarga dan masyarakat melalui bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan bidang sosial budaya secara demokratis. 

"Oleh karenanya, sebagai seorang istri sekaligus ibu anggota DWP berperan untuk menjamin makanan dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anggota keluarga harus bergisi seimbang sekaligus memastikan anak-anak terhadap dengan pola asuh yang baik," ujarnya. 

Melalui seminar yang digelar DWP Jatim menjelang Hari Anak Nasional 23 Juli ini, Bobby berharap dapat memberikan ruang bagi peserta untuk saling belajar dan mengembangkan diri hingga mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam kemajuan keluarga dan masyarakat. 

"Secara khusus terkait pelaksanaan pelatihan membuat olahan makanan merupakan media untuk belajar menu baru bagi ibu-ibu yang tergabung dalam DWP Provinsi Jawa Timur. Selain itu, harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan pendapatan keluarga sebagai tambahan untuk mendukung ekonomi keluarga," pungkasnya. 

Diketahui, DWP Jatim menggelar berbagai rangkaian kegiatan untuk pelaksanaan program kerja DWP Jatim Bidang Pendidikan dan Ekonomi, menjelang peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024 serta menyongsong Hari Kemerdekaan RI ke-79 tahun 2024. Kegiatan semacam ini pertama kali diadakan DWP Jatim berkolaborasi dengan berbagai stakeholder. 

Adapun rangkaian kegiatan yakni, pertama Seminar Penguatan Pendidikan Karakter Anak, dengan peserta pelajar SMA/SMK dan anggota DWP instansi provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 300 orang. Kedua Penandatanganan Komitmen Bersama Pencanangan Gerakan Tuntas Belajar di Provinsi Jawa Timur dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2024. Ketiga, Pelatihan Kewirausahaan DWP Preneur, dengan peserta 200 orang dari anggota DWP instansi provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Timur. Keempat, Lomba Mewarnai Anak PAUD, dengan diikuti total 281 anak. Dan kelima, Layanan Rumah Tumbuh Kembang Anak Pelangi Hati. (vin/s)

#Pj. Sekdaprov Jatim #Hari Anak Nasional #DWP Jatim