Kamis, 2 Mei 2024

Pemkab Ponorogo Canangkan Pendidikan Kesetaraan Serentak

Diunggah pada : 11 Agustus 2023 13:09:39 64
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko secara simbolis menyerahkan alat tulis kepada perwakilan peserta pendidikan penyetaraan di Pendopo Agung, Kamis (10/8/2023). Foto : Insanul fadhil

Jatim Newsroom - Pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo soal rendahnya rata-rata lama sekolah penduduk mulai terpecahkan. Bupati, Sugiri Sancoko, me-launching program Pendidikan Kesetaraan di Pendopo Agung, Kamis (10/8/2023). Tak tanggung-tanggung,  tercatat 1.642 peserta program belajar paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA) itu.   

Bupati Sugiri Sancoko menegaskan bahwa pendidikan kesetaraan serentak itu bukan semata bertujuan mendongkrak indeks pembangunan manusia (IPM). Melainkan mengubah mindset generasi penerus di masa yang akan datang. ‘’Melalui  program pendidikan kesetaraan ini, harapannya rata-rata lama sekolah penduduk Ponorogo meningkat seperti di negara maju,’’ ujar Bupati mellaui siaran pers Humas Pemkab Ponororgo, Jumat (11/8/2023).

Peningkatan IPM selama ini menjadi salah satu fokus perhatian  Kang Bupati.  Badan Pusat Statistik (BPS) sebenarnya merilis data IPM Kabupaten Ponorogo pada tahun 2022 berada di angka 71,87 yang masuk kategori tinggi dan menempati peringkat ke-21 se-Jawa Timur. Pekerjaan rumah yang menanti adalah meningkatkan rata-rata lama sekolah yang sekarang ini masih 7,77 tahun. Artinya, rata-rata penduduk berusia 25 tahun ke atas di Kabupaten Ponorogo hanya menempuh pendidikan setara hingga kelas 1 atau kelas 2 SMP.

Menurut Bupati, rata-rata lama sekolah yang tinggi akan mengubah pola pikir masyarakat. Pihaknya juga Kedepan merencanakan adanya pendidikan vokasi yang berorientasi terapan. ‘’Tidak hanya pendidikan formal, tapi juga mendapatkan bekal keahlian setelah selesai kuliah,’’ terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Nurhadi Hanuri menambahkan, pendidikan kesetaraan merupakan solusi dari pemerintah untuk masyarakat yang sempat putus sekolah. Nurhadi merinci ada 28 peserta mengikuti penyetaraan paket A, paket B sebanyak 400 orang, dan paket C sejumlah 1.214 orang.

‘’Salah satu penyebab masih tingginya angka putus sekolah adalah keterbatasan ekonomi,’’ kata Nurhadi sembari mengungkapkan prioritas program menyasar penduduk usia 7 hingga 18 tahun. (why/s)

#jatim #kominfo jatim #kabupaten ponorogo