Sabtu, 27 April 2024

Pemkab Mojokerto Lakukan Berbagai Upaya Tangani Dampak Banjir

Diunggah pada : 13 Maret 2024 17:52:38 81
Peninjauan Daerah Terdampak Bencana Banjir di Kabupaten Mojokerto. Sumber Foto: Diskominfo Kabupaten Mojokerto

Jatim Newsroom – Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah melakukan beberapa upaya dalam menangani dampak banjir. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, menjelaskan, adapun kebutuhan mendesak yang disalurkan oleh Pemkab Mojokerto untuk warga yang terdampak bencana banjir, seperti bantuan nasi bungkus, selimut, obat-obatan, air minum, matras, paket sembako, air bersih, dan peralatan pembersihan rumah.

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Mojokerto (13/3/2024), Ia menerangkan pasca terjadinya bencana banjir di wilayah Bumi Majapahit, ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki.

"Rekontruksi jembatan Bupak, Gondang. Perbaikan tanggul sungai Sadar, berikutnya perbaikan tanggul sungai Gembolo, dan perbaikan tanggul sungai Brangkal," jelasnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk penanganan darurat bencana di wilayah Bumi Majapahit. 

Bantuan operasional yang diberikan yakni dana siap pakai sebesar Rp200 juta, serta bantuan dukungan peralatan dan logistik mulai dari paket sembako hingga perahu karet dengan mesin.

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat BNPB, Agus Riyanto mengatakan, penyaluran bantuan ini, bersumber dari adanya laporan kepada BNPB, sehingga dari pihak BNPB pun menindaklanjuti terkait laporan tersebut.

"Jadi nanti, insyaallah kami bantu. Nanti provinsi juga mungkin membantu di dalam waktu dekat, jadi nanti mohon izin terima dulu," jelasnya.

Agus juga mengatakan, pasca terjadinya bencana, perlu mengambil tindakan untuk mengubah status darurat menjadi siaga. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan kemudahan akses maupun beberapa fasilitas kepada masyarakat serta mengakomodir para relawan.

"Jadi itulah sebenarnya modal dasar kita ya. Pertolongan pertama itu ya," ujarnya.

Agus juga mengatakan, terkait isu bencana yang terjadi, hal tersebut disebabkan oleh pemanasan global yang membuat iklim tidak menentu, sehingga berdampak pada terjadinya berbagai bencana alam.

"Sekarang iklim kita sudah tidak bisa lagi ditebak, seperti pelajaran seperti dulu. Kalau bulan ini musim apa, kalau bulan-bulan berikutnya musimnya apa," tegasnya. (idc/s)

#Kabupaten Mojokerto #bencana banjir