Jumat, 20 September 2024

Mahasiswa ISTTS Daur Ulang Kertas Jadi Buku Catatan Kecil

Diunggah pada : 3 Juni 2024 21:32:38 101
Mahasiswa ISTTS, Josephine Dermawan (kiri) saat foto bersama Dosen Teknik Industri ISTTS, Pram Eliyah Yuliana (kanan) di Kampus ISTTS, Senin (3/6/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom – Seorang mahasiswa dari Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS), bernama Josephine Dermawan menciptakan produk daur ulang kertas yang sudah terbuang dan membentuknya kembali menjadi buku catatan kecil yang lucu. Inisiatifnya ini dimulai sejak Ia duduk di bangku SMA karena sangat menyukai buku dan alat-alat tulis.  

Saat ditemui usai memaparkan produk ciptaannya di Kampus ISTTS pada Senin (3/6/2024), Josephine yang kerap disapa Jojo itu menjelaskan, Ia membuat daur ulang kertas karena tugas kuliahnya yang mengharuskan setiap individu membuat teknologi berbahan dasar sampah. Mata kuliah tersebut adalah Sustainable Manufacturing

"Saya sangat tertarik dengan daur ulang kertas karena sangat menyukai buku. Lalu saya melihat DIY ternyata kertas dapat didaur ulang dan dapat dipakai kembali," jelas Jojo, yang diketahui mahasiswa ISTTS semester enam itu. 

Jojo menerangkan, Ia menerapkan tutorial dari youtube untuk mengolah kertas bekas dari kardus hingga kertas bekas coret-coretan yang sudah tidak terpakai di rumahnya. Hasilnya pun, Ia rangkai kembali seperti buku catatan yang lucu.

"Yang aku bikin itu buku tulis, dibuat dari DIY recycled paper, terus pake teknik book binding sama jahit biasa," terangnya. 

Diketahui, Jojo mulai ada keinginan membuat produk olahan dari daur ulang kertas yang disebut recycled paper itu dari waktu Ia duduk dibangku SMA. Dan berkat tugas mata kuliah ini Ia mulai recycled paper atau mendaur ulanh kertas. 

Buku catatan kecil hasil daur ulang Josephine Dermawan. Foto : Vivin

"Saya memilih mendaur ulang sampah kertas, karena bahan kertas merupakan media dasar untuk menulis dan masih dibutuhkan hingga saat ini," tukas Jojo.

Sementara itu, Dosen Teknik Industri ISTTS, Pram Eliyah Yuliana menyampaikan, produk ciptaan mahasiswanya ini untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah sustainable manufacturing. “Di mata kuliah sustainable manufacturing ini mereka para mahasiswa akan diajarkan industri yang selain memperhatikan faktor ekonomi dan sosial, juga memperhatikan lingkungan yang kita sebut dengan triple bottom line supaya tidak merusak lingkungan,” jelas Pram. 

Terkait dengan mata kulian sustainable manufacturing tersebut, Pram menjelaskan, juga ada metode yang telah digunakan industri yakni, reduce (mengurangi limbah sampah), re-use (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang) dan re-manufacturing ini bagi yang kelas industri.

“Kalau untuk anak-anak yang bisa mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah reduce, re-use dan recycle. Makanya saya meminta mereka untuk membuat tugas akhir dengan menggunakan barang yang tidak terpakai supaya lebih bernilai tambah dan dapat digunakan kembali,” kata Pram. 

Pram menuturkan, para mahasiswa mengerjakan tugas ini dengan semangat karena mereka bisa mengurangi sampah atau barang-barang tidak terpakai di sekitar mereka sehingga menjadi produk yang bermanfaat. “Selain itu mereka jadi belajar bagaimana cara mengurangi sampah dengan cara reduce dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga secara tidak langsung telah membantu mengurangi limbah sampah yang seakan tidak ada habisnya,” pungkasnya. (vin/hjr)

#mahasiswa #iSTTS #Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya