Jumat, 20 September 2024

Mahasiswa ISTTS Ciptakan Tempat Sampah Otomatis dengan Sensor Ultrasonic

Diunggah pada : 3 Juni 2024 19:55:58 83
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ISTTS, Andrew (kiri) saat memegang produk karya ciptaannya Tempat Sampah Otomatis dan saat berfoto bersama dosen Dosen Teknik Industri ISTTS, Pram Eliyah Yuliana (kanan) di Kampus ISTTS, Senin (3/6/2024). Foto : Vivin

Jatim Newsroom – Berangkat dari keinginannya supaya praktis dan mudah dalam membuang sampah, seorang mahasiswa Institut Sains dan Tenologi Terpadu Surabaya (ISTTS), bernama Andrew menciptakan produk tempat sampah otomatis. Yakni, sebuah tempat sampah yang dilengkapi sensor ultrasonic sehingga tutupnya dapat otomatis terbuka sendiri ketika ada orang yang akan membuang sampah. 

Saat ditemui usai mempresentasikan produknya di Kampus ISTTS, pada Senin (3/6/2024), Andrew menjelaskan, produk tempat sampah otomatis ciptaannya ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah sustainable manufacturing

“Saya menciptakan sampah otomatis ini, karena asal-usulnya dari laboratorium ISTTS sendiri yang tempat sampahnya jauh. Sedangkan tempat sampah yang digunakan di tempat umum kan ada kriterianya ya, ada sampah basah dan sampah kering. Karena kebanyakan di lab ini sampah kering, maka saya membuat produk ini,” tutur Andrew yang diketahui merupakan mahasiswa jurusan teknik elektro di ISTTS ini. 

Dengan tempat sampah ini, Andrew menerangkan, orang-orang akan lebih mudah membuang sampah tanpa susah membuka tutup sampahnya. “Jadi kita membuang sampah tanpa ada kontak fisik secara langsung dengan tempat sampahnya,” terang Andrew. 

Andrew memaparkan, agar tempat sampah yang diciptakannya itu dapat terbuka sendiri, Ia memasang sensor ultrasonic di bagian belakang tempat sampahnya. “Jadi sensor ultrasonic ini saya memberikan jarak sekitar 30 sentimeter. Sehingga saat kita berada di depan tempat sampahnya, tempat sampah itu akan terbuka otomatis yang ditarik oleh servo,” paparnya. 

Bahan-bahan pembuatan tempat sampah otomatis ini, Andrew menyebutkan, terdiri dari arduino nano, kardus, Koran, ultrasonic sensor, Light Emiting Diode (LED), kawat, servo, baterai 9V, mini breadboard, resistor, jumper male to male, dan switch

Produk tempat sampah otomatis karya ciptaan Andrew mahasiswa ISTTS. Foto : Vivin

“Bahannya kardus, karena bekas jadi saya tutupi koran tempat sampahnya. Untuk sampah basah, kita bisa antisipasi menggunakan kresek supaya tidak terkena sampah basah dan merusak tempat sampahnya,” tukas Andrew. 

Andrew berharap, dengan produk hasil ciptaannya ini, ke depan semoga bisa bermanfaat di masyarakat luas. “Jika nanti ada perusahaan besar yang ingin mengembangkan produk ciptaan saya ini, saya berharap bisa dikembangkan lagi dan lebih bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya. 

Sementara itu, Dosen Teknik Industri ISTTS, Pram Eliyah Yuliana menyampaikan, produk ciptaan mahasiswanya ini untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah sustainable manufacturing. “Di mata kuliah sustainable manufacturing ini mereka para mahasiswa akan diajarkan industri yang selain memperhatikan faktor ekonomi dan sosial, juga memperhatikan lingkungan yang kita sebut dengan triple bottom line supaya tidak merusak lingkungan,” jelas Pram. 

Terkait dengan mata kulian sustainable manufacturing tersebut, Pram menjelaskan, juga ada metode yang telah digunakan industri yakni, Reduce (mengurangi limbah sampah), Re-use (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang) dan re-manufacturing ini bagi yang kelas industri.

“Kalau untuk anak-anak yang bisa mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah re-duce, re-use dan recycle. Makanya saya meminta mereka untuk membuat tugas akhir dengan menggunakan barang yang tidak terpakai supaya lebih bernilai tambah dan dapat digunakan kembali,” kata Pram. 

Pram menuturkan, para mahasiswa mengerjakan tugas ini dengan semangat karena mereka bisa mengurangi sampah atau barang-barang tidak terpakai di sekitar mereka sehingga menjadi produk yang bermanfaat. “Selain itu mereka jadi belajar bagaimana cara mengurangi sampah dengan cara reduce dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga secara tidak langsung telah membantu mengurangi limbah sampah yang seakan tidak ada habisnya,” pungkasnya. (vin/hjr)

#mahasiswa #iSTTS #Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya