Senin, 6 Mei 2024

KPU Ponorogo Gelar Simulasi Pemungutan Suara

Diunggah pada : 28 Desember 2023 14:44:19 100
Seorang warga menunjukan jari kelingkingnya yang sudah dicelup ke tinta hitam sebagai tanda sudah menyalurkan hak pilihanya dalam simulasi Pemilu, Rabu (27/12/2023), di Tambak Kemangi Resort Ponorogo. Foto : Erwin Suganda

Jatim Newsroom - Setiap pemilih bakal mendapat sodoran lima surat suara dari petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dalam Pemilu Serentak 2024. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ponorogo sengaja menyimulasikan kebutuhan waktu pemungutan suara dari awal hingga akhir. Sebanyak 100 warga Lingkungan Mayak Kelurahan Tonatan terpilih menjalani simulasi yang berlangsung di Simulasi berlangsung di Tambak Kemangi Resort, Rabu (27/12/2023). 

‘’Simulasi ini riil ya.  Artinya,  semua pemilih terdaftar di TPS 1 dari Lingkungan Mayak Kelurahan Tonatan. Estimasi waktu untuk proses pemungutan suara sekitar 8 sampai 10 menit per orang,’’ kata Ketua KPUD Ponorogo, Munajat, di sela-sela simulasi pemungutan suara.

Setiap pemilih harus mencoblos lima surat suara dengan warna berbeda, pada hari H pemungutan suara 14 Februari mendatang. Yakni, warna abu-abu untuk Pemilu presiden dan wakil presiden, warna warna merah untuk Pemilu anggota dewan perwakilan daerah (DPD), warna kuning untuk Pemilu anggota DPR, warna biru untuk Pemilu anggota DPRD provinsi, serta warna hijau untuk Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota. 

Menurut Munajat, simulasi juga memperagakan proses penghitungan suara layaknya kondisi di tempat pemungutan suara (TPS) ketika KPPS menjalankan tugas mereka.  Proses mulai pemilih antre menunggu panggilan, menerima surat suara, pemilih mencoblos, dan mencelupkan jari tangan ke tinta, hingga KPPS melakukan penghitungan serta merekapitulasi hasil pemungutan suara mengacu petunjuk teknis dari KPU pusat.  

‘’Simulasi ini bertujuan supaya teman-teman PPK (panitia pemungutan suara) dan PPS (panitia pemungutan suara) benar-benar memahami alur dan aturan tentang pungut serta hitung tersebut,’’ jelas Munajat. 

Sementara itu, Wakil Bupati  (Wabup) Ponorogo Lisdyarita berharap pelaksanaan Pemilu memenuhi asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil). Selain itu, penyelenggaraan Pemilu wajib memenuhi prinsip proporsional, professional, akuntabel, efektif, dan efisien.

‘’Karena salah satu tujuan Pemilu adalah memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis,’’ terang Bunda Rita –sapaan Wabup Lisdyarita.

Bunda Rita juga meminta pengawas Pemilu  menjaga netralitas dalam menjalankan tugasnya. Tidak selayaknya memicu konflik karena ada titipan atau pesanan dengan praktik culas berupa mengamankan dan menambahkan suara. Dia berharap Pemilu tidak menimbulkan perpecahan kendati berbeda dalam pilihan. ‘’Dengan begitu, Ponorogo tetap kondusif dengan suasana yang ayem, tentrem, dan damai seperti selama ini,’’ ungkapnya. (why/s)

#jatim #kominfo jatim #kabupaten ponorogo