Jumat, 3 Mei 2024

Ketua STIKOSA-AWS Sampaikan Pentingnya Pendidikan Politik Bagi Mahasiswa Sebagai Pemilih Pemula

Diunggah pada : 31 Januari 2024 19:39:03 39
Ketua STIKOSA-AWS Surabaya, Jokhanan Kristiyono saat menjadi pembicara dalam kegiatan literasi demokrasi digital bertajuk 'Pemilih Pemula Generasi Muda Masa Depan Bangsa' yang digelar Dinas Kominfo Jatim, di kampus STIKOSA-AWS, Surabaya, Rabu (31/1/2024). Foto: Vivin JNR

Jatim Newsroom – Edukasi tentang politik bagi mahasiswa sebagai pemilih pemula di masa Pemilu 2024 dinilai sangat penting. Demikian disampaikan Ketua STIKOSA-AWS Surabaya, Jokhanan Kristiyono, saat berkesempatan hadir menjadi pembicara dalam kegiatan literasi demokrasi digital bertajuk ‘Pemilih Pemula, Generasi Muda Masa Depan Bangsa’ yang digelar Dinas Kominfo Jatim, di kampus STIKOSA-AWS, Surabaya, Rabu (31/1/2024). 

Dalam paparannya, Jokhanan menjelaskan alasan utama pentingnya pendidikan politik bagi mahasiswa sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024 adalah, pertama, mengembangkan kesadaran politik, kedua, membangun pemahaman tentang isu-isu politil, ketiga, mengajarkan proses demokrasi, keempat, mendorong keterlibatan aktif, dan kelima, melawan penyebaran informasi palsu atau hoaks. 

“Pendidikan politik bagi mahasiswa, membantu membangun pondasi yang kuat bagi partisipasi demokratis di Pemilu 2024 dan masa depannya. Ini tidak hanya penting untuk menghasilkan pemilih yang lebih terinformasi dan berpikiran kritis, tetapi juga untuk memperkuat fondasi demokrasi dan pemerintahan yang berkelanjutan,” jelas Jokhanan. 

Lebih lanjut, Jokhanan menerangkan, salah satu permasalahan yang serinng dihadapi oleh pemilih pemula adalah kurangnya pemahaman tentang proses pemilihan dan kurangnya informasi yang akurat tentang calon serta platform politik yang mereka dukung. 

“Kurangnya pendidikan politik, informasi yang tidak terpercaya, kurangnya keterlibatan aktif, dan adanya pengaruh dari kelompok atau orang lain, sering kali menjadi masalah bagi para pemilih pemula dalam Pemilu,” terangnya. 

Menurut Jokhanan, selama ini anggapan bahwa generasi muda yang mayoritas merupakan Gen Z, tidak peduli dengan Pemilu itu tidak tepat, karena secara keseluruhan tidak seperti itu. Dikatakannya, para generasi Z, dalam menunjukkan minat sangat signifikan dalam isu-isu yang menjadi fokus dalam politik kontemporer.

“Selain itu, mereka juga memiliki keyakinan dan ideologi mengenai pandangan politik, banyak di antara mereka terlibat dalam aktivisime sosial dan politik, baik secara langsung maupun media sosial dan platform online lainnya,” tukasnya. 

Berdasarkan data KPU, Jokhanan mengungkapkan, data pemilih Pemilu 2024 ini berjumlah 204,8 juta pemilih, dan 55% dari jumlah tersebut merupakan para generasi muda. 

Maka, Jokhanan berpesan, bahwa tidak ada kekuatan yang lebih besar dari pada kebijakan yang didasarkan pada pengetahuan, pemahaman, dan partisipasi aktif.

“Pendidikan politik adalah kunci untuk membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik, lebih adil dan lebih beradab. Mari kita ambil peran dalam membentuk politik kita, karena setiap suara dan setiap langkah kita memiliki dampak yang besar,” pungkasnya. 

Diketahui, selain Jokhanan, turut pula hadir pembicara lain dalam kegiatan ini, yaitu Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Provinsi Jawa Timur, Nurul Amalia. Kegiatan diikuti sekitar 200 orang peserta yang merupakan para mahasiswa dari berbagai universitas dan siswa SMA/SMK di Surabaya. (vin/s)

#politik #kominfo jatim #Stikosa-AWS #Pemilu 2024 #Pemilih Pemula