Jatim Newsroom- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H.M.Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti memberikan apresiasi atas kesuksesan Program Wirausaha Merdeka (WMK) 2023 yang diselenggarakan di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
Apresiasi tersebut diungkapkan Mas Andi, panggilan akrab H.M.Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti saat menghadiri dan memberikan sambutan pada kegiatan “Demo Day Wirausaha Merdeka Project Based Learning Technopreneurship 2.0 PPNS Tahun 2023” di PPNS, Surabaya.
Seperti diketahui, PPNS menjadi salah satu kampus pelaksana Program Wirausaha Merdeka (WMK) 2023 sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Proyek ini telah dilaksanakan sejak satu tahun yang lalu tepatnya di bulan Agustus 2022 dengan menggunakan Project Based Learning (PBL) yang diikuti oleh sekitar 532 mahasiswa dari 5 Perguruan Tinggi di Jatim dan telah berhasil memunculkan 59 ide bisnis.
"Sebagai Ketua Kadin Surabaya,, saya merasa terhormat dan terinspirasi oleh semangat inovatif yang telah diperlihatkan oleh seluruh peserta. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya jadalah sebuah institusi yang terkenal dengan komitmennya terhadap praktik pembelajaran berbasis proyek dan telah sukses melahirkan talenta-talenta baru yang siap menjadi pemimpin industri perkapalan, baik di tingkat nasional maupun internasional," ungkap Mas Andi, dalam rilis Kadin Jatim, Kamis(7/12/2023).
Ia juga menegaskan, Project Based Learning yang telah digunakan oleh PPNS dalam program WMK 2023 tidak hanya sekadar metode pembelajaran, melainkan juga sebuah proses untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis, kerja sama tim, dan problem-solving skills yang akan sangat berguna dalam dunia nyata.
"Sudah terbukti, rangkaian proyek yang telah diselesaikan oleh para mahasiswa bukan hanya sebagai tugas akademis semata, namun juga sebagai karya-karya yang memiliki daya saing dan nilai aplikatif tinggi," katanya.
Dalam kegiatan Demo Day ini, bisa disaksikan bagaimana teori dibentuk menjadi realita, bagaimana konsep-konsep akademis diwujudkan dalam bentuk prototipe, produk, atau bahkan layanan yang siap untuk memperkaya industri maritim Indonesia.
Kesuksesan ini, lanjutnya, tentu tidak lepas dari dukungan dosen pembimbing, staf pengajar, serta kerjasama dan sinergi dari semua pihak yang terlibat. Apalagi dunia industri terus mengalami dinamika yang memungkinkan inovasi dan teknologi tercipta setiap waktu.
"Kadin dengan bangga menyaksikan bagaimana generasi muda Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya telah menerjemahkan dinamika tersebut menjadi sebuah aksi nyata yang menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi industri perkapalan kita," ungkapnya.
Mas Andi menegaskan, momentum ini adalah sebuah ajang konfirmasi bahwa pendidikan vokasional, seperti yang telah dan terus dijalaninya oleh Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, merupakan salah satu kunci utama dalam menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai. Menghubungkan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri adalah langkah yang tak terelakkan dan Demo Day ini adalah wujud nyata dari sinergi tersebut.
"Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh penggiat dan pendukung kegiatan ini. Pemuda-pemudi penggerak maritime, inilah waktunya untuk anda menjadikan ombak tantangan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Jadikanlah setiap peluang dan pengalaman sebagai sumber pembelajaran yang tidak ternilai. Mari kita sambut masa depan dengan inovasi, kolaborasi, dan tekad yang kuat dan Kadin Surabaya siap berkolaborasi dengan PPNS," tegasnya.
Sementara itu, Direktur PPNS Rachmad Tri Soelistijono mengatakan bahwa kegiatan Demo Day yang digelar adalah sebuah pembuktian kerja dan kesanggupan PPNS dalam menjalankan Program Wirausaha Merdeka yang telah dicanangkan pemerintah.
"Semoga ini akan menjadi pengalaman praktis bagi para mahasiswa yang menjadi peserta yang bisa memberikan manfaat sesuai dengan target pemerintah berupa pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam melahirkan ide bisnis dan mewujudkan karya," ujar Rachmad Tri Soelistijono.
Pengalaman praktis ini menurutnya juga akan menjadi bekal bagi para peserta untuk mampu terus berkarya dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan dunia kerja. "Hal ini akan jadi awal lahirnya inovasi-inovasi yang saling terbentuk dan kerjasama yang saling memberikan kemanfaatan bagi dunia pendidikan di Indonesia," pungkasnya.(mad)