Jatim Newsroom - Dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Jawa Timur, yakni Singhasari Malang dan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik resmi siap menerima investor.
Kesepakatan tersebut disampaikan langsung pada kegiatan Rapat Dewan KEK Jawa Timur bersama dengan Dewan Nasional KEK, yang diselenggarakan di JW Mariot Hotel Surabaya, Senin (10/10/2022).
Hasil tersebut diputuskan oleh Dewan Nasional KEK usai memaparkan kesiapan beroperasi dan mengevaluasi sarana dan prasarana serta pembangunan perangkat pengendali di KEK Singhasari dan Gresik.
Sebagi informasi, KEK Singhasari Malang dan Gresik merupakan 2 dari 18 KEK yang ada di Indonesia. Masing-masing diantaranya memiliki perbedaan fokus, dimana KEK Singhasari akan menjadi pusat pengembangan ekosistem digital dan ekonomi kreatif.
Sementara KEK Gresik merupakan kawasan terintegrasi yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi, dan hunian berkonsep kota mandiri.
Mewakili Gubernur Jawa Timur, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan rasa syukurnya atas pengoperasian 2 KEK yang dimiliki Jawa Timur, dimana keduanya telah memenuhi persyaratan baik lokasi kegiatan, tanah, infrastruktur dan lain sebagainya sehingga resmi dapat dioperasionalkan.
"Hari ini rapat dihadiri oleh Dewan-Dewan Kawasan, mudah-mudahan hasil ini akan segera memacu investasi dan penciptaan lapangan kerja serta pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur," kata Emil.
Meski sebelumnya telah beroperasi, namun dengan verifikasi kesiapan yang disampaikan oleh Dewan Nasional KEK baik proses dukungan fiskal, insentif fiskal dapat lebih dijalankan dengan lebih optimal lagi, salah satu diantaranya adalah tax intensif pajak.
Sementara itu, Deputi Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo mengapresiasi kesiapan Provinsi Jawa Timur dalam mengoptimalkan dan menggenjot kesiapan 2 KEK yang ada.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo yang mendorong adanya KEK sebagai salah satu strategi mendorong perekonomian regional.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, dari 18 KEK yang ada di Indonesia dan 2 diantaranya di Jawa Timur tentunya hal tersebut menunjukkan jika Jawa Timur dianggap mendapat perhatian dari pusat.
"Jatim diharapkan memberikan multiple effect yang dampaknya bisa memberikan kontribusi kepada nasional," imbuhnya.
Dengan diresmikannya pengoperasian KEK Singhasari dan Gresik, Wahyu menambahkan hal tersebut menandakan jika Jawa Timur siap untuk menerima investor.
"Meski demikian seperti di KEK Gresik itu belum beroperasi saja sudah banyak yang masuk (investor) seperti Freeport dan berbagai macam. Ini menunjukkan bahwa KEK Gresik potensial untuk menarik investor lebih besar. Kita sangat _concern _dengan lahan yang harus sudah tersedia. Maka dari itu kita pastikan semua infrastrukturnya sudah siap," jelasnya.
Selain itu, untuk memastikan kesiapan datangnya investor di KEK Gresik, Wahyu menambahkan pemerintah juga telah menyiapkan termasuk fasilitas keuangan yang telah tertuang dalam PP 40 tahun 2021 yang menjelaskan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan fiskal.
"Ini menunjukkan bahwa kedua KEK sudah siap, tinggal bagaimana kita memasarkan kesiapan ini agar lebih banyak investor yang akan masuk ke kawasan Gresik demikian juga yang Singosari," katanya.
Usai menandatangani berita acara kesepakatan tersebut, Wahyu menjelaskan, nantinya hasil ini akan ditindaklanjuti dengan penetapan oleh Menko Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional yakni Airlangga Hartarto.
Menurut Wahyu, antara KEK Gresik dan Singhasari memiliki dua keistimewaan yang berbeda jika dibandingkan dengan 16 KEK lainnya. KEK Gresik misalnya, dirinya mengatakan wilayah tersebut memiliki pelabuhan tersendiri yang menjadi salah satu keuntungan bagi Gresik untuk mendorong ekonomi Jawa Timur.
"Dan kita tahu bahwa Jawa Timur ini memiliki PDRB terbesar yang terus dipelihara dan kita tingkatkan kontribusinya dalam perekonomian nasional. Ini kita harapkan akan membuat daya tarik tersendiri bagi pengembangan KEK Gresik depannya," jelasnya.
Selain itu, KEK Singhasari juga memiliki keistimewaan yakni pariwisata serta industri digital. Dimana menurut Wahyu, hal tersebut sesuai dengan potensi Malang yang kaya akan destinasi pariwisata dan juga potensi sebagai kota mahasiswa.
"Seperti kita ketahui cita-cita masa depan kita tergantung digital, jadi adik-adik mahasiswa ini punya _link_ untuk melengkapi. Sehingga kedua KEK tadi tidak saling berkompetisi tetapi saling melengkapi peran masing-masing. Sehingga bisa mengangkat ekonomi ataupun kawasan kawasan industri yang ada disekitarnya," tutupnya. (non)