Jumat, 3 Mei 2024

Kadiskominfo Jatim Ikuti Kegiatan Literasi Digital Kemenkominfo RI untuk ASN

Diunggah pada : 4 September 2023 12:59:06 64
Kadis Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin saat memberikan sambutan pada kegiatan ‘Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada ASN dan SDM Provinsi Jawa Timur' secara daring dari ruang kerjanya, Dinas Kominfo Jatim, Surabaya, Senin (4/9/2023). Foto : Vicky / JNR

Jatim Newsroom – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, mengikuti kegiatan ‘Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada ASN dan SDM Provinsi Jawa Timur’ yang diadakan Kemenkominfo RI secara daring dari ruang kerjanya, kantor Dinas Kominfo Jatim, Surabaya, Senin (4/9/2023). 

Kegiatan literasi yang diinisiasi Direktorat Pemberdayaan TIK Kemenkominfo RI berkolaborasi dengan BPSDM Kemendagri ini, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi ASN dalam hal literasi digital di lingkungan sektor pemerintahan.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini, ialah seluruh ASN mulai dari pejabat tinggi pratama, pengawas, administratif, dan ASN pelaksana di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Timur. 

Turut memberikan sambutan, Kadis Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kemendagri dan Kemenkominfo yang telah berkolaborasi baik dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dalam menindak lanjuti arahan presiden terkait gerakan literasi digital nasional. 

“Kalau kita lihat kondisi terkini era digital Indonesia, masyarakat yang dapat mengakses internet itu sekitar 77% dari total jumlah penduduk atau sekitar 212,9 juta jiwa. Dan untuk pemilik SIM Card-nya lebih banyak dari jumlah penduduk, yaitu satu setengah kali dari jumlah penduduk yang ada. Itu artinya, ada beberapa atau hampir separuh dari jumlah penduduk kita memiliki lebih dari satu GSM atau SIM Card,” ucap Sherlita. 

Lebih lanjut, Sherlita menyebutkan, 60,4% dari total penduduk Indonesia itu aktif di media sosial. Itu artinya, akses internet dan media sosial pada masyarakat sangat tinggi. 

“Dari data We are sosial 2023, menunjukkan bahwa rata-rata 8 jam sehari kita mengakses internet. Dan ini yang menarik, kita tidak bisa hidup tanpa ponsel paling lama 7 menit. Ayo kita kembali ke masing-masing, apakah benar 7 menit. Kalau saya kurang 7 menit, karena setiap saat harus mengecek bagaimana pemerintahan di Provinsi Jawa Timur dan sebagainya,” sebutnya. 

Sherlita mengungkapkan, empat dari sepuluh penduduk Indonesia memiliki lebih dari satu media sosial. Data Indeks Literasi Digital Nasional tahun 2022 sebesar 3,54, sedangkan di Jawa Timur sedikit lebih tinggi yakni 3,58.

“Data Indeks masyarakat digital capaian Jawa Timur atas informasi dari MDE nasional 39,42. Dan Nasional 37,80. Nah, hal inilah yang kemudian harus disikapi, bahwa Jawa Timur juga bergerak bersama di bawah arahan Gubernur Jawa Timur terkait literasi digital ini. Salah satunya adalah bagaimana kita bertransformasi digital dalam administrasi pemerintahan dan pelayanan publik,” ungkapnya.

Terkait empat pilar literasi digital, yang terdiri dari keterampilan digital (digital skill), budaya digital (digital culture), etika digital (digital ethic), dan keamanan digital (digital safety), Sherlita mengatakan untuk menjadikan empat pilar tersebut sebagai suatu pegangan dalam melakukan literasi digital. 

Selanjutnya, Sherlita memaparkan beberapa peran Diskominfo Jatim, dalam pemberdayaan SDM berkecapakan digital. Peran tersebut diantaranya adalah, mempersiapkan SDM di sektor digital, mewujudkan masyarakat yang melek teknologi, meliterasi di tingkat dasar pada empat pilar literasi digital, dan mengadakan pelatihan workshop atau lokakarya tentang literasi digital dari hulu hingga hilir. 

“Selain itu, Kominfo Jatim juga berperan mengembangkan klinik hoaks untuk menangkal hoaks dan informasi. Serta yang menarik, yakni menginisiasi berdirinya Komite Komunikasi Digital atau KKD yang baru pertama kali di Indonesia dan saat ini telah dilantik atau dikukuhkan di 11 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Nanti segera menyusul tahun ini, bisa segera diadakan di 20 kabupaten/kota,” papar Sherlita. 

Sherlita juga menuturkan, Pemprov Jatim telah menyiapkan ruang kepada siapapun untuk mengecek apakah link berita yang ada itu termasuk, hoax, disinformasi, fakta, ataupun ujaran kebencian. 

“Kami telah menyiapkan mekanisme atau dashboard klinikhoaks.jatimprov.go.id sebagai tempat atau wadah untuk anda semua, mengecek apakah berita yang didapat adalah berita hoaks atau bukan. Dan ini telah direplikasi di beberapa Kabupaten/Kota bahkan di beberapa provinsi di Indonesia. Klinik Hoaks  ini menjadi alat bagi kita semua untuk ‘Saring sebelum Sharing’,” tuturnya. 

Sebagai informasi, kegiatan literasi digital ini turut dihadiri oleh Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto, Kepala BSDM Yogyakarta Kemendagri Agus Irawan, dan Kepala BPSDM Jatim Ramliyanto. Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa narasumber atau pembicara bagi ASN untuk belajar literasi digital. (vin/s) 

#Diskominfo Jatim #ASN #literasi digital #SDM #Kadiskominfo Jatim #Kemenkominfo RI