Jumat, 13 September 2024

Kadis Kominfo Jatim Buka Webinar Cyber Crime di RSUD Dr. Soetomo

Diunggah pada : 9 Juli 2024 20:06:28 79
Kadis Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin saat memberikan sambutannya pada kegiatan webinar Cyber Crime, di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Selasa (9/7/2024). Foto : Wahyu / JNR

Jatim Newsroom - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kadis Kominfo Jatim), Sherlita Ratna Dewi Agustin membuka kegiatan webinar cyber crime bertajuk 'Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Ancaman Cyber Crime di Lingkungan Rumah Sakit : Membagi Pengalaman dan Strategi', Selasa (9/7/2024), di Ruang Loka Widya Husada, RSUD Dr Soetomo, Surabaya. 

Kegiatan yang digelar oleh RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini, diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, dalam menghadapi ancaman cyber crime. Dalam kegiatan ini, Sherlita hadir mewakili Pj. Gubernur Jatim, dan turut hadir pula Direktur Kriminal Khusus Polda Jatim, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan. 

Webinar ini menghadirkan beberapa pembicara yakni, Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P. Tampubolon, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN Agus Prasetyo, Kepala Instalasi Teknologi Komunikasi dan Informasi RSUD Dr. Soetomo Jemmy Andijaya Sutantio, serta Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita sendiri. 

Dalam sambutan pembukaannya, Sherlita menyampaikan, setiap instansi di Pemprov Jatim termasuk RSUD Dr. Soetomo harus mampu melakukan pengamanan siber dan memperkuat koordinasi di lingkungan kerja. 

"Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang berdaya guna. Tidak hanya bagi RSUD Dr. Soetomo, tapi seluruh keluarga besar Pemprov Jatim di sektor kesehatan," tutur Sherlita. 

Lebih lanjut, Sherlita menerangkan, data maupun informasi yang tersimpan dan dikelola dalam database rumah sakit itu termasuk dalam komplek besar serta sensitif, sehingga data pribadi dan data pada sektor kesehatan di rumah sakit, wajib melaksanakan Undang-Undang nomor 27 tahun 2022 Tentang pelindungan data pribadi Serta undang-undang Nomor 17 tahun 2023 Tentang kesehatan. 

"Database yang ada di rumah sakit itu di bawah lindungan undang-undang, dalam arti kalau di tempat lain mengambil data Itu hanya data pribadi umumnya. Tapi kalau di rumah sakit, begitu mengambil data, semua data umum dan data khususnya, bisa diambil. Oleh karenanya, para pelaku kejahatan seber seringkali menjadikan layanan kesehatan dan rumah sakit sebagai target utama," terangnya. 

Alasan data di rumah sakit itu sangat rawan dan butuh dilindungi, Sherlita menjelaskan, adalah karena data tersebut mengandung informasi dalam umlah besar dan komplek. Hanya dalam satu kali serangan, sektor ini menjadi sasaran umum, karena bukan sekedar tinggi nilai datanya, melainkan juga karena leratif masih lemah sistem keamanan Dldan teknologi yang dioperasikan. 

Dirut RSUD Dr. Soetomo Prof. Dr. Cita Rosita Sigit saat memberikan cindera mata kapada Direktur Kriminal Khusus Polda Jatim, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, pada Webinar Cyber Crime bertajuk 'Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Ancaman Cyber Crime di Lingkungan Rumah Sakit : Membagi Pengalaman dan Strategi', Selasa (9/7/2024). Foto : Wahyu / JNR

"Tapi dari sekian OPD yang ada, rumah sakit yang paling peduli terhadap keamanan siber adalah RSUD Dr. Soetomo ini, karena sudah terlihat darinjumlah tenaga komputernya yang lebih banyak dari Kominfo Jatim, yang punya 60 tenaga komputer dengan kompetensi yang tinggi," jelas Sherlita. 

Sherlita menyebutkan, di sepanjang tahun 2023 telah Jatim telah menerima banyak serangan pada sistem elektronik baik berupa serangan D-Dos, Backdoor, Account Take Over, Data Leakage, bahkan phising hingga defacement

Berdasarkan laporan penanganan insiden yang dilkukan oleh Tim Jatimprov CSIRT atau Computer Security Insident Response Team, Sherlita menyebutkan, pada tahun 2023, total jumlah insiden keamanan siber mencapai 233 insiden (judi online 180), pada tahun 2024 hingga Juni tercatat total serangan sebanyak 127 insiden (judi online 120) 

"Serangan terhadap pusat data provinsi tercatat tahun 2023 sebanyak 3.564.737 yang berhasil ditangkal dengan serangan malware 18.407. Tahun 2024 pusat data informasi mencatat, 1.536.550 serangan pada bulan Juni dengan serangan malware sejumlah 18.407 serangan," sebut Sherlita.

Seluruh jumlah serangan yang berhasil tersebut, menurut Sherlita bukanlah hasil dari banyaknya serangan yang ditangkal namun bagaimana memitigasi serangan siber supaya teratasi dan berkurang. 

"Melalui kegiatan ini kita menemukan cara bagaimana kita memitigasi serangan siber. Itulah hal menarik dan sangat pas yang dilaksanakan oleh teman-teman dokter selama hari ini kita belajar untuk menjaga dan melindungi data yang dipunyai," tukas Sherlita.

Sherlita mengucapkan terima kasih, kepada RSUD Dr. Soetomo karena telah berinisiatif menggelar kegiatan. 

"Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan kesempatan yang bisa dioptimalkan oleh seluruh yang hadir. Terima kasih sekali lagi kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo beserta seluruh jajaran yang telah melaksanakan kegiatan ini. Dalam satu rantai pengamanan seringkali nata rantai terlemahnya justru terletak pada manusianya, oleh karena itu maka ini adalah salah satu bagaimana kemudian kita memperkuat sisi manusianya," pungkasnya. (vin/hjr)

#Kadis Kominfo Jatim #RSUD Dr. Soetomo #Cyber Crime